Kesempatan bagus di 2014, ada satu minggu yang tanggal merahnya ada 2 biji hehehehe...
Kalau dimanfaatin, dengan bermodal 3 hari cuti, kita bisa jalan jalan selama 9 hari :D.
So... saya rencanain untuk main main di Lombok mulai 24 Mei - 1 Juni 2014,
Sayang mungkin karena kurang persiapan, kurang lama woro woronya, peminatnya cuman 3 orang (termasuk saya hahaha...) dan karena satu dan lain hal, trip dipersingkat sampai tanggal 29 Mei saja...
Singkatnya, kami ber 3 menginap di Senggigi, seperti biasa mbak Mamiek datang dengan keluarga.
Kami ambil dive center di Senggigi dan enaknya tinggal di Senggigi adalah kita bisa dive di Gili (air, meno, trawangan) dan malamnya tetap bisa santai di seputaran Mataram dan Senggigi.
Alternative lain adalah tinggal di Gili Trawangan, ambil Dive Center disana dan diving seputaran Gili saja.
Setelah banyak pertimbangan, salah satunya adalah Dive Center di Gili Trawangan agak kurang fleksible, harganya juga cenderung lebih mahal, makanan dan penginapan disana relatif lebih mahal juga...
Hari Pertama :
Gili Air - Air Wall,
Lokasinya diantara Gili Meno dan Gili Air, arus permukaan dan di bawah kencang, kelihatannya sangat terpengaruh dengan throughput flow ke Samudera Hindia....
Pertama kali descend sudah terasa arus kencang, 1/4-1/2 knot an saya kira.
Harus nempel di bawah atau pasang 'jangkar' kalau tidak mau kebawa arus hehehe...
Langsung ketemu seekor penyu sedang makan :D.
Langsung saya deketin dan mencoba memfoto... dan langsung temen temen lain ngerubutin :D.....
Kami turun terus slope, dengan tutupan coral yang baik namun tidak banyak variasi coral nya, cenderung monoton :p, mungkin ini salah satu sebabnya dive di Gili bisa jadi membosankan :D.
Setelah 12m, mulai berpasir dan rubble.
Arus tetap deras, pak Dian sang leader menemukan satu baby blue ring octopus....
Untungnya dia tidak sembunyi di belakang coral, nantangin kita untuk memfoto nya hahahaha...
Sambil terus berubah ubah warna, kuning terang, kuning gelap, kuning agak kemerahan... terus berubah warna :D.
Saya menghabiskan 20menitan dikedalaman 25m untuk memburu si Blue Ring dan baru naik karena tinggal 5menit lagi deco :p.
kami meneruskan jalan sampai ketemu wall yang pendek saja, puncak di 7m an dan bottom sekitar 30an m saja... panjangnya juga tidak terlalu panjang... well this is the 'Air Wall' :D.
Safety stop @ Air Wall.. deres arusnya bokkk hehehehehe...
Surface interval di Gili Meno, kita dapet kesempatan untuk melihat akomodasi di Gili Meno.
Penginapan juga tersebar banyak di Gili Meno dan harganya relatif lebih murah dibanding GT (Gili Trawangan). Banyak penginapan dengan Fan dan AC, namun lebih luas ukuran kamar dan halamannya dibanding di GT yang sudah sangat crowded.
Ada transport rutin dari GT ke GM dan sebaliknya setiap harinya, so GM jelas bisa jadi alternatif kalau kita ingin lebih menyepi lagi.
Minus point nya cuman air di GM lebih payau dibanding di GT....
Harga makanan ya kurang lebih sama, lebih murah GM, namun variasi makanan jelek. Angkutan ada andong keliling pulau, kalau melihat jalan tanahnya, memungkinkan naik sepeda MTB. Tidak ada jalan aspal.
Next, kita menyelam di Turtle Heaven, di ujung Gili Trawangan. Kelihatannya ini lokasi yang cukup populer, banyak penyelam start dive disana.
Descend di 3-5m, ada slope yang curam sampai ke bawah, gak kelihatan dasarnya.... Kami menjumpai 3-4 ekor turtle...
Saya kira ini lokasi yang baik kalau kita ingin memfoto turtle dari bawah sambil mencari sun burst...
Inginnya nyari posisi yang pas, tapi si Turtle berenang terus ke laut lepas, hehehehe daripada kejauhan dari coral nanti ilang, ya udah akhirnya saya batalin ngejar nyari foto yang bagusan dikit...
Foto diatas yang terbaik lah yang saya bisa dapetin :D....
Foto Cindy and mbak Mamiek dengan turtle :
Tidak banyak hewan lain yang kami jumpai disini.
End of Day 1, besoknya kita diving seputaran Senggigi saja,
Dive 1 Day 2, Malibu Point.
Ini adalah lokasi Macro, kedalaman tidak pernah lebih dari 10m :D. Surge jelas terasa karena memang ombak disekitar wilayah Senggigi tidak terlalu tenang.
Dasar penggemar macro, ya tentu saja kalau menemukan lokasi yang cocok, banyak foto yang bisa diambil :p.
The next day is cycling day !!
Saya start dari pantai Senggigi ke arah pantai Kuta di Lombok Selatan.
Berikut adalah rute sepeda yang digunakan :
Dari google map diatas, kira kira jarak yang ditempuh adalah 60km (one way).
Sangat memungkinkan untuk dibuat day trip (pulang pergi), jadi akhirnya diputusin untuk tetap nginap di Senggigi dan berangkat pagi supaya sore sudah sampai Senggigi lagi.
Agak telat berangkatnya, jam 8 pagi saya masih di Ampenan, kota pelabuhan nya Mataram.
Makan bakmie yang enak tenan hehehehe....
Ada kriuk kriuk nya... nyam nyamm... :D |
Gara-gara telat berangkat, saya baru mulai start genjot dari Mataram jam 9 pagi, dan baru sampai di Kuta sekitar jam 1 siang...
Aduh... panasss buanget deh di jalan jam 12 siang itu hehehehe.
Rute yang saya lewati kebanyakan menanjak tipis... mulai dari Mataram - Sweta, terutama di jalan tol baru ke arah BIL (Bandara Internasional Lombok) sekitar 15-20km an menjanjak tipis terusss hehehe....
Baru setelah BIL yang kelihatannya ada di dataran yang puncak (sangat logis menempatkan bandara harus di titik tertinggi yang rata....), jalanan mulai turun hingga mendekati pantai Kuta ada beberapa tanjakan maut dan kemudian turunan panjang hingga pantai Kuta...
Jalan Baru yang aspalnya mulussss ke arah BIL, ideal buat cycling nih... Jam saat itu sudah menunjukkan sekitar jam 11 siang. |
Cycling pakai Vibram five fingers ;)... |
Sebelum sampai kuta sempat mampir foto foto di desa Sade, desa tradisionalnya suku Sasak yang sudah jadi tujuan wisata turis yang populer....
Dari Desa Sade ini, kira kira tinggal 10-15 km lagi sampai pantai Kuta, cuman jalannya alamakkk... harus naik dan turun cukup mematikan hehehehe.....
Di pantai Kuta sekitar jam 4 sore, setelah lunch.... |
Setelah foto2 sebentar di Kuta, langsung saya balik kanan kembali ke Senggigi, harus berjuang melawan letih dan tanjakan maut sebelum masuk desa Sade.
Setelah itu jalanan cenderung turun... sehingga sekitar jam 7, saya sudah kembali ada di Mataram, dan sekitar jam 8 an sudah ada di Senggigi lagi.
Teler dulu deh hahahaha...
Ohya, beberapa rekomendasi Kuliner di Lombok :
Sate Rembiga, yang ada di dekat lapangan Rembiga, Mataram, koordinat GPS : -8.561866, 116.109296
Peta Google Map :
https://www.google.co.id/maps/@-8.562454,116.1091439,18z
Lokasinya ada di Jalan Dr Wahidin. Dari Selatan (jalan Dr. Sutomo, lurus saja hingga ketemu lapangan rembiga di kiri jalan dan kemudian perempatan (ke kiri Jl Adi Sucipto, ke kanan Jl Jend Sudirman).
Dari perempatan ini lurus saja, sebelah kiri jalan 50m dari perempatan, cari orang sedang bakar sate :D. Memang petunjuknya kurang besar, lebih baik kita cari orang sedang bakar sate, itulah sate Rembiga ! :D.
Jam bukanya mulai sore hari hingga malam.
Sate Rembiga, dimakan dengan lontong.... sate ini gak pakai bumbu dan tidak terlalu pedas... Masih bisa dimakan oleh orang yang tidak terlalu suka pedas.... |
Nasi Balap Puyung,
Kalau mau mencari yang 'asli' namanya Nasi Puyung "Inaq Esun", tapi lokasinya ada di Lombok Tengah (Puyung adalah nama Desa nya, Desa Puyung).
Namun sudah banyak restaurant yang menjual nasi Balap Puyung ini di kota Mataram. Salah satunya yang saya singgahi, waktu itu sekitar jam 20:00 WITA.
Kalau anda sedang jalan dari pelabuhan Lembar ke arah Mataram / Senggigi, bisa dilewatkan Jalan Gajah Mada, mampir di rumah makan Nasi Balap Puyung, Cahaya 2. Koordinat GPS : -8.604814, 116.101103
Dekat Universitas Muhamadiah Mataram.
Jam buka mulai sore hari hingga malam.
Peta Google Map : https://goo.gl/maps/nrCv2
Anda bisa meracik makanan anda sendiri, ada telur, ayam, suwiran daging dst. Yang jelas dan yang pasti, akan pedas dan panasss di mulut (merica), liat aja warna kuahnya yang merah begitu, ditambah minyak, dijamin akan lengkettt di bibir anda hihihihihi.....
Racikan nasi puyung yang saya makan... yang enak itu ada potongan kentang dan ikan asin kecil kecil yang bikin rasanya jadi gurih... pedas dan gurih.... ahhh..... |
Kuliner berikutnya yang patut dicoba, tentu saja kalau anda menganggap Ayam Taliwang itu sudah terlalu 'umum', di mana mana udah beken, di Jakarta, Jogja, Surabaya, gak sulit nyari Ayam bakar Taliwang dan Plecing Kangkung. Bahkan sudah umum untuk mengirim Kangkung dari Lombok ke Jawa sebagai bahan baku nya.
So, kalau bosan dengan makanan yang dimana mana anda bisa temui, bisa coba satu Sate yang sangat terkenal di Lombok, Sate Bulayak.
Lokasinya ada di sepanjang jalan raya Narmada (Mataram - Sweta, terus ke timur).
Siang sampai sore jam 20:00 masih banyak penjual sate gerobak dorong di sepanjang jalan raya Narmada ini. Gak mungkin kelewat deh kalau anda lewat disini.
Kalau mau yang lebih 'orisinil', anda harus masuk lagi ke utara dan ke timur.
Dari Mataram, jalan terus ke timur, anda harus mencari terminal Narmada, di pertigaan, belok kiri ke arah Suranadi.
Lurus saja ke utara setelah SMAN ada tanda belok ke kanan ke arah Suranadi. Ikuti saja jalan itu hingga kurang lebih 3km dan belok kanan masuk kompleks Taman Wisata Suranadi.
Para penjual sate bulayak ini ada di lokasi parkir Taman Wisata Suranadi.
Buka dari siang hingga sore hari (jam 18:00 WITA) anda masih bisa menikmati Sate Bulayak ini,
Namun jika anda datang agak malam hari, jangan kuatir, tepat di sebelah kumpulan penjual sate bulayak ini ada satu restaurant yang cukup ramai dan terkenal, anda bisa makan ikan bakar, ayam taliwang dll makanan khas Lombok. Buka mulai siang hingga malam hari.
Lokasi GPS : -8.569484, 116.231718
Penjual Sate Bulayak |
Kita dipersilahkan duduk di tikar, tiap slot ada satu penjual sate yang akan melayani.
Ingin makan bagian apa dari Sapi ? Ginjal ? Hati ? silahkan pesan pada mbak penjual sate ini :D.
Sate berkuah, hmmm enak buangett.. gurih dan pedas... kemudian dimakan dengan bulayak (semacam lontong)... |
Kurang pedas ? bisa minta tambah potongan cabe ! :D. |
Sekian laporan pandangan mata dari Tour Lombok :D....