Saya kira ini topik yang sangat universal, kelihatannya umum, dibutuhkan oleh setiap orang karena setiap manusia pasti akan berinteraksi dengan manusia lain.
Kemudian juga seringkali terasa complicated (rumit) karena tiap orang punya sifat (baca preferensi tersendiri ketika menghadapi suatu kondisi...) yang khas, kondisi / situasi yang dihadapi juga selalu beragam baik kepelikan maupun kedalaman masalah...
Saya merasa guideline (tuntunan) yang paling umum dan manjur untuk menghadapi konflik adalah sebagai berikut :
1. Konflik bisa dihindari dengan cara masuk ke dalam konflik itu sendiri.
Jika kita 'takut' konflik, takut berkeinginan dan mengambil tindakan nyata untuk memecahkan masalah, maka oposisi / partner kita tidak pernah tahu posisi / sikap kita, masalah tidak pernah betul2 selesai sehingga akan terus menerus menghantui kita dengan frekuensi dan intensitas yang semakin lama semakin besar.
Potensi terjadinya salah sangka, miss communication, semakin besar.
Semakin ditunda (lari dari konflik, lari dari permasalahan), semakin banyak masalah yang akan mengejar kita.
So hadapilah masalah, masuklah dalam konflik.
Untuk memperkuat mental kita anda bisa merenungkan beberapa wejangan dibawah ini :
* Jangan pernah ingin berkonflik, tapi jangan pernah takut masuk ke dalam konflik.
Ini mengingatkan anda bahwa anda (atau semua orang) sebenarnya tidak suka konflik, anda tidak suka marah atau mengeluarkan suara keras, anda tidak ingin orang lain sakit hati, anda tidak ingin menyinggung perasaan orang lain, anda tidak ingin 'menghabisi' orang lain, mematikan karir / mata pencaharian, atau melakukan tindakan keji lainnya.
Anda hanya ingin membereskan masalah dengan menempatkan SEGALA SESUATU pada tempat yang tepat.
* Fokus untuk mencari Solusi, bukan (pada tempat pertama) melindungi seseorang, mencari-cari siapa yang salah (dan kemudian berhenti sampai disitu).
Orang enggan untuk disalahkan, jika satu pihak merasa ia harus menanggung semua kesalahan maka perundingan anda akan berpotensi mengalami deadlock.
Arahkan sebagian besar energi dan waktu untuk mencari solusi, tekankan kegentingan masalah yang sedang dihadapi, resiko yang akan terjadi jika masalah tidak terpecahkan.
2. Analisa setiap sisi masalah, siapa saja yang berkepentingan, dimana kepentingan masing2 pihak.
Kenali kepentingan masing2 pihak. Ini menjadi hal yang utama supaya anda bisa menemukan win-win solution. Dalam hampir setiap perundingan, kepentingan selalu berperan lebih besar dibandingkan inti permasalahannya. Selalu ada ketakutan atau keinginan yang tersirat dibalik masalah sebenarnya.
3. Kenali 'level' lawan bicara anda, kenali kekuatan dan kelemahan yang anda dan dia miliki. Sifat-sifat dan karakternya.
Ini berguna untuk melindungi diri, mempersiapkan argumen dan mengarahkan pembicaraan agar tidak sampai memukul diri anda, hindari hal-hal yang bisa membuat perundingan dead lock sambil terus menerus menempatkan lawan bicara di posisi yang anda inginkan.
4. Untuk dapat terus menerus mengikuti perkembangan perundingan, sambil melakukan analisa anda harus selalu 'in control' terhadap pikiran anda, ie : tidak boleh emosional.
Boleh marah, boleh tersinggung (dan mengungkapkan ketersinggungan atau ketidak sukaan anda) tapi tidak boleh sampai kehilangan kontrol.
Artinya anda harus selalu bisa berbicara dengan dan memerintah pikiran anda.
Ayo sekarang marah (tegas), sekarang berhenti marah, sekarang mengasihani, sekarang empati, sekarang tersinggung, dst.... :).
5. Berbicara tanpa bisa terbantah. Membuat semua pihak mendengarkan anda dan tidak terus menerus bicara sendiri-sendiri (nggak ketemu satu sama lain).
Jika anda bisa menempatkan lawan diskusi di 'tempat' yang anda inginkan (dengan mengontrol emosi, dengan mengerti kepentingan dan sifat lawan diskusi dll) membuat lawan anda merasakan bahwa anda sudah mengerti kepentingan mereka, anda perlu menambahkan unsur argumentasi dan bukti untuk memperkuat posisi anda.
Dengan argumentasi yang terarah, bukti2 yang mendukung, semuanya membantu anda untuk menggiring lawan2 diskusi supaya tidak lari dari materi diskusi, tidak lari dari solusi yang anda inginkan.
Beberapa pedoman yang dapat anda pegang :
* Semua kesalahan harus ditempatkan di porsi yang seharusnya, karena tidak ada orang yang 100% benar atau 100% salah. (Semua pihak memiliki sisi benar dan memiliki sisi salah dengan porsi yang beragam).
Tidak ada yang boleh saling menyalahkan, fokus selalu dikembalikan pada solusi baik yang jangka pendek maupun jangka panjang (agar tidak terulang lagi), jangan sampai masuk ke scenario blaming other, pointing finger (saya tidak mau repot, orang lain yang harus melakukan pembenahan / mengalami semua kesulitannya), saya komentator saja.... dll.
* Satukan semua keinginan dan ide, kondisi2 dan keinginan yang tidak 'membumi' untuk melindungi diri sendiri ditegaskan untuk bisa dihapus.
Penting agar semua orang merasa kepentingannya sudah terakomodasi dalam keputusan akhir.
Usahakan semua orang terlibat.
Peran tiap orang dibagi sesuai dengan kapabilitas, wewenang dan tanggung jawabnya.
Jalan pikiran yang kurang proaktif, mengandalkan orang lain, kurang sering bertanya, banyak berasumsi dll dibenahi dan ditekankan untuk tidak diulangi.
* Jalan pikiran negatif, yang membuat perundingan mengarah pada deadlock, 'diperingatkan' untuk tidak diulangi karena tidak membawa pada solusi dan hanya untuk melindungi kepentingan diri sendiri saja.
Jika perlu konsep baru cara interaksi, budaya kerja, sistem reward punishment yang otomatic dan fair harus ditetapkan. Walaupun budaya demikian belum ada, biarlah lawan diskusi anda membayangkan dan mengamini kondisi yang ingin dicapai tersebut. Anda memberikan batasan moral dalam diskusi.
Kesimpulan : Untuk menghindari konflik, selesaikanlah konflik, be in charge ! Jadilah bagian dari solusi bersedialah menanggung tanggung jawab dan pada saat yang sama menagih komitment dari lawan diskusi anda. Hapus pikiran anda sedang berkonflik, tidak anda tidak berkonflik, anda sedang mencari solusi, niscaya lawan diskusi anda akan bisa merasakan keinginan anda ini....
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
No comments:
Post a Comment
Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..