Search This Blog

Tuesday, July 5, 2011

Trip Report : Menjangan - Pemuteran, 2 - 3 July 2011

Ini adalah trip pertama bersama elf A2DC Surabaya, sang pemilik kendaraan, Mr. San berkenan ikut serta dalam Elf dan bahkan menjadi supir bagi kami semua :). Betul2 pengalaman yang mengesankan.

Kumpul di McD bunderan Satelit, jam 18:30 - 19:00 kami baru berangkat jam 19:30 ber 11, semua gear masuk ke mobil double cabin mazda. Diiringi DVD David Foster and friends yang yahuddd kami mulai perjalanan ke Bali.
Singgah beberapa kali untuk 'buang muatan', makan malam disediakan oleh Pak Satriyo (pt. HESS), yang dengan baiknya membawakan nasi krawu dan nasi campur Gresik....
Kelihatannya perjalanan dengan Elf memakan waktu lebih panjang dari yang diperkirakan, kami baru tiba di Ketapang jam 03:30, sempat menunggu 1 jam karena antrian, masuk kapal jam 04:30 dan tiba di Gilimanuk 05:30 (06:30 WITA).

Kami check in di hotel Sari Gilimanuk (sebelum gerbang keluar gilimanuk, ada tandon air sebelah kanan, belok kanan. Masuk sekitar 300m, ada Karaoke (hiehiehiehihehiehie...) persis disebelahnya ada hotel Sari).
Tarif per kamar ada yang 175 rb, 200rb, 225rb (suit), before tax.
Kami kemudian berangkat langsung ke Disthy, telah menunggu Bli Nonong, Putu Sulastre dua DM yang akan mengantar kami ke Menjangan.

Dive 1, Menjangan, Wreck, Kapal Budak 
Visibility kurang bagus, karena baru mulai musim hujan. Air terasa dingin.
Mungkin sebulan lagi baru visibility akan bagus.
Kami dibagi menjadi 2 group, kelompok OW dan kelompok Advance,
Kelompok Advance masuk ke 30m, maks 40m dengan bottom time maks 10menit. No Deco Dive.

Masuk ke 40m kami hanya menemukan sisa-sisa besi dari Kapal Budak ini, tidak terlalu banyak yang dapat dilihat, kelihatannya kami harus masuk lebih dalam lagi untuk melihat bangkai yang lain. Visibility juga kurang baik dibanding kedatangan pertama kali saya kurang lebih 6 bulan yang lalu. Seharusnya pemandangannya ketika visibility prima akan sangat fascinating...

Some of the photos taken from Kapal Budak spot...
Jangkar kedua di 30m... 'beautifully encrusted' in Wally's book.
Besi... @37m...





















Setelah 10 menit, kami harus naik untuk menghindari Deco, di 20m kami bertemu dengan group OW dan meneruskan perjalanan bersama-sama.
Daerah sekitar wreck kapal budak ini memang kaya... saya rasa 2 dive spot terbaik di menjangan adalah Wreck dan Bat Cave (ke kiri / ke kanan). Pos 2 ke kanan menyajikan wall yang bagus namun sedikits sekali ikan disana.

Kami bertemu seekor penyu berparuh lancip :). See for yourself....
Penyu (Sea Turtle) @ Wreck Dive Spot, Menjangan, West Bali
Penyu (Sea Turtle)


Yara with Sea Turtle @ Wreck Dive Spot,
Menjangan, West Bali


































Blue Soldier Fish ?



Pak Santoso... In Action












Fishes @ Table Coral


































Dive 2, Menjangan, Pos 2 ke kiri (timur),
Dive 3, Menjangan, Pos 3 ke kanan (timur).
Makan siang di pos 2 kami lanjut langsung dive ke kiri, ke arah Bat Cave.
Menurut saya wall disini lebih baik daripada Pos 2 ke kanan (barat). Lebih kaya koralnya, lebih kaya ikan-kannya. Kami sempat berjumpat dengan schooling fish (kagak tau jenisnya)... nice view....
45 menit, kami ascend di sekitar dive spot Bat Cave.
Scorpion Fish, nangkring di koral kipas..
The Underwater Beauty....

Yara, nangkring di Koral....
Koral yang sehat... ikannya banyak...












Schooling fish @ Bat Cave...












































Dive 3 kita lakukan di tempat yang sama, di Pos 3 (Dermaga 3) kita coba cari arus ternyata kita telat turun, arusnya sudah mati... akhirnya kita dive dari dermaga 3 ke kanan ke arah Bat Cave.

Nudie @ Dermaga 3 Menjangan, West Bali.
Fan Coral, Dermaga 3, Menjangan, West Bali


Nudie Branch


Lydia... Ibu rumah tangga dan petualang sejati.....
Honeymoon lagee.....

Rizal Latief...  gliding near coral....
Pak Andi... first time with us....

Lepas masker oiii..... :).

















Pak Sutono (Tony)... on table coral....






































Day 2, kita berangkat ke Pemuteran kembali mengunjungi 'Candi Heboh' yang pernah saya datangi tahun lalu...
Naik kapal yang sama, dengan boatman yang sama juga :).
Kami setting gear di darat, kemudian dibawa ke perahu, perahu hanya mengantar kita ke dive spot dan kembali ke darat lagi setelah diving. One spot, kemudian kembali lagi ke darat, kemudian geser ke spot lain dst. Ini adalah salah satu penyebab dive di Pemuteran tidak bisa 'murah' seperti Menjangan.


Dive 4, Pemuteran, Candi Heboh
Kami hinggap di Buoy dan turun ke 30m, kami bagi 2 group dengan selisih 15 menit agar tidak terlalu kacau nanti di dalam air.
Descending cepat menyusuri buoy, saya sangat kaget menemukan beberapa arca yang tergeletak di pasir... menyedihkan, ternyata candi buatan ini sudah rusak, entah karena arus, entah karena orang2 jahil...

Candi Heboh... beberapa bagian runtuh
Pak Santoso di Candi Heboh




















Arca yang runtuh, mungkin terkena arus ???
Dinding depan yang runtuh...






















Me at Candi Heboh Pemuteran











Dan ternyata di atas Candi Heboh ini ada semacam candi kedua di kedalaman 17m.
Di penyelaman pertama saya 6 bulan yang lalu saya juga tidak menemukan candi kedua ini.
Group pertama tidak menemukan candi ini karena mereka menelusuri dinding ke arah barat, jika anda langsung naik di atas candi heboh anda akan menemukan candi kedua ini, yang hanya berupa beberapa arca yang diletakkan di atas pasir.
Berikut adalah foto candi kedua.

Candi heboh 'kedua' di Pemuteran, kedalaman sekitar 17m

Me !!













Pak Andi...


























Sempat ada atraksi minum teh kotak dari Pak Santoso... ini nih buktinya hahahaha...
kita juga menemukan sea horse (yang juga saya jumpai di penyelaman pertama) yang bentuknya seperti cacing. Thanks to Pak Satriyo yang sudah memfoto Sea Horse ini buat saya upload :).

Pak Santoso Minum Teh Kotak....
Beautifull anemone at Pemuteran


Pak Santoso bersama Giant Barrel Coral
Sea Horse di Pemuteran






Sebenarnya saya memang berusaha mencari si Sea Horse ini, namun udara sudah tinggal 40bar, kami harus naik untuk safety stop dan ascend ke permukaan.




Dive 5, Pemuteran, Close Encounter

Safety stop selama 1 jam, makan siang dan langsung kami rundingan dengan DM pak Putu Sulandre untuk menentukan lokasi dive terakhir kami.
Close Encounter kami pilih dari rekomendasi beliau.
Ternyata site ini sungguh tidak mengecewakan dan bisa menjadi klimaks yang baik untuk dive trip kali ini.
Close Encounter cukup kaya dengan objek makro, nuddy, goby, dan mahluk2 pasir lainnya. Koral di lokasi ini juga masih terjaga baik sehingga menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Ikan2 kecil banyak bisa dijumpai di sekitar karang2 disini. Schooling fishes...
Saya merasa lokasi ini layak untuk dikunjungi jika anda dive di Pemuteran.


Scorpion fish, besar banget....


Small Lion fish, menari di atas table coral...




























The beauty of Lion Fish....

Schooling fishes....
My Favorite... do you see Nudy or Jaw fish ? :)

Goat fish, being cleaned...














































Juvenile of Angle Fish ?




















The Goby... guarding the entrance of his den
Dancing coral fishes...

























Pak Toni, masukin clown fish ke masker... :)


Kami mengakhiri trip ini dengan sangat puas...
banyak hal baru yang kami dapatkan di dalam trip ini, salah satunya, kebersamaan yang menyenangkan, membuat trip selanjutnya semakin dirindukan :).


Other report of Menjangan Trip :
- 25-26 Feb 2012 with P Daniel & P Jansen
- 11-12 Feb 2012 with pt. Hess

Friday, June 3, 2011

Kecewa dengan Layanan PermataNet dari Bank Permata

Aduh rekan-rekan bloggers...

mudah-mudahan hanya saya saja yang punya pengalaman buruk dengan layanan dari Bank Permata.

Dulu Bank ini bernama : Bank Bali.

Saya pernah menjadi nasabah Bank Bali ini dulu sekali ketika pertama kali bekerja dan kemudian accountnya saya tutup karena memang tidak ada keunggulannya. Program Kartu Kreditnya juga tidak banyak (atau tidak ada ?). Intinya tidak ada gunanya, daripada kena biaya admin akhirnya saya tutup.

Nah sekarang saya 'dipaksa' berurusan dengan Bank yang sama, yang sekarang sudah ganti nama menjadi Bank Permata.
Problem sudah mulai dari jumlah Customer Service (CS) yang minim. Saya harus menunggu 1 jam untuk dilayani oleh CS yang cuman satu orang (Bank Permata yang saya datangi adalah yang terdekat dengan lokasi kerja saya di Jalan Jemur Sari).
Gila bener... untuk buka account saja perlu tunggu 1 jam !! ampyun deh... menunggu seorang customer (baca : hanya satu orang customer) yang stuck...
Setelah kelihatan antrean banyak, dibukalah satu lagi counter CS, dan langsung saya masuk kesitu, itupun setelah menunggu 1 jam !.

Masih belum selesai disitu, masalah utama yang ingin saya sharingkan disini adalah yang saya alami ketika saya berusaha registrasi permataNet (layanan Internet Banking dari Bank Permata).
Saya list deh masalah yang anda akan hadapi hanya untuk mengaktifkan layanan Internet Banking ini :
1. Anda harus PUNYA HANDPHONE. Kemudian HARUS GPRS ON. Dan lebih sadis lagi KAGAK BOLEH HANDPHONE CHINA.
Betul-betul diskriminasi... padahal syarat yang berulang-ulang disebutkan oleh CS di 63399 adalah : Blackberry atau Handphone Java.
Lucu kagak tuh mau layanan Internet harus punya Handphone, GPRS On dan tidak boleh Handphone China (punya saya Cross type CB99T).

2. Harus Mondar-mandir, ke ATM, registrasi nomor HP, kirim sms, buka internet, registrasi, download mobile token ke handphone, aktivasi lewat sms, telepon CS 63399 dst...(semacam token ala BCA token, tapi dengan handphone).
CS di kantor cabang berusaha dengan keras dan ramah untuk menjelaskan langkah2nya, tapi jelas terlihat Sosialisasi program baru ini sangat buruk.
Mungkin Bank 'kecil' kali ya, jadi ya tidak ada analisa pasar, percobaan dan training yang memadai sebelum program diluncurkan.

3. Keterangan yang anda dapat dari CS di kantor cabang pasti tidak akurat dan tidak lengkap, dijamin !
Anda pasti akan telepon ke CS pusat di 63399 untuk bertanya.
Saya kasih contoh, ternyata untuk bikin User ID harus minimum 8 Digit !
Ya ampyun... ini programmer geblek... tulis kek di Webpage nya (minimum 8 digit !) begitu...
saya harus telepon 63399 hanya untuk diberitahu bahwa saya gagal registrasi User ID karena menggunakan ID kurang dari 8 digit ! Bayangkan, untuk tau hal sepele seperti ini saja harus telepon CS, buang pulsa, buang waktu, tau sendiri telepon CS bank seperti apa buang-buang waktunya...

Saya juga baru tau kalau GPRS harus on, setelah mengulang semua proses dari awal (ke ATM, registrasi SMS, registrasi Internet dll) baru diberitau oh... itu Handphone China gak bisa dipakai pak !
Buset dah... padahal dari awal kagak ada informasi Harus Handphone Nokia atau yang lain, cuman dikatakan Handphone Java. Gileeeeee..... Komunikasi Perbankan model apa eneee.....

Semua waktu dan biaya terbuang hanya menunggu jawaban :
"maaf pak memang untuk aktivasi internet Banking anda membutuhkan Mobile Token (yang diinstall ke HP, GPRS On, Non HP China), belum ada Hard Token (kita tidak bisa mengurus internet banking dari kantor cabang)".

Jadi... kagak ada solusi.....
Pokoknya untuk bisa Internet Banking Bank Permata, harus ada HandPhone, GPRS On, BERPULSA, Non China, Kepandaian IT dan kesabaran Super Ekstra...
Ini mau internet banking atau belajar jadi Ahli IT ya... bukannya internet banking ya butuhnya cuman KOMPUTER dengan KONEKSI INTERNET ??!?!?!

Kalau bukan untuk Payroll mah, udah gua tutup account ini...

Semoga blogger yang membaca mendapat info nih, jangan*coba coba buka internet banking di bank Permata kalau salah satu dari persyaratan diatas kagak ada hahaha....



.

update, Sep 2011, ada telepon dari Bank Permata, menanyakan apakah PermataNet nya sudah bisa terkoneksi, saya jawab : belum, masalahnya dimana, saya jelasin seperti yang diatas, karena hp saya hp china, bukan BB. Dijawab bahwa sebentar lagi akan ada mobile token untuk PermataNet....
Berita yang menyejukkan hati... at least... ada upaya dari Bank Permata untuk memperbaiki kinerjanya...

Saya akan update lagi kalau akhirnya saya bisa registrasi dan menggunakan PermataNet...

Oohhhh... Permataku.... kapankah kau hadir dalam hidupku....... ouwuwouwoooo...



Update : 30 Nov 2011, sore hari, saya dapat telepon dari Permata bahwa sekarang sms token sudah bisa digunakan. Saya diminta untuk datang ke ATM untuk mengulangi registrasi handphone (sebisa mungkin sama dengan nomor handphone yang dipakai untuk membuka tabungan (adduhhh... mulai deh ribetnya ala Permata keluar...)). Sang penelpon dengan ramah menjelaskan langkah2nya, at least good behaviour lah...

So sore itu juga saya coba ke ATM, registrasi handphone untuk permata Net.
Besoknya tanggal 1 Des 2011 saya coba masuk ke www.permatanet.com, dialihkan ke https://new.permatanet.com.
Klik 'New User' kemudian 'agree'. dan diharuskan telepon ke 500111 atau 63399.
Ternyata 500111 nya gak bisa dihubungin (tet tot... gak bisa dihubungin kok dipasang di website... aduhh... )
Jadi telepon ke 63399. tekan 2 (service in english, bukan gaya, tapi biar cepet aja...), tekan 0 buat operator.

** Update 2 Jan 2012, ternyata, 500111 itu ditujukan khusus untuk fixline saja, 63399 nya untuk telepon dari Hand Phone ! saya dapat info ini dari CS ketika saya menanyakan kenapa 500111 nya gak bisa dihubungin.
Kami sama-sama melihat brochure yang ada di meja CS, tertulis : "hubungi 500111 atau 63399 dari ponsel."
Saya kira dua nomor itu bisa dihubungin dari ponsel, khan kata penghubungnya 'atau' hahahaha...
Gak tau deh, semoga hanya saya saja yang bego, baru tau kalau salah satu untuk "khusus" untuk fixline satunya "khusus" untuk ponsel.... :).

Verifikasi tanggal lahir, nomor telepon rumah, jumlah rekening dalam kartu, bla bla bla...
e... dikembalikan ke menu awal... ya sudah hubungin lagi 63399, kali ini tekan 110.
Abis itu .... coba apa lagi kalau bukan Verifikasi lageee..... (tape deh....)

Kemudian disuruh menunggu... kira2 5 menit menunggu, dihubungin lagi, dikabarin kalau nomor telepon yang dipakai berbeda dengan nomor telepon saat buka rekening, jadi konfirmasi dulu kalau nomor teleponnya mau diganti (ribettt.... ). Disuruh nunggu lagi... kira2 2 menit menunggu.

Ok pak, saya konfirmasi lagi... kata operator, nomor kartu Bla bla bla... nomor account bla bla bla (mana gua inget ??) kode cabang bla bla bla (emang gua pikirin), cabang buka rekening bla bla bla, dalam waktu 1 hari bapak akan dihubungin untuk pergantian nomor telepon... dst, dll, dsb... akhirnya saya setop si operator bicara soalnya lama banget...
"Gini pak, saya cuman mau tanya apa account permata net saya udah diaktifkan"... (udah capeee nunggu...)
"Ok pak, dalam waktu paling cepat 15 menit, paling lambat 1 jam, account bapak akan aktif"
Alamak... mau ngomong itu aja ribeettttttt....

Ya udah trims... ngehek dah disuruh buang2 pulsa nungguin kepentingan si operator mengkonfirmasi semuanya.
Yang jelas karena saya sudah pernah bikin user ID dan password (padahal saya bikinnya sudah 6 bulan lebih dan gak saya inget2 karena registrasi gagal...), saya disuruh pakai user ID dan password yang dulu pernah didaftarkan.

Kalau gak inget disuruh telepon lagi dan nanti password bisa direset ke email yang dulu didaftarkan...
ampyun... deh...
Saya rasa yang nyusun system ini orang IT, lebih mentingin keamanan dan keselamatan (baca keamanan dan keselamatan diri sendiri / programmer) daripada kenyamanan customer.
Kerasa banget gak ada analisa kenyamanan customer...

$0Asekarang saya tunggu deh apakah aktivasi berhasil...

finger crossed....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jam 9, karena dikatakan paling cepat 15 menit dan paling lambat 1 jam, saya coba untuk gunakan userID dan password. Kelihatannya saya benar-benar harus tunggu 1 jam sampai bisa aktif.
Walhasil karena 3 kali gagal, account saya di lock dan saya harus telepon 500111 untuk mereset password.
Mantap deh.... hahahahaha...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

December 2011, sempet jalan-jalan ke pasar Atom, saya mampir ke kantor Bank Permata yang ada di Pasar Atom Mall. Saya minta bantuan CS nya untuk menghubungkan saya dengan CS 500111 (biar gak boros pulsa !). Dan walaupun saya harus bicara sendiri dengan CS pusat, saya meminta agar password saya di reset. Katanya dalam waktu 24 jam password baru akan dikirim ke alamat email yang saya pakai waktu pembukaan rekening bank permata. (kelihatannya ini satu syarat lagi, untuk buka account permatanet kita perlu email address...).

saya check email saya beberapa hari kemudian eh, belum ada email dari bank permata.
Kelihatannya masalahnya adalah karena saya salah tulis alamat email, seharusnya .co.id ternyata saya tulis .com.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Jan 2012, saya sempat ke Bank Permata Jemursari lagi, kembali harus menunggu 30menit, mungkin karena awal bulan, banyak orang datang ke bank...
Saya lihat Kantor Cabang Bank Permata sudah direnovasi, dahulu menempati 1 ruko saja, sekarang sudah menempati 2 ruko... bisnis berkembang rupanya :)
CS sudah tidak lagi di lantai 2, sudah ada di lantai 1 dan sudah ada 3 CS (dahulu 2 CS), walaupun yang aktif tetap saja cuman 2 counter.
System antrian sudah menggunakan system ticket dan MIS yang canggih yang mutakhir dan dengan demikian management sudah bisa mendapatkan banyak data (termasuk pastinya data lama antrian !!).
Saya lihat customer sebelum saya waktu tunggunya 47 menit :), jadi masih untung juga saya cuman 30menit menunggu.

Akhirnya saya dibantu oleh CS cabang untuk disambungkan ke CS pusat. Ternyata karena email saya yang dulu salah, saya harus memperbaiki email address dahulu, dan ini tidak bisa dilakukan di kantor cabang, harus dilakukan di CS kantor pusat.
Setelah seperti biasa 30an menit harus bicara via telepon dengan CS pusat, konfirmasi segala macam, ganti email address dan sukses, saya harus menunggu 2 hari kerja untuk konfirmasi penggantian email addres yang baru.

Setelah itu baru saya harus telepon ke CS pusat lagi untuk mereset password.

Ayo tahaann Rizall... perjuangan masih panjanngggg.... ayo lanjutkannnn.....

SIAAAAPPPPP.....


+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

.

Monday, May 9, 2011

Berbincang dengan Cik Hwa, Legenda Hidup Kapal Api...

Kemarin saya berkesempatan bertemu dengan ‘Cik Hwa’, salah satu tokoh legendaris di perusahaan Kapal Api (pt. Santos Jaya Abadi, berlokasi di Sepanjang - Sidoarjo). Satu kesempatan yang sangat fonumenal bagi saya, mengingat kebesaran gaung nama tokoh ini di luar maupun di dalam perusahaan.
Bagi Kapal Api, Cik Hwa adalah salah satu tokoh kunci yang ‘irreplaceable’, karena perpaduan bakat, kemampuan, karisma dan pengalaman yang hingga kini benar-benar tidak tergantikan.
Bagaikan empu, Cik Hwa hanya ‘turun gunung’ pada masalah-masalah yang kritis, di saat orang2 sudah tidak mampu menghadapi Cik Hwa dengan pendekatannya yang mengajak namun persuasif selalu mampu memecahkan masalah. Masalah yang timbul bukan hanya masalah di departemen Cik Hwa saja (QC), namun  justru banyak di departemen HRD dan Produksi.
Jika Cik Hwa sudah ‘turun gunung’ berarti masalahnya sudah pelik... begitu komentar teman saya.

Issue yang beredar, jika Cik Hwa sudah angkat bicara mewakili kepentingan pegawai, pemilik pun menurut.... J, masih harus saya saksikan sendiri, namun jika melihat profile beliau, hal ini sangat mungkin...
Jadi Cik Hwa juga memiliki peran informal sebagai ‘ketua SPSI’ hahaha....
Kemampuan beliau yang mumpuni jelas terlihat pada tanggung jawab formal beliau sebagai Taste Manager, yaitu menginspeksi kualitas biji kopi, hasil gorengan dan pencampuran.  Bisa dikatakan bahwa cita rasa kopi Kapal Api selama 30 tahun ini adalah cita rasa Cik Hwa !
Cik Hwa bertugas menjaga supaya rasa kopi Kapal Api dimanapun, di jaman manapun selalu sama.
Jika ada jenis kopi baru dan Cik Hwa bilang ‘yang ini tidak laku’, maka tidak ada parameter lain yang akan digunakan, semua akan menurut.

Perjumpaan saya sebenarnya direncanakan singkat, namun tanpa terasa berakhir 1.5 jam lebih, itupun karena saya sungkan, sudah jam 18:30, lebih 1.5 jam dari jam pulang resmi...
Kelihatannya kalau berbicara lebih lama lagi semua masalah keluarga pun bisa saya keluarkan nih... hahaha... well, berikut adalah inti pati dari pembicaraan saya dengan legenda Kapal Api... some thorough full tought on how to deal with people.

Bertemu dengan beliau, kurang lebih 30 menit pertama, Cik Hwa, ‘menginterogasi’ saya tentang motivasi kerja. Pertanyaan2 beliau sangat to the point dan ‘menusuk’ hahaha... tidak memberikan kesempatan saya untuk berbicara atau berkelit. Ketika saya sedang merenung mencari jawaban agar manis didengar, beliau akan langsung mengerti apa yang sedang saya pikirkan, kemudian menjelaskan pilihan pilihan apa yang mungkin saya ucapkan, keburukan dari tiap2 pilihan yang ada.
Bisa dikatakan saya gelagapan menjawab pertanyaan beliau....
Kamu kerja untuk lompat-lompat atau kerja sampai pensiun ?
Apa yang kamu cari dalam kerja ? apakah uang ?
Sebelum disini kerja dimana ? mengapa kamu pindah-pindah ?

Style keras dan to the point pada saat awal ini secara psikologis menekan lawan bicara, untuk mengenal paradigma lawan bicara. Lawan bicara dibuat tidak sempat berpikir sehingga tidak bisa berbohong, hal hal yang tidak betul secara konsep ‘di skak mat’ di awal agar lawan bicara tidak mengarah kesana...

Semua pertanyaan diatas sebenarnya tidak terlalu membutuhkan jawaban saya, sebenarnya beliau ingin memberikan nasihat...
Saya berusaha mensarikan jawaban yang ‘benar’ sesuai dengan wejangan beliau :
·        Kerja harus ditekuni, tidak boleh pindah-pindah karena menurut beliau : ‘kerja dimana-mana itu sama saja’ asal ditekuni, asal kita serius, pasti sukses. Artinya akan selalu ada pressure, selalu akan ‘dimanfaatkan’ oleh atasan, terjadi ketidak adilan dst.
Face it ! that’s the moral of the question.
·        Kerja yang penting adalah kesehatan, bukan uang, dengan kesehatan kita bisa mendapatkan banyak hal, termasuk uang.
·        Jawaban tentang mengapa pindah kerja, adalah untuk memeriksa apakah ada alasan yang masuk akal, yang menunjukkan bahwa kita sebenarnya sudah cukup ‘tough’ menghadapi pressure di tempat kerja. Ketika kita bisa menggambarkan alasan yang masuk akal mengapa kita pindah kerja, maka cerita lainnya sudah tidak digubris. Cik Hwa langsung menangkap bahwa saya bekerja bukan untuk main-main atau mencari tempat loncatan.

Pembicaraan selanjutnya mengalir saja, Cik Hwa menceritakan tentang ‘hidup’, sebuah kuliah kehidupan dari seorang legenda... Chineese wisdom yang dikemas dengan cara bertutur yang pelan, lirih namun tegas. A charism of her own....
Terima kasih kepada Universitas Kehidupan yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mendengarkan kuliah dosen tamu yang sudah pakar di bidangnya, secara gratis lagi...

Dari sisi management dan counseling ada beberapa point yang saya tangkap dan ingin saya ingat-ingat dengan membuat tulisan ini :
1.      Prinsip 3M : Mendengar, Melihat (menganalisa) dan Membuat keputusan, Mengambil tindakan.
Jangan pernah mengambil keputusan tanpa mengetahui dengan betul masalahnya, apalagi hanya dengan mendengarkan informasi2 dari orang2 tanpa memeriksa kebenarannya.
Juga setelah mengerti benar-benar dimana masalahnya, jangan ragu membuat keputusan berdasarkan masalah, data dan fakta, bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau kepentingan lain yang tidak memecahkan masalah yang ada.
Termasuk disini, jangan pernah tidak mengambil keputusan padahal kita sudah tau masalah sebenarnya.

2.      Orang biasanya fokus pada teknik, pada karir, pada uang, pada diri sendiri tapi dia tidak sadar sebenarnya hidup dan bekerja intinya adalah ‘orang lain’, ‘sesama’, ‘rekan kerja’ dan berbagi.
Hal ini berkali-kali ditekankan oleh Cik Hwa. Kita bekerja untuk keluarga, untuk karyawan, untuk ‘customer’ kita bukan untuk diri sendiri.
Seorang pengusaha ‘membagikan’ uang kepada para karyawannya dengan memberikan pekerjaan, jabatan.
Seorang pegawai harus menyadari bahwa pengusaha sebenarnya tidak harus memperkerjakan mereka, tidak harus ‘membagikan uang’ tersebut kepada pegawainya, sehingga gaji harus disukuri sebagai keinginan dari pengusaha untuk berbagi, bukan kewajiban yang harus dituntut dari pengusaha.

3.      Pendekatan kepada pegawai yang ‘sulit’. Mungkin ini ilmu praktis yang terbanyak yang saya dapat hari itu.... Cik Hwa memberikan beberapa contoh yang applikatif tentang bagaimana caranya berbicara kepada orang-orang yang sulit.
Inti pertama yang harus dipegang adalah bahwa memang adalah kewajiban dari atasan untuk membuat bawahannya mengerti, kedua memang bawahan itu tidak akan pernah bisa mengerti keinginan atasan / management. Jika level manager saja tidak bisa mengerti (atau pura-pura tidak mengerti) apalagi karyawan yang levelnya sangat di bawah.
Jika atasan sudah menyadari bahwa menjelaskan kepada bawahan itu adalah sesuatu yang ‘wajib’, maka  atasan akan lebih mau dan berusaha untuk berbicara pada anak buahnya. Tidak selalu menggunakan kuasanya.
Teknik yang digunakan Cik Hwa adalah ‘mengajak’ dan bukan ‘memberi tahu’. Untuk bisa mengajak, seseorang harus menjalankan terlebih dahulu apa yang dia ingin sampaikan. Disinilah letak kekuatan utama Cik Hwa, beliau memiliki kredibilitas terhadap apa yang beliau sampaikan.
·        Menghadapi orang ‘lama’ : “tidak harus orang yang lama mendapatkan sesuatu yang lebih... semua tergantung dari apa yang kamu sudah lakukan selama masa kerja”. Jika kita tidak memberikan kontribusi yang banyak selama masa kerja kita apakah pantas jika kita tetap banyak menuntut ?
·        Menghadapi orang yang sulit : Kita harus sangat dekat berhubungan dengan dia, jika kita sudah dekat, orang tersebut akan sungkan atau berusaha supaya kita tidak dipersulit oleh kelakuan dia.
·        Menghadapi orang yang tidak termotivasi : Tanyakan untuk apa mereka bekerja, arahkan supaya mengerti bahwa perusahaan harus untung lebih dahulu baru kemudian kita bisa menerima pembagian keuntungan. Orang harus menanam dahulu baru bisa memetik hasil, bahkan kadang kita menanam tanpa memetik hasil.
Namun jika kita tidak pernah menanam kita pasti tidak akan pernah memetik hasilnya.
Jika motivasi kerja terus melorot, perusahaan akan merosot dan kita semua tidak akan pernah memetik hasil yang diinginkan.
Kemudian  kita bisa mengatakan bahwa kita tidak akan bisa memperjuangkan orang yang bersangkutan jika tidak ada performance yang bisa ditunjukkan dari orang tersebut.


The lesson of life dari Cik Hwa adalah melakukan segalanya dengan hati, dengan totalitas dan tidak iri pada orang lain. Cik Hwa mampu mengajak orang untuk mengikuti dirinya karena dia sendiri sudah menjadi bukti dari konsep hidup yang dijalaninya selama ini.
Pendekatan yang selalu bersifat mengajak dan berasal dari ketulusan hati selalu berhasil menyentuh dan mampu menggerakkan orang lain. Dengan demikian kita tidak perlu menggunakan ‘pangkat dan sikut’ kita untuk mengubah jalan pikiran orang lain.

Sebagai penutup tulisan ini, ketika saya berhasil menangkap inti sari methode yang dipakai oleh Cik Hwa ini, saya bertanya : “Cik, apakah dengan cara ini Cik Hwa pernah gagal ?”, maksud saya, saya ingin mengetahui apakah pernah Cik Hwa menggunakan kekuasaan / kekerasan dalam tugasnya, dan bagaimana menyeimbangkannya.
Cik Hwa kemudian memberikan beberapa contoh ketika beliau perlu meminta seorang karyawan yang sudah sakit parah dan sudah setahun diminta untuk mengundurkan diri berhasil diatasi dalam 10menit, atau bagaimana beliau menginformasikan kepada ratusan karyawan bahwa pemberian makan untuk long shift ditiadakan, karyawan bisa menerima tanpa ada gejolak.
Saya kembali mengulang pertanyaan saya, “Cik, kalau begitu apakah Cik Hwa pernah gagal dengan cara yang Cik Hwa punyai sekarang ini ?”.
Berpikir sebentar Cik Hwa menjawab dengan mantap : “Saya tidak pernah gagal !”.

Demikianlah catatan hasil kuliah 1.5 sks saya dengan legenda Kapal Api.
Semoga kita semua bisa mendapatkan hikmahnya !

Saturday, March 26, 2011

Dive Pelabuhan Ratu Jawa Barat

Kali ini saya mencoba diving di tempat yang kurang populer di kalangan penyelam,...pantai Pelabuhan Ratu :).
Hampir setiap penyelam yang saya ajak diskusi tentang dive site di Pelabuhan Ratu selalu bertanya : Hah ? emang Pelabuhan Ratu ada tempat diving ?... image pantai selatan yang berombak dan arus besar biasanya membuat nyali orang ciut duluan hehehe...

Padahal Pelabuhan ratu relatif aman baik untuk berenang, diving bahkan surfing (malah cenderung terlalu kecil ombaknya di bulan maret ini). Cocok untuk orang-orang yang suka menyepi... banyak penginapan berjajar disepanjang pantai. Penginapan yang berada di atas bukit menyajikan pemandangan pantai - sawah - laut yang 'breath taking'. Sulit untuk tidak berhenti sejenak dan menyapukan mata sepanjang horizon di depan anda. Ada pemandian air panas (sekitar 30-45 menit dari Pelabuhan Ratu), ada tempat Rafting (sungai Citarik dan Citatih) dan tentu saja.... ehem.... 'wisata' esek esek yang cukup terkenal : Kampung Mak Erot !
Hohoho... semua tukang ojek aktif mencoba merayu anda untuk diantarkan ke rumah Mak Erot. Apalagi kalau anda laki-laki yang kelihatan sedikit mencari-cari, langsung mereka akan ambil motor dan mejeng disamping jendela mobil anda sambil berteriak : Mak Erot, Mak Erot !.
Sepanjang jalan sebelum dan sesudah kampung ini pun dipenuhi warung-warung tempat singgah sopir truk yang tentu saja menawarkan servis + + selain makanan dan minuman.

Well... lets get serious and talk about diving now.... shall we ? =)
Pada dasarnya ada 3 dive sites di Pelabuhan Ratu : Sodong Parat, Karang Antuk dan Batu Kuok (advance, deep dive, wall). Gambaran dive site di Pelabuhan Ratu selengkapnya ada disini. Karang Antuk, yang kelihatannya menjadi dive site favorit disini bisa dibagi menjadi 5 dive spot.

Selama 2 hari dive di PL saya mengunjungi dive site dekat Sawarna, Sodong Parat dan Karang Antuk.
Batu berlubang di Sodong Parat, Pelabuhan Ratu - Jawa Barat.
Dive Spot Sodong Parat tepat berada di bawah batu berlubang ini.

Dari semua flora dan fauna di Pelabuhan Ratu, ada satu tumbuhan yang saya tidak pernah temui dimanapun saya diving, bahkan di Raja Ampat dan Bali sekalipun. Saya tidak tau namanya, tapi tumbuhan ini menyerupai 'kaktus' mini, yang tidak berduri. Saya melihat 2 macam warna, putih dan putih campur hitam.

Penasaran khan dengan 'kaktus' Pelabuhan Ratu ini ? hehehe... ini modelnya...

See if you found this 'cactus' somewhere elses :).

Beautifull and Georgeous, endemic @ Pelabuhan Ratu.

Bersama Siswa Open Water dari
Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Padjajaran, Bandung.


Di Sodong Parat kami berjumpa dengan Octopus yang pandai ber-mimikri, Stone fish sekitar 40cm an (terbesar yang pernah saya temui), lion fishes, banded shrimps, lobsters, dan berbagai coral fishes.
Secara keseluruhan visibility hanya sekitar 10-15m saja, karang sudah banyak yang rusak dan disana-sini kita bisa melihat jala nelayan yang tersangkut di karang. Namun ditilik dari ragam hewan yang ada, saya merasa spot ini cukup menjanjikan bila dijaga dengan baik. Walaupun demikian, Sodong Parat masih bisa menjadi tempat dive yang recommended untuk dicoba. Tingkat kesulitan relatif rendah, bahkan diver OW dengan dive log dibawah 10 pun tidak akan menemui masalah disini.
Juvenile Emperor Anglefish ditengah-tengah Juvenile fishes
yang lain... Sodong Parat Bay.
Jaring Nelayan... tersangkut di Karang.

2 orang calon pemegang license Basic ADS International.
Nikita...
Ajeng...
Senang apa minta naik ya ? hehehehe...





















Hati-hati saja di ujung Sodong Parat, ada tempat arus keluar ke arah laut lepas dan disini, di kedalaman 40m ada tempat yang namanya 'Pasar Ikan', cocok untuk spot spearfishing (menembak ikan). Cukup terkenal dikalangan penggila spearfishing....


Lokasi lainnya adalah Karang Antuk, lokasinya sangat dekat dengan Sodong Parat. Memang ketiga dive sites diatas, Sodong Parat, Karang Antuk dan Batu Kuok lokasinya berdekatan.
Karang Antuk adalah sebuah raised ocean bottom yang menyembul di tengah laut. Ombak di permukaan terlihat 'ganas' namun dibawah air, lokasi ini hanya memiliki tingkat kesulitan mudah hingga sedang.
Masih cocok untuk OW dengan sekitar 10 dive log. Diver perlu memiliki ketenangan ketika berada di permukaan dan juga hingga kedalaman 10m masih terasa swelling.
Lokasi ini juga menyimpan potensi yang besar karena keaneka ragaman ikannya.. Pari, reefsharks, coral fishes, butterfly, angel fishes, banner fishes, etc.

Satu sudut keindahan coral Karang Antuk...
Perhatikan si 'Kaktus' Pelabuhan Ratu
yang mejeng disana....
Angle Fish @ Karang Antuk...
Ikan-ikan disini lumayan jinak, tidak langsung hilang
ketika difoto...






















Kami juga punya sesi tune up di pool. Images as follow.....
Pool session, 1 jam water trappen bookkk....
Sayang gak ada musik....
Kolam renang 'Brigif' di Cimahi (Bandung)

















Sesi kelas... santai book... Pak Gogo (Prayogo) Chairman of ADS Indonesian chapter.

Belajar sambil santai... videonya bahasa Jepang bookk...
ampyunn deh... Tapi Buddy nya... mantafff hiehiehiehie...
Pak Devi, Jendy, Pak Joko, Stiva Alouw, Joshua Gerungan, Pak Iwal, Pak Gogo.






















------------

Friday, March 25, 2011

Perjalanan dari Surabaya ke Bandung dengan Kereta Api

Jika anda ingin bepergian dari Bandung - Surabaya atau Surabaya - Bandung dengan menyenangkan, relatif murah (dibanding pesawat) dan memiliki sedikit unsur petualangan, cobalah bepergian dengan menggunakan kereta.
Saya ingin sharing tentang perjalanan saya menggunakan kereta api eksekutif Turangga Surabaya-Bandung tgl 10 Mar 2011 yang lalu.

Overal, perjalanan ini cukup menyenangkan, kecuali memang saya agak kesulitan tidur selama perjalanan.
Sebenarnya sangat nyaman untuk tidur, semua penumpang diberi selimut dan bantal (bisa nambah). Namun AC (air conditioner) di gerbong super duper dingin dan tidak bisa dinaik/turunkan membuat anda dipastikan akan menggigil. Saya termasuk yang salah kostum dengan tidak memakai celana panjang dan jacket.

Selama perjalanan ada 2 film DVD yang ditayangkan lewat TV 42" di gerbong bagian depan. Jelas, penumpang di bagian belakang akan kesulitan untuk melihat TV. Film yang ditayangkan kala itu Narnia I dan Shrek II. Huhuhuhu.... masih inget bow.....
Suka gak suka musti dipaksain suka deh....
Selain itu selama perjalanan dinas pariwisata setempat (yang dilewati oleh KA) akan menayangkan program promosi wisata daerah masing-masing. Jawa Tengah akan menayangkan bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara A Yani Semarang, Batik, Borobudur, beberapa makanan khas Solo, dst.

Setiap kali kereta akan tiba di stasiun tertentu, akan ada tulisan berjalan di TV untuk mengingatkan supaya penumpang bisa bersiap-siap. Salut untuk pt. KAI yang sudah membenahi management dan servisnya. Sayang baru kereta api kelas eksekutif yang mendapatkan standarisasi pelayanan seperti ini.
Harga ticket Turangga kelas eksekutif yang saya bayar adalah 240.000 rupiah. Jika saya berangkat weekend (Jumat, Sabtu, Minggu) ada kenaikan menjadi 260 sampai 280 ribu. Ticket kelas eksekutif bisa dipesan dan dibeli maksimum 1 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Saya usulkan untuk minta kursi terdepan, supaya punya ruang lowong untuk kaki, dekat dengan toilet, pintu keluar dan tentu saja si TV...

Selain KA eksekutif, anda bisa memilih kelas bisnis dan ekonomi. Kelas bisnis tidak ada AC, hanya kipas angin dan tempat duduk panjang isi 3. Harga ticket sekitar 150.000 rupiah juga bisa dipesan dimuka.

Satu lagi hal yang baik adalah ka eksekutif sangat tepat waktu.
Jadwal perjalanan KA Turangga Surabaya-Bandung adalah jam 18:00 dan rencana tiba 06:14.
Kereta api sudah tiba di stasiun Gubeng jam 17:30. Sehingga penumpang memiliki waktu yang cukup lama untuk menaikkan barang. KA Turangga berhenti sekitar 5menit di stasiun2 besar seperti Madiun, Solo, Jogja dll, dan hanya sekitar 1-2menit di stasiun2 yang kecil.
Jadwal keberangkatan dan kedatangan Kereta Api selengkapnya di website resmi pt KAI.
Bisa juga disini.

Tepat pk 18:00 anda berangkat dari st. Gubeng-Surabaya dan tiba di stasiun2 kecil seperti Mojokerto (18:30an), Kertosono (19:00an) dst.
Jam 19:45an anda sudah tiba di Madiun. Lokasi yang baik untuk membeli makan malam hehehe...
Pedagang asongan tidak diijinkan masuk ke gerbong KA eksekutif, mereka hanya berteriak-teriak lewat pintu gerbong yang terbuka.
So, jika anda punya waktu 5 menit di stasiun besar, segera berlari dan mencari warung2 di sepanjang peron.
Saya merekomendasikan anda mencoba nasi pecel madiun di stasiun Madiun ini, murah, hanya 4.000 - 5.000 an sudah dengan telur dadar. Hehehe.....
Stasiun Solo Balapan (22:00an) dan Jogja (23:00an) juga bisa jadi tempat cari makan yang enak, hanya saja mungkin waktunya akan terlalu malam.
Tapi saya jadi terinspirasi, jika kita ingin ke Jogja dan bermalam di sekitar Malioboro, maka sangat nyaman menggunakan kereta api Surabaya-Jogja.

Jam 04:00 pagi tepat anda akan tiba di Tasikmalaya. dan jam 06:15 anda tiba di st. Bandung.
Keuntungan naik kereta api malam memang anda bisa bangun pagi hari dan langsung beraktifitas di kota tujuan anda.
Sangat convenience naik kereta api ke Bandung karena mudah menemukan taxi dan angkot, tepat di depan stasiun kereta api. Berbagai macam angkot dengan berbagai macam tujuan lewat disitu.

Saya lanjutin laporan nya kalau saya balik ke Surabaya lagi oke ? :)

cheers up....

Wednesday, February 9, 2011

Tabel Makanan Khas Surabaya

Bergurau tapi serius hahaha....


Semoga berhasil menemukan makanan yang dimaksud.... cheers !



......

Tuesday, January 11, 2011

What is a 'Unique Buying Tribe' ?

Ini adalah sebuah istilah yang menyentak perhatian dalam meeting hari ini.
Istilah yang baru saya dengar dan membuat hati sangat penasaran terhadap konsep dibalik istilah ini.
Saya coba googling dan hanya menemukan satu pembahasan tentang 'Unique Buying Tribe' ini.
Kelihatannya konsep ini masih jarang dibahas dan dimengerti...

Berikut adalah copy + paste yang saya dapatkan dari hasil googling :

------------------------------------------------------------------------
The Tribe Has Spoken, Are You Listening?

I met Marty Neumeier (renown speaker and author of ZagBrand Gap) when he was conducting a workshop at the Design Exchange. In conversation, Marty shared that he began his career implementing brand strategies only to realize there were a lot of flawed strategies that execution couldn’t fix. This prompted Marty to focus his effort on brand differentiation – the #1 strategy of a successful brand in Marty’s eyes. 
If you’re looking for verification of the power of differentiation think IPOD. 4th to market in the MP3 player category, Apple has 72% market share, a price point that is 2 to 5 times higher than the competitors....well I think you get the idea. High performance brands are way out in front in terms of loyalty, profitability and they’re tough to beat – unless of course you find your own unique way of differentiating.  
One of the first rules is you can’t be all things to all people. In the session Marty talked about knowing your “tribe”. I caught up with Marty to get further clarity on why the tribe matters. 
“You have said the emphasis today needs to be on the Unique Buying Tribe rather than the Unique Selling Proposition. Can you explain that?”

Marty Neumeier:
The Unique Selling Proposition was the brain child of Rosser Reeves, an advertising genius from the "Mad Men" days. He worked for the Ted Bates agency and wrote a bestseller called, "Reality in Advertising." His thesis was simple: Advertisers need to focus all their energy on one strong claim or one strong concept. In a time when the industry believed "the more you tell, the more you sell," this was a refreshing idea that caught on almost immediately. It was so powerful, in fact, that to this day advertisers search high and low for "the big idea" to hang their campaigns on.
There's nothing inherently wrong with this inclination, as far as it goes. Without a unique value proposition, your campaign---and your business---will lose focus and have no compelling point of differentiation. The problem is that the principle now seems dated. Customers today don't like to be sold. What they like to do is buy, and they buy in tribes. Every brand has a tribe that supports it. If you talk WITH your tribe, they may well continue to support it. If you talk AT your tribe - using manipulative one-way conversations - they'll tune out in a New York second.
So rather than focusing on a Unique Selling Proposition, focus on a Unique Buying Tribe. If you find the right tribe and give it the right stuff, you'll get enough love to sustain your brand. People crave tribal identity. What they want to know is, "If I buy this product, what will this make me?"
Thanks Marty for sharing your insights. Marty is currently Director of Transformation atLiquid Agency.

-----------------------------------------------------------

So, ide dasarnya adalah mendeteksi siapa 'fans' (bukan sekedar buyer atau customer) dari produk kita. Kemudian berdiskusi (bukan sekedar menyampaikan feature produk atau layanan) untuk mengidentifikasi apa 'kesenangan' atau 'kecocokan' mereka terhadap barang dagangan kita.
Kesenangan dan kecocokan itu dielaborasi hingga menjadi 'gue banget', dan sesuatu yang 'gue banget' itu memberikan identitas kepada customer kita.

Kelihatannya memang kecenderungan trend customer memang seperti ini.
Saya teringat pada salah satu tips yang diberikan oleh Tanadi Santoso seorang consultan bisnis (boleh dikatakan begitu...) di Surabaya yang sering berbicara di salah satu radio bisnis di kota ini (dan jaringan radio yang sama di kota-kota besar lain), tentang trend customer masa kini.
Salah satu point yang beliau katakan adalah customer sekarang semakin 'Individual', semakin ingin diistimewakan, semakin ingin dibedakan dari yang lain.

Well, the tribe has spoken.... that's the highlight of marketing today.



cheers all....

Saturday, January 8, 2011

Mengemudi Sendiri dari Denpasar ke Surabaya

Teman saya, Satya Hody berencana 'hijrah' dari Denpasar ke Surabaya dengan mengemudikan sendiri mobilnya.
Nah, bagi anda yang punya keinginan yang sama, jangan kuatir untuk melakukannya, perjalanan Dps - Sby tidak semenakutkan dan menjemukan yang dibayangkan, banyak tempat singgah dan tempat makan yang menarik sepanjang perjalanan untuk disinggahi.

Simak uraian dibawah ini

Total waktu perjalanan anda termasuk waktu di atas kapal ferry kira-kira 9 - 11 jam. Tentu saja semua relatif, tergantung pada ketahanan mengemudi, kecepatan kendaraan, sering tidaknya berhenti untuk makan, buang air kecil, isi bensin dll.
Rekor 9 jam saya dapatkan dengan non stop tanpa singgah makan/isi bensin/buang air kecil, mengemudi malam (sampai di Surabaya dini hari) dan ketika berada di penyeberangan langsung masuk kapal, kapal langsung berangkat dan mendapat tempat terdepan ketika keluar fery.
Karena perbedaan zona waktu antara DPS dan SBY, total waktu di jalan seolah-olah menjadi hanya 8 jam saja.


Dan berikut adalah rute yang bisa anda tempuh dari DPS ke SBY.

Dari Denpasar, anda harus pergi ke arah terminal Ubung di utara kota.
Bila anda berada di daerah Kuta anda bisa mengambil jalan Imam Bonjol yang panjang sekali ke arah jalan Cokroaminoto terus ke utara. Atau anda juga bisa ambil short cut tanpa harus lewat kota DPS, yaitu lewat Legian-Seminyak-Kerobokan langsung tembus sebelum Tabanan.
Jika anda mengambil jalan Imam Bonjol lewat tengah kota, anda perlu waspada akan jalan searah di dalam kota denpasar.
Jika anda lewat Kerobokan anda perlu waspada karena banyaknya persimpangan dan jalan yang cenderung tidak lebar dan mulus, banyak rumah penduduk dan kendaraan yang membuat anda tidak bisa mengemudi dengan cepat.
Satu lagi alternatif yang mudah namun agak memutar adalah lewat jalan By Pass Ngurah Rai. Dari Kuta ke 'Simpang Siur' di Matahari Galeria terus saja ke arah Sanur dan ketika tiba di persimpangan ke Padang Bai, lurus saja dan belok kiri ke arah Gatsu (Gatot Subroto).
Anda berada di Gatsu Timur, lurus saja ke Gatsu Barat, lewat beberapa perempatan besar.
Setelah itu baru belok kanan di Cokro ke arah terminal Ubung (Ada patung salah satu Pahlawan nasional di perempatan tersebut, dia bawa pistol pokoknya hahahaha...).
Jalur ini relatif lebih mudah karena banyak tanda 'Surabaya' sepanjang jalan dan merupakan jalan utama yang lebar.

Dari Ubung, anda tinggal mengikuti jalan besar saja, banyak penunjuk arah yang menunjukkan arah 'Gilimanuk' atau 'Surabaya'.
Kota kota yang akan anda lalui : Mengwi, Tabanan, Negara dan Gilimanuk.
Jika anda lewat Kerobokan, anda akan bergabung di jalan utama di antara Mengwi dan Tabanan, langsung belok saja ke kiri ke arah Tabanan - Gilimanuk.
Di daerah Tabanan banyak tempat makan Babi Guling yang tersebar di pinggir jalan, mulai dari yang berkelas warung hingga yang besar mirip restaurat.

Lepas dari Tabanan, di jalan antara Tabanan - Negara, anda akan melewati jalan pegunungan, berkelok-kelok, sempit dan rawan macet. Kalau ada beberapa kendaraan besar yang kesulitan menanjak, dijamin lalu lintas akan tersendat. Hati-hati sepanjang jalur ini anda akan menjumpai banyak persimpangan ke Singaraja. Perlambat laju kendaraan untuk melihat penunjuk arah di setiap persimpangan.
Masih di jalan antara Tabanan-Negara, setelah lepas dari jalan pegunungan, anda akan melaju di sepanjang pantai selatan Bali. Sebelah kiri banyak pohon kelapa, pantai... anda bisa mendengarkan suara ombak...
Jarang ada rumah makan di sepanjang jalan antara Tabanan-Negara. Tempat makan yang menurut saya layak disinggahi sekaligus jadi tempat istirahat adalah di Tabanan atau Gilimanuk.
Pom Bensin banyak tersebar di sepanjang jalan antara DPS dan SBY, tidak perlu kuatir akan hal ini kecuali anda memakai Pertamax (update Des 2013, sudah banyak pom bensin pertamax !).

Setelah Desa - dan sekaligus pantai - Candi Kesuma, anda akan bertemu dengan persimpangan ke utara (kanan) ke arah Gereja Palasari (klik untuk info lebih detail).
Ada petunjuk arah yang cukup besar namun agak sulit terlihat kalau malam hari karena tidak ada penerangan di sepanjang jalan.

15 km setelah persimpangan ke Goa Maria Palasari ini anda akan mulai memasuki kawasan Gilimanuk. Dimulai dengan pertigaan besar ke utara (kanan) ke arah Taman Wisata Nasional Bali Barat (Menjangan, Pemuteran, Singaraja). Lurus saja dan anda segera akan melewati sebuah gapura besar.
Anda tahu sekarang sudah berada di daerah penyeberangan fery Gilimanuk-Ketapang.

Nah, jika anda datang antara jam 9 WITA dan 20 WITA anda bisa mampir ke salah satu warung Ayam Betutu yang di Gilimanuk ini. Ada banyak ayam betutu disepanjang jalan di sebelah kiri anda.
Kalau anda favorit dengan ayam betutu 'terkenal' seperti Bu Lina (1dan 2), Men Tempeh dst, anda harus belok ke (kanan) di depan pasar Gilimanuk (disitu ada terminal kecil, parkir mobil juga luas) dan mencari rumah makan ayam betutu di sekitar sini. Jika tidak terlalu sore ada beberapa warung Babi Guling dan warung makan lainnya (Muslim) disini. Anda bisa beristirahat, makan, buang air kecil sebelum menyeberang.

Masuk ke penyeberangan Gilimanuk, siapkan SIM, STNK dan uang Rp. 94.000 per mobil untuk bisa masuk ke ferry. (Update Feb 2013 - harga ticket naik menjadi Rp. 114.000 per mobil, update Des 2013, setelah kenaikan bbm di pertengahan 2013, harga ticket naik menjadi Rp. 124.000 per mobil, hati hati petugas sering gak ngasih kembalian Rp. 1000 nya ! hahahahaha...)
Jangan pernah lupa membawa semua kartu identitas anda, pastikan SIM masih valid atau anda bakal menemui masalah di penyeberangan.
Dengan biaya sekian itu anda bisa membawa penumpang sebanyak yang anda mau di mobil anda karena biaya dihitung per mobil / kendaraan bukan per kepala :).
Lama perjalanan DPS - Gilimanuk sekitar 3-3.5 jam jika anda mengemudi non stop dan tanpa kemacetan sepanjang perjalanan. Jika anda berangkat pada pagi - sore hari waktu tempuh akan lebih lama dibanding jika anda berangkat malam hari.

Load di pelabuhan Gilimanuk ataupun Ketapang tidak pernah bermasalah dalam 2 tahun terakhir ini. Saya tidak pernah punya masalah menunggu terlalu lama. Paling lama hanya 30 menit saja.
Jika anda beruntung anda bisa langsung masuk di last row dan kapal akan langsung berangkat.
Total waktu di laut hanya sekitar 45 - 60 menit saja. total 1 - 1.5 jam dari mulai masuk ke kapal hingga keluar dari kapal.

Tiba di Ketapang, siapkan uang 1.000 rupiah, kadang ada karcis pungutan dari pemda Banyuwangi.
Lepas dari penarikan karcis, belok kanan dan anda sudah ada di jalan raya Ketapang - Surabaya... just follow the road... :). All the way to the West you are now....

Tidak jauh dari pelabuhan anda bisa bertemu dengan pom bensin (jika ingin buang air kecil), convenience store seperti Alfamart dan Indomart. Jika ingin makan, sebaiknya menunggu hingga tiba di Situbondo.
Hati-hati sebab jalan antara Ketapang hingga Situbondo bisa dikatakan cukup sepi, tidak ada restaurant yang cukup besar.
30 menit lepas dari ketapang anda sudah akan masuk kawasan Bajulmati, hutan jati sepanjang kira-kira 30 - 50 km. Situasi jalan gelap, tidak ada lampu jalan, tidak ada rumah penduduk karena lokasi ini ada di dalam  Taman Nasional Baluran. Tepatnya jalan raya ke arah Situbondo ini membelah TN Baluran.
Pastikan anda punya cukup bensin untuk berjalan sejauh 50km.
Lepas dari Bajulmati anda akan bertemu kota kecil pertama, Asembagus.
Pom Bensin, Restaurant kecil, convenience store, toko-toko, ATM BCA dapat anda temukan disini. Kesibukan disini hanya sampai kira-kira jam 20.00 WIB selebihnya tidak banyak toko dan warung yang buka.

Setelah Asembagus adalah Situbondo. Kira-kira butuh 1.5 hingga 2 jam dari Ketapang untuk mencapai Situbondo. Disini banyak restaurant yang cukup terkenal. Chineese Food : Restaurant 'Malang' di kanan jalan setelah jembatan besar. Just slow down when you fill the 'city traffic' and you'll find it....
Restaurant Srikandi, juga chineese food yang rasa masakannya tidak kalah dengan Restaurant Malang tapi harga lebih bersahabat.

(Update note : sekitar Juni 2011 sampai akhir Dec 2011, saya lihat restoran Malang ini selalu tutup, tidak bisa dikunjungi... tidak ada keterangan, entah tutup, pindah lokasi dll).

Lepas dari Situbondo, 0.5 hingga 1 jam mengemudi, anda akan sampai di daerah wisata Pantai Pasir Putih.
Total waktu tempuh dari Ketapang sekitar 2.5 hingga 3.5 jam jika anda mengemudi siang hari.

Mulai dari Pasir Putih, anda akan banyak bertemu kota kecil maupun kota besar. Tidak usah kuatir dengan rumah makan, pom bensin dll. Semuanya ada dalam jarak yang berdekatan.
Tepat di seberang hotel Sidomuncul anda bisa makan ikan bakar dengan harga yang relatif murah dan sambal yang menurut saya : ueeenaaakk tenan....
Ikan-ikannya pun segar. Pemilik warung sekaligus merangkap pembakar ikannya adalah seorang kapten kapal yang dulu sering berpetualan mengikuti orang Diving atau memancing. Cak Sapari namanya.

Kalau kuatir menunggu lama anda bisa pesan ikan dulu untuk dibakar : +6281-351-731891.
Ikannya dijamin segar dan besar... sambelnya mak nyuss... dan lalapannya seger banget, ada kangkung sungai yang tidak pernah saya jumpai di tempat lain.
(sst.... anaknya pak Sapari juga cuakep setengah mati lho... hahaha... masih SMP tapi sudah kelihatan kalau bakalan cakep hahahaha... lumayan jadi bahan pembicaraan para diver...)

Setelah pasir putih kota terdekat adalah kota kecil Besuki. Disini juga ada satu warung tempat diver singgah, suguhannya kali ini adalah Bakso !
Bakso halus dan kasar yang dimakan dengan lontong. Nama restaurantnya : Bakso Solo Larasati
Bersama divers dari pt. HESS,
makan di depan restaurant bakso Solo Larasati, Besuki.


Lokasinya saya gambarkan seperti ini.
Masuk kota Besuki dari Ketapang (timur) anda akan menemui belokan ke kiri. Nah setelah belokan ke kiri tersebut, tak berapa lama anda akan menemui pertigaan ke kanan dengan monumen kereta api di tengah-tengah pulau jalannya.
Disitulah restaurant Bakso Larasati ini buka. Di pertigaan monumen itu, jangan ambil belokan kekanan (ke Surabaya), lurus sedikit hanya 20 meter setelah monumen itu warung Bakso ada di sebelah kiri.
Lokasi ini sebenarnya sudah dekat sekali dengan Alun-alun kota besuki. So seharusnya lokasi ini tidak sulit dicari.
Kalau navigasi bawah air yang modelnya abstrak saja lulus, cari restaurant yang ada di pinggir jalan pasti jauh lebih enteng... hehehe....

Lepas dari Besuki segera anda memasuki kawasan Paiton, Pusat pembangkit listrik untuk Jawa dan Bali.
Paling indah jika dilewati di malam hari karena (mentang-mentang pabrik listrik...) semua lampu dinyalakan terang benderang.
Hati-hati dengan markah jalan, polisi disekitar sini galak-galak... jangan menyalip jika markah jalan tidak putus-putus.
So, kalau di depan anda ada truk, atau kendaraan gajah lain yang geraknya lambat, salip lah sebelum Paiton atau anda harus manyun nunggu dibelakang asap tebalnya sambil menikmati tanjakan Paiton :).

Lepas dari pembangkit listrik Paiton, anda akan sampai di kota Paiton itu sendiri, gak terlalu besar...
Tapi sekarang (Des 2013) udah banyak rumah makan, hotel, bahkan sudah ada lapangan futsal dan driving range nya !!
Paiton anda akan sampai di kota yang lumayan besar, Kraksaan, at least banyak pertokoan sepanjang jalan, Bank dll. Setelah Kraksaan ada kota kecil, Gending, yang menjadi terkenal karena pabrik gula dan lokasi Rafting sungai Pekalen (masih 15 km masuk dari jalan raya).
Lepas dari Gending, ada pantai wisata, Pantai Bentar yang menandakan anda sudah dekat ke Probolinggo.
Jarak Kraksaan - Probolinggo sekitar 30km.
Sampai di Probolinggo, hati-hati karena anda harus ambil jalan melingkar di kota ini (karena jalan lewat tengah kota hanya satu arah, dari Surabaya saja. Arah sebaliknya dari Ketapang ke Surabaya harus ambil jalan lingkar).
Ada pertigaan yang membuat anda harus belok ke kiri dan kemudian kembali lagi ke jalan utama.

Sepanjang jalan dari Probolinggo, Tongas, anda punya banyak sekali pilihan singgah untuk makan.
Mulai dari Restaurant Sumber Hidup di Probolinggo (terkenal, favorit kakek nenek, bapak ibu kita... es krimnya katanya enak banget... sop buntut juga yahud :)).
Dan restaurant-restaurant besar yang bertebaran sepanjang Probolinggo hingga Tongas. Ada ATM BCA, ada tempat parkir yang luas.
Kalau suka makan rawon silahkan coba Rawon Nguling.

(Update 2011, hingga desember 2011, jalan antara Probolinggo - Tongas ini langganan macet. Jalan hanya 2 line sehingga ada gangguan sedikit saja pasti macet. Banyak kendaraan berhenti dan keluar masuk restaurant ditambah angkutan berat yang jalannya pelan.

(Update 2013, jalan antara Probolinggo - Tongas masih kadang-kadang macet. Waspada dan siap2 saja kalau ada kecelakaan sebelum jembatan tongas, bisa jadi macetnya mengular... selalu siapkan GPS untuk cari jalan alternatif !).

Lepas dari Tongas anda akan sampai di Pasuruan.

(Update 2013) Jalan Raya mulai dari Tongas sampai dengan Bangil sekarang sudah diperlebar, sudah tidak 2 jalur lagi tapi bisa sampai 4 jalur, walaupun tidak merata, kadang 2, kadang 4 :D. Tapi sudah sangat lumayan lah, dahulu siksaan terberat mengemudi adalah di jalur Probolinggo - Pasuruan ini, sekarang sudah lebih mending, tinggal Probolinggo - Tongas saja yang kadang-kadang padat.

Di Pasuruan, lurus saja sampai perempatan dengan lampu merah, dan ambil jalan ke kanan (hati-hati tanda arah ke Surabaya nya kurang jelas), 200m kemudian langsung ke kiri di depan Gereja Katholik lewat jembatan dan lurus terus ke Surabaya.

Di sekitar Pasuruan anda bisa mampir di restaurant yang menyediakan makanan khusus berbahan dasar Tahu. Sangat amat variatif dan patut dicoba...
Lokasinya, lewat dari kota Pasuruan, lewat sedikit dari Carefour restaurant special tahu ini ada di kanan jalan.

Setelah Pasuruan anda akan melewati kota kecil Bangil, di kota ini, dekat dengan alun-alun anda bisa mencoba makan Kambing Oven di Restaurant Cairo. Harga memang agak mahal (Rp. 55.000 kalau gak salah), tapi rasanya Mak nyus pokoknya...
Kemudian jalan menjadi lebar dan terang benderang oleh penerangan jalan dan kemudian menyempit lagi menandakan anda sudah dekat dengan Bundaran Gempol, tempat (almarhum) pintu gerbang Tol Gempol-Surabaya.
Banyak toko-toko kecil di sepanjang jalan menuju bundaran tol ini, anda bisa membeli oleh-oleh seperti tape, kerupuk pasir, klepon dll).


Di bundaran Gempol, jika diumpamkan anda masuk dari Tenggara (kanan bawah), anda akan menjumpai sebuah bundaran dengan 4 arah.
Jika anda lurus ke Barat Daya (kiri bawah) itu adalah arah ke Malang (bisa juga ke Surabaya namun jalan ini lebih jauh).
Jika anda ambil arah Timur Laut (kanan atas) itu adalah pintu gerbang tol lama (yang sekarang sudah terendam lumpur Lapindo).
Nah jalan yang paling singkat untuk ke Surabaya adalah yang ada di arah Barat Laut (kiri atas).
Masuk ke sana, situasi bundaran Gempol memang gelap gulita dan agak sulit melihat rambu-rambu petunjuk arah namun simak penjelasan diatas dan berjalan perlahan untuk melihat rambu, seharusnya anda tidak akan tersesat.

(update 2011, exit barat laut (kiri atas) tersebut sekarang seringkali ditutup. Jika anda tiba di bundaran gempol saat jam sibuk, heavy traffic, lebih baik anda ambil exit barat daya (kiri bawah) yang ke arah malang, dan baru belok kanan di bundaran besar. Jam sibuk yang dimaksud misalnya adalah jam pulang kantor, hari jumat sore, hari minggu sore - malam).

Jika anda ambil jalan barat laut (kiri atas) anda akan bertemu dengan jalan utama Porong sebagai jalan poros Surabaya - Malang.
Setelah melewati sebuah overpass jalur kereta api. Siapkan uang receh, biasanya ada polisi cejing (cepek sudah tidak jaman lagi), atau istilah kerennya 'Supeltas', ada di ujung jalan yang membantu anda untuk belok kanan ke arah Surabaya.
Saya sih tidak pernah memberi uang, termasuk orang yang kurang berterima kasih akan kehadiran supeltas ini :p.

Segera anda sampai di jalan raya Porong ada di jalan yang sering kali menjadi macet terutama ketika pagi, sore dan weekend.
Jika lancar, 15 - 30 menit setelah jembatan Porong anda akan tiba di pintu tol Porong ke arah Surabaya.
Di sini, jika anda memilih untuk belok kiri, berarti anda memilih ke Surabaya lewat jalan tol.
Jika anda memilih untuk lurus, berarti anda memilih jalan biasa, yang sudah ada sejak sebelum jalan tol Gempol-Surabaya ini, yakni lewat Sidoarjo, dan masuk Surabaya lewat bundaran Waru.

Update 2013, di awal tahun, kelihatannya karena jalan utama porong sering dibuat lokasi unjuk rasa warga sekitar... maka dibuka satu jalan potong dari ujung tol Surabaya - Porong yang melingkari lokasi lumpur lapindo.... langsung tembus ke dekat bunderan gempol / pertigaan japanan.
Jalan baru ini cukup lebar dan mulus, kalau kita dari Surabaya, di ujung tol harus putar balik ke arah Surabaya dulu, baru belok kiri ke jalan baru ini.
Kalau kita dari Malang, setelah Japanan, kita 'dipaksa belok kiri' itulah jalan baru yang ujungnya ke jalan tol. Kalau kita ingin ke Surabaya tanpa lewat tol, harus putar balik dan kembali ke jalan utama Gempol - Porong.

Jalan Tol Porong-Surabaya juga berakhir di Bundaran Waru. Jarak dari Porong ke Bundaran Waru sekitar 20km saja.
Anda bisa keluar disini atau memilih meneruskan masuk ke tol dalam kota (Tol Waru-Perak).
Total jarak dari Porong ke Perak adalah 35km. (Km 0 adalah Bundaran Kodikal di Perak, Km 35 adalah pintu tol Porong).


Welcome to Surabaya :).


Semoga tulisan ini bermanfaat....




----------------------------