Saya bukan seorang profesional fotografer apalagi UW (Under Water) fotografer, namun saya ingin mencoba menuliskan hal-hal yang saya anggap penting dan seharusnya akan sangat berguna bagi teman-teman yang sedang berusaha mengenal lebih dalam tentang UW photography.
Ijinkan saya menuliskan perjalanan saya dalam mempelajari UW photography di blog ini...
Beberapa informasi mendasar tentang UW photography :
1. Strobe (External).
Strobe bagi seorang fotografer UW adalah hal yang bisa dikatakan 'wajib'.
Internal Flash (yang built in / integrated pada kamera anda) memiliki banyak kelemahan, selain kekuatannya yang terbatas, juga posirinya yang dekat dengan lensa menimbulkan kemungkinan efek back scatter yang besar.
Further reading about backscatter : http://www.uwphotographyguide.com/backscatter-underwater
Penempatan dan penggunaan Strobe yang tepat bisa membuat foto menjadi dramatis.
Misalnya dengan bukaan kecil (f stop besar) kita bisa membuat background menjadi gelap dan hanya bagian yang terkena strobe yang menjadi inti dari foto kita.
Jika strobe ditempatkan di belakang atau di samping object kita bisa membuat benda teriluminasi, seolah-olah transparent dan memancarkan sinar. Object juga bisa mendapatkan 'kedalaman' untuk efek 3D nya.
Demikian sekelumit teknik yang bisa digunakan dengan menggunakans trobe.
Penggunaan strobe yang pas juga bisa menghilangkan efek 'blueish' pada foto yang ditimbulkan karena ketiadaan sinar matahari di kedalaman (diatas 10m).
Merk dan type strobe yang terkenal dan biasa dipakai di Indonesia :
Ikelite : DS51, DS161, DS200,
Sea n Sea : YS-01, YS-02, YS-110a, YS250Pro, YS-D1 (new since Nov 2011 @DEMA)
Inon : S-2000, D-2000, Z-240 (type 4, 2012).
Olympus : UFL-1 dan UFL-2.
Beberapa merk alternatif lain yang bisa dicoba namun harus membeli di Singapore atau Hongkong :
Intova, UltraMax dan Sunpak.
2. Synchronization system (Sync Cable, FO Cable, Optical Slave etc).
Sinkronisasi antara Camera dan Strobe ternyata bisa jadi pembicaraan yang amat panjang dalam UW photography...
Pada intinya teknologi kamera terkini memungkinkan adanya 3 jenis sinkronisasi :
* Slave, manual.
Strobe diatur kekuatannya secara manual, triggernya saja yang disinkronisasi dengan internal flash di kamera. Setting seperti ini bisa wireless atau bisa juga dengan kabel FO (Fiber Optic) (disebut juga Optical Slave).
Pocket kamera dan strobe2 kelas menengah kebawah biasanya menggunakan sinkronisasi jenis ini.
* sTTL atau DS-TTL atau disebut juga Optical Sinchronized TTL atau Simulated TTL.
Strobe diatur kekuatannya sudah dengan teknologi TTL (Through The Lens).
Untuk mengenal TTL silahkan baca link berikut : http://www.moosepeterson.com/techtips/flash.html
Simulated TTL dikatakan demikian karena strobe menirukan internal flash dari kamera.
Strobe harus diatur sehingga ketika internal flash mengeluarkan pre-flash, strobe juga mengeluarkan pre-flash. Kamera akan menganggap cahaya yang dikeluarkan oleh strobe sebagai cahaya yang dikeluarkan oleh internal flash nya, dan kemudian mengatur exposure nya berdasarkan cahaya pre flash dari strobe tersebut.
Kemudian ketika flash dipicu, maka Strobe juga akan mengeluarkan cahaya.
Perlu diketahui bahwa pada sTTL kekuatan cahaya dari strobe biasanya tidak dapat diatur secara otomatis, namun yang diatur hanyalah lama menyalanya. Ketika flash internal padam, begitu pula strobe juga akan off.
Kekuatan cahaya biasanya diatur oleh pemutar / knob manual yang ada pada strobe anda.
Ini sama dengan memberikan kompensasi pada flash internal anda, yang biasanya juga dilakukan secara manual / setting.
Tiap Strobe memiliki pencacah / step sendiri-sendiri, ada yang antara minimal power dan maximum power dibagi menjadi 10 step, 6 step, atau bahkan full analog (tanpa step) seperti YS 01 dan 02.
* eTTL (Canon) atau iTTL (Nikon).
Dibandingkan sTTL maka TTL yang ini adalah yang tercanggih (baca : paling otomatis), dimana strobe akan dihubungkan ke hot shoe dari kamera, kamera masuk ke mode TTL dan strobe dikontrol sepenuhnya oleh kamera baik kekuatannya maupun timingnya dikontrol oleh kamera anda.
Koneksi ini sama seperti memiliki Strobe darat, dimana strobe anda terkoneksi lewat hot shoe di kamera anda.
Untuk melakukan mode ini, dibutuhkan tambahan mekanisme yang disebut dengan 'Sync Cord' (synchronizing cord) yang sebenarnya berfungsi untuk menghubungkan secara electrical Strobe anda dan Hot Shoe kamera anda.
Walaupun eTTL atau iTTL ini menyediakan banyak kemudahan namun biasanya tetap tidak menghilangkan kemungkinan kekuatan strobe bisa diatur secara manual.
Kamera-kamera yang lebih canggih biasanya memiliki option di setting manual dimana anda bisa memilih untuk mengaktifkan atau tidak mengaktifkan TTL.
Namun ada juga kamera yang tidak memungkinkan melakukan TTL di mode manual.
Pro and Cons....
Walaupun eTTL / iTTL adalah sinkronisasi paling canggih, namun banyak yang menganggap koneksi ini memiliki kelemahan, terutama pada Syn Cord port (terletak di casing UW camera) yang sering flooding sehingga membuat kegagalan system (fatal !).
system eTTL biasanya digunakan kamera DSLR yang di dalam air, internal flash tidak bisa dinyalakan (flash tidak bisa pop up, gak muat di casing nya...) karenanya jika Syn Cord port kemasukan air, strobe sudah mengalami trouble. Tidak ada lagi cara sinkronisasi Strobe dengan kamera.
sTTL dan Slave system, jelas memiliki kekurangan dimana masih banyak pengaturan yang mengandalkan manual, namun toh eTTL / iTTL pun biasanya tidak akan lepas dari pengaturan manual.
Sehingga sTTL oleh banyak UW photografer masih dianggap sebagai system yang ideal, kalau strobe gagal, masih ada internal flash yang bisa memicu strobe lain nya di model slave.
Atau kalau kabel FO bermasalah, sTTL memungkinkan diperbaiki di bawah air, atau diubah menjadi wireless Slave system.
Beberapa fotografer Profesional masih memandang pengaturan full manual (tanpa TTL) sebagai pilihan terbaik karena keleluasaan berimprovisasi.
Perbedaan antara Pocket System dan DSLR System
To be added later :).
3. UW Casing.
Casing untuk UW umumnya berpasangan dengan kamera masing-masing.
Misalnya Casing UW untuk G12 bisa dipakai untuk G11 tapi tidak bisa dipakai untuk G9.
Casing UW untuk Nikon D60 khusus hanya untuk D60 / D40 / D40x saja, dst.
Manufacture UW Casing ada beberapa yang aktif dan punya banyak penggemar di Indonesia.
Canon, membuat casing UW untuk kamera-kameranya, biasanya diberi nama "WP-DC" (plus kode angka). Harga biasanya yang termurah di antara manufacturer lain.
Kelemahan umumnya pada materi yang dari plastik dan seal yang kadang kurang pas.
Ikelite, salah satu pembuat casing UW yang terkenal, menyediakan banyak model untuk banyak tipe kamera. www.ikelite.com. (Kode DS ....).
Agen ikelite di Indonesia adalah Divemaster (www.divemasters.co.id).
Anda juga bisa membelinya dari Singapore dan Hongkong.
Olympus, membuat casing, strobe, dan tray system untuk kamera-kamera nya sendiri, biasanya berkode "PT-" (plus kode angka). UW system olympus terkenal compact, powerfull, namun harganya relatif lebih mahal dibanding system dari Canon.
alternatif Under Water Casing untuk Olympus XZ-1 : www.acquapazza.jp/en/
Sea n Sea, dari USA, membuat casing, strobe untuk banyak tipe kamera. www.seaandsea.com. Terkenal karena strobe nya yang powerfull (kode YS-...)
Toko penjual Sea n Sea di Indonesia adalah Divemaster (www.divemasters.co.id).
Keempat merk diatas adalah merk2 yang normal beredar di Indonesia, masih ada merk2 lain yang masih agak sulit mencari barangnya di Indonesia, 10bar, aquatica, nauticam dll.
3. Tray System and Accesories.
Cukup banyak pilihan, tray system
(information will be updated soon)
Accesories yang bisa dipakai :
Wet Lens : untuk menambah kemampuan memfoto baik Wide Angle maupun Macro.
Salah satu alternatif murah untuk wet lens macro adalah dengan menambahkan 'kaca pembesar' atau lup tentu saja harus DIY alias 'Do It Yourself' mode on :).
Focus Light : untuk membantu focus di kondisi minim cahaya, ada focus light yang secara otomatis dapat mati sendiri ketika flash menyala sehingga meniadakan 'hot spot' di hasil foto.
Pointer : untuk membantu mengarahkan hewan2 yang akan difoto :p, menahan tumbuhan-tumbuhan yang menghalangi foto, juga untuk mengaitkan diri kita di karang, memudahkan memfoto walaupun ada arus.
Perawatan underwater housing : http://www.divephotoguide.com/getting-started-with-underwater-photography/underwater-camera-maintenance/
Sorry saya masukin sini karena gak sempat bikin thread khusus hehehe...
Disitu anda bisa melihat bagaimana cara merawat o-ring, groove tempat o-ring dan juga push button yang ada di kamera tsb.
Daftar penjual peralatan Under Water (kamera, strobe, casing, tray dll) online dan rumahan di Indonesia :
Bpk Andy Chan : www.oceanpixel.net : Lokasi : Jakarta - Bali : +62-818-637638. Barang : tray system, strobe Sea n Sea, Inon. Housing Canon, 10bar, Olympus.
Bpk Ricky Tan : Lokasi Jakarta : +62-8181-35586. Barang : Ikelite, Sea n Sea housing, Strobe Sea n Sea, Inon, tray system.
Perlu Battery AA rechargeable yang bertenaga ? Enelope XX Solusinya !
Good website for Underwater Photography :
http://www.divephotoguide.com
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
No comments:
Post a Comment
Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..