Search This Blog

Thursday, July 14, 2011

Kuliner Salatiga, Pecel Madya

Aduh... bersyukur setengah mati saya akhirnya bisa menaruh artikel ini di blog saya :D.
Favorit saya sejak kuliah di Satya Wacana dahulu dan sekarang adalah salah satu makanan yang paling saya rindukan kalau pergi ke Jawa Tengah.

Saya ingat dahulu, tahun 1992-1997, lokasi ini tidak terlalu berubah banyak, tidak membesar banyak dibandingkan sekarang. Harga makanan juga kurang lebih sama, tidak terlalu terimbas inflasi :).
Saya ingat pertama kali saya datang ke Pecel Madya ini, diajak oleh teman-teman satu kos Muwardi 9A, Rico, Jonny. Saya cuman bawa uang 3.000 perak, pikir saya makan pecel aja kok, pasti gak mahal2 amat.
Sampai di Pecel Madya, saya yang baru datang dari Jawa Timur tidak tau kalau adat istiadat makan di Jawa Tengah itu WAJIB pakai tambahan menu...
Kalau di Jawa Timur satu paket nasi pecel sudah dengan dadar jagung, peyek dll, di Pecel Madya ini (dan di semua restaurant/warung di Jawa Tengah), semua 'ikan' itu harus milih atau nambah sendiri terpisah dari menu utama.
Alhasil saya milih beberapa tambahan menu, telur ceplok, iso (usus), dll, habisnya 7.000 rupiah ! hehehe... terpaksa ngutang sama temen deh hiehiehiehie.... malu, tapi gimana lagi, namanya juga baru tau...

Ngomong2... berikut nama2 menu tambahan di Pecel Madya yang khas Jawa Tengah hiehiehiehie...
- Onclang - semacam omelette / telur dadar, namun banyak dikasih bumbu, irisan sayuran, bawang, tepung dll, baru digoreng. Warnanya juga sudah jadi warna coklat bukan kuning seperti warna telur dadar.
- Iso - Usus (ayam ?), digoreng sedikit dengan bumbu, gurih, tapi high colesterol dan high uric acid hahaha.... tapi aduhhh... uennnaaakkk puollll... gurih2 asin... (asinnya gara-gara isi nya usus itu ya hiehiehiehiehie....).
- Handuk - Babat, kulit dalam lambung (?), digoreng juga, ini kelihatannya khas Salatiga juga, karena banyak soto, tongseng dan makanan2 lain yang pakai babat goreng... enaknya minta ampuuunnn juga hiehiehiehie...
- Martabak - Yang gemar kriuk-kriuk kalau makan, mending tambahkan potongan martabak ke dalam racikan pecel anda... martabak yang saya maksud berbentuk persegi berukuran 5 x 7 cm, minta saja sama Mbah Mul yang jual untuk potong2.
- Ceplok - Telur ceplok, alias mata sapi alias bulls eye hehehe... normal2 aja ini.
- Dadar Jagung - menu normal :).
- Ayam - gak jelas ini ayam bacem atau ayam goreng, tapi menu yang ini masih belum nyambung di lidah saya.
- Masih ada pisang goreng (masa pisang goreng dimakan sama pecel ??), ada 'ote-ote' kagak tau namanya di Jawa Tengah apa... Dan menu2 lain yang saya nggak inget namanya...

Menu tambahan favorit saya adalah Iso, telor mata sapi dan martabak, kemudian saya minta kuah soto (fyi, soto kalau di Jawa Tengah kuahnya cenderung bening, banyak kaldunya, gurih tambah bawang goreng...) adduhhh... kalau sampai gak bilang uueeennnaaakkk... saya sembah deh hahahaha...

Nih saya tunjukin racikan favorit saya :
'Racikan' Favorit saya !!

Ini foto Mbah Mul per Mei 2011 ! salah satu anaknya yang biasanya membantu (lupa namanya, Mbak siapa gitu...) sedang keluar kota kata mbah Mul, diganti sama anaknya yang lain :).
Mbah Mul sedang bekerja... lihat tumpukan Iso, Babat didepan beliau...
Gang Masuk ke Pecel Mbah Mul !
Alias Pecel Madya...
























Pecel Madya Mbah Mul, tampak depan...






















Bioskop Madya, yang sekarang sudah
menjadi Gereja Mawar Sharon :)
Kondisi dalam warung Pecel Mbah Mul





















Pecel Madya Mbah Mul ini lokasinya di jalan Sukowati, di depan Balai Kota Salatiga.
Jika anda dari Selatan (Solo), masuk Salatiga lewat Jend Sud (Jendral Sudirman) - Ambil kanan di pertigaan ABC (hhehehehe... sorry, namanya memang begitu, karena ada papan reklame batterai ABC).
Dari Jend Sud, lurus saja terus sampai ketemu hotel Beringin (oh kenangan...) dan anda akan dipaksa belok kiri di jalan searah itu (btw, sejak beberapa tahun lalu, sebagian Jend Sud sudah jadi jalan searah).
Itulah jalan Sukowati... lurus saja... silahkan cari Eks Bioskop Madya yang sudah jadi Gereja Mawar Sharon itu di sebelah kanan Jalan.
Tentu saja sebelum Dupan (Dunia Pancasila (Lapangan Pancasila), hiehiehiehie... olok2 kami yang frustasi karena Salatiga gak ada Dufan, adanya 'Dupan' tempat ngumpul2 kalau ada keramaian, pasar malem dll... aduh... kacian dehhhh..., nasib jadi mahasiswa Satya...)

Oh ya, waktu operasinya : Senin - Sabtu mulai jam 5:30 an WIB, sampai habis kira2 jam 10:00 an gitu masih buka tapi biasanya sudah gak lengkap. Jadi waktu berkunjung ideal adalah jam 6:00 sampai jam 9:00 pasti sudah buka dan masih lengkap menunya.
Ingat hari minggu nggak buka ! mbah Mul sekeluarga ibadah di Gereja :).

Petunjuk kecilll... Pecel Mbah Mul
The Legendary Pecel Madya, Mbah Mul...




















Temen2 yang eks Salatiga... silahkan mimpi, ngiler, nangis terharu, dendam, ngomel dll, bayangin aja tuh Pecel Madya, nasi hangat, sayur segar... slurrrpsss... aahhhh...

HAHAHAHAHA... sukses deh saya bikin anda kepingin khaaannn... hiehiehiehie...

Tuesday, July 5, 2011

Trip Report : Menjangan - Pemuteran, 2 - 3 July 2011

Ini adalah trip pertama bersama elf A2DC Surabaya, sang pemilik kendaraan, Mr. San berkenan ikut serta dalam Elf dan bahkan menjadi supir bagi kami semua :). Betul2 pengalaman yang mengesankan.

Kumpul di McD bunderan Satelit, jam 18:30 - 19:00 kami baru berangkat jam 19:30 ber 11, semua gear masuk ke mobil double cabin mazda. Diiringi DVD David Foster and friends yang yahuddd kami mulai perjalanan ke Bali.
Singgah beberapa kali untuk 'buang muatan', makan malam disediakan oleh Pak Satriyo (pt. HESS), yang dengan baiknya membawakan nasi krawu dan nasi campur Gresik....
Kelihatannya perjalanan dengan Elf memakan waktu lebih panjang dari yang diperkirakan, kami baru tiba di Ketapang jam 03:30, sempat menunggu 1 jam karena antrian, masuk kapal jam 04:30 dan tiba di Gilimanuk 05:30 (06:30 WITA).

Kami check in di hotel Sari Gilimanuk (sebelum gerbang keluar gilimanuk, ada tandon air sebelah kanan, belok kanan. Masuk sekitar 300m, ada Karaoke (hiehiehiehihehiehie...) persis disebelahnya ada hotel Sari).
Tarif per kamar ada yang 175 rb, 200rb, 225rb (suit), before tax.
Kami kemudian berangkat langsung ke Disthy, telah menunggu Bli Nonong, Putu Sulastre dua DM yang akan mengantar kami ke Menjangan.

Dive 1, Menjangan, Wreck, Kapal Budak 
Visibility kurang bagus, karena baru mulai musim hujan. Air terasa dingin.
Mungkin sebulan lagi baru visibility akan bagus.
Kami dibagi menjadi 2 group, kelompok OW dan kelompok Advance,
Kelompok Advance masuk ke 30m, maks 40m dengan bottom time maks 10menit. No Deco Dive.

Masuk ke 40m kami hanya menemukan sisa-sisa besi dari Kapal Budak ini, tidak terlalu banyak yang dapat dilihat, kelihatannya kami harus masuk lebih dalam lagi untuk melihat bangkai yang lain. Visibility juga kurang baik dibanding kedatangan pertama kali saya kurang lebih 6 bulan yang lalu. Seharusnya pemandangannya ketika visibility prima akan sangat fascinating...

Some of the photos taken from Kapal Budak spot...
Jangkar kedua di 30m... 'beautifully encrusted' in Wally's book.
Besi... @37m...





















Setelah 10 menit, kami harus naik untuk menghindari Deco, di 20m kami bertemu dengan group OW dan meneruskan perjalanan bersama-sama.
Daerah sekitar wreck kapal budak ini memang kaya... saya rasa 2 dive spot terbaik di menjangan adalah Wreck dan Bat Cave (ke kiri / ke kanan). Pos 2 ke kanan menyajikan wall yang bagus namun sedikits sekali ikan disana.

Kami bertemu seekor penyu berparuh lancip :). See for yourself....
Penyu (Sea Turtle) @ Wreck Dive Spot, Menjangan, West Bali
Penyu (Sea Turtle)


Yara with Sea Turtle @ Wreck Dive Spot,
Menjangan, West Bali


































Blue Soldier Fish ?



Pak Santoso... In Action












Fishes @ Table Coral


































Dive 2, Menjangan, Pos 2 ke kiri (timur),
Dive 3, Menjangan, Pos 3 ke kanan (timur).
Makan siang di pos 2 kami lanjut langsung dive ke kiri, ke arah Bat Cave.
Menurut saya wall disini lebih baik daripada Pos 2 ke kanan (barat). Lebih kaya koralnya, lebih kaya ikan-kannya. Kami sempat berjumpat dengan schooling fish (kagak tau jenisnya)... nice view....
45 menit, kami ascend di sekitar dive spot Bat Cave.
Scorpion Fish, nangkring di koral kipas..
The Underwater Beauty....

Yara, nangkring di Koral....
Koral yang sehat... ikannya banyak...












Schooling fish @ Bat Cave...












































Dive 3 kita lakukan di tempat yang sama, di Pos 3 (Dermaga 3) kita coba cari arus ternyata kita telat turun, arusnya sudah mati... akhirnya kita dive dari dermaga 3 ke kanan ke arah Bat Cave.

Nudie @ Dermaga 3 Menjangan, West Bali.
Fan Coral, Dermaga 3, Menjangan, West Bali


Nudie Branch


Lydia... Ibu rumah tangga dan petualang sejati.....
Honeymoon lagee.....

Rizal Latief...  gliding near coral....
Pak Andi... first time with us....

Lepas masker oiii..... :).

















Pak Sutono (Tony)... on table coral....






































Day 2, kita berangkat ke Pemuteran kembali mengunjungi 'Candi Heboh' yang pernah saya datangi tahun lalu...
Naik kapal yang sama, dengan boatman yang sama juga :).
Kami setting gear di darat, kemudian dibawa ke perahu, perahu hanya mengantar kita ke dive spot dan kembali ke darat lagi setelah diving. One spot, kemudian kembali lagi ke darat, kemudian geser ke spot lain dst. Ini adalah salah satu penyebab dive di Pemuteran tidak bisa 'murah' seperti Menjangan.


Dive 4, Pemuteran, Candi Heboh
Kami hinggap di Buoy dan turun ke 30m, kami bagi 2 group dengan selisih 15 menit agar tidak terlalu kacau nanti di dalam air.
Descending cepat menyusuri buoy, saya sangat kaget menemukan beberapa arca yang tergeletak di pasir... menyedihkan, ternyata candi buatan ini sudah rusak, entah karena arus, entah karena orang2 jahil...

Candi Heboh... beberapa bagian runtuh
Pak Santoso di Candi Heboh




















Arca yang runtuh, mungkin terkena arus ???
Dinding depan yang runtuh...






















Me at Candi Heboh Pemuteran











Dan ternyata di atas Candi Heboh ini ada semacam candi kedua di kedalaman 17m.
Di penyelaman pertama saya 6 bulan yang lalu saya juga tidak menemukan candi kedua ini.
Group pertama tidak menemukan candi ini karena mereka menelusuri dinding ke arah barat, jika anda langsung naik di atas candi heboh anda akan menemukan candi kedua ini, yang hanya berupa beberapa arca yang diletakkan di atas pasir.
Berikut adalah foto candi kedua.

Candi heboh 'kedua' di Pemuteran, kedalaman sekitar 17m

Me !!













Pak Andi...


























Sempat ada atraksi minum teh kotak dari Pak Santoso... ini nih buktinya hahahaha...
kita juga menemukan sea horse (yang juga saya jumpai di penyelaman pertama) yang bentuknya seperti cacing. Thanks to Pak Satriyo yang sudah memfoto Sea Horse ini buat saya upload :).

Pak Santoso Minum Teh Kotak....
Beautifull anemone at Pemuteran


Pak Santoso bersama Giant Barrel Coral
Sea Horse di Pemuteran






Sebenarnya saya memang berusaha mencari si Sea Horse ini, namun udara sudah tinggal 40bar, kami harus naik untuk safety stop dan ascend ke permukaan.




Dive 5, Pemuteran, Close Encounter

Safety stop selama 1 jam, makan siang dan langsung kami rundingan dengan DM pak Putu Sulandre untuk menentukan lokasi dive terakhir kami.
Close Encounter kami pilih dari rekomendasi beliau.
Ternyata site ini sungguh tidak mengecewakan dan bisa menjadi klimaks yang baik untuk dive trip kali ini.
Close Encounter cukup kaya dengan objek makro, nuddy, goby, dan mahluk2 pasir lainnya. Koral di lokasi ini juga masih terjaga baik sehingga menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Ikan2 kecil banyak bisa dijumpai di sekitar karang2 disini. Schooling fishes...
Saya merasa lokasi ini layak untuk dikunjungi jika anda dive di Pemuteran.


Scorpion fish, besar banget....


Small Lion fish, menari di atas table coral...




























The beauty of Lion Fish....

Schooling fishes....
My Favorite... do you see Nudy or Jaw fish ? :)

Goat fish, being cleaned...














































Juvenile of Angle Fish ?




















The Goby... guarding the entrance of his den
Dancing coral fishes...

























Pak Toni, masukin clown fish ke masker... :)


Kami mengakhiri trip ini dengan sangat puas...
banyak hal baru yang kami dapatkan di dalam trip ini, salah satunya, kebersamaan yang menyenangkan, membuat trip selanjutnya semakin dirindukan :).


Other report of Menjangan Trip :
- 25-26 Feb 2012 with P Daniel & P Jansen
- 11-12 Feb 2012 with pt. Hess

Friday, June 3, 2011

Kecewa dengan Layanan PermataNet dari Bank Permata

Aduh rekan-rekan bloggers...

mudah-mudahan hanya saya saja yang punya pengalaman buruk dengan layanan dari Bank Permata.

Dulu Bank ini bernama : Bank Bali.

Saya pernah menjadi nasabah Bank Bali ini dulu sekali ketika pertama kali bekerja dan kemudian accountnya saya tutup karena memang tidak ada keunggulannya. Program Kartu Kreditnya juga tidak banyak (atau tidak ada ?). Intinya tidak ada gunanya, daripada kena biaya admin akhirnya saya tutup.

Nah sekarang saya 'dipaksa' berurusan dengan Bank yang sama, yang sekarang sudah ganti nama menjadi Bank Permata.
Problem sudah mulai dari jumlah Customer Service (CS) yang minim. Saya harus menunggu 1 jam untuk dilayani oleh CS yang cuman satu orang (Bank Permata yang saya datangi adalah yang terdekat dengan lokasi kerja saya di Jalan Jemur Sari).
Gila bener... untuk buka account saja perlu tunggu 1 jam !! ampyun deh... menunggu seorang customer (baca : hanya satu orang customer) yang stuck...
Setelah kelihatan antrean banyak, dibukalah satu lagi counter CS, dan langsung saya masuk kesitu, itupun setelah menunggu 1 jam !.

Masih belum selesai disitu, masalah utama yang ingin saya sharingkan disini adalah yang saya alami ketika saya berusaha registrasi permataNet (layanan Internet Banking dari Bank Permata).
Saya list deh masalah yang anda akan hadapi hanya untuk mengaktifkan layanan Internet Banking ini :
1. Anda harus PUNYA HANDPHONE. Kemudian HARUS GPRS ON. Dan lebih sadis lagi KAGAK BOLEH HANDPHONE CHINA.
Betul-betul diskriminasi... padahal syarat yang berulang-ulang disebutkan oleh CS di 63399 adalah : Blackberry atau Handphone Java.
Lucu kagak tuh mau layanan Internet harus punya Handphone, GPRS On dan tidak boleh Handphone China (punya saya Cross type CB99T).

2. Harus Mondar-mandir, ke ATM, registrasi nomor HP, kirim sms, buka internet, registrasi, download mobile token ke handphone, aktivasi lewat sms, telepon CS 63399 dst...(semacam token ala BCA token, tapi dengan handphone).
CS di kantor cabang berusaha dengan keras dan ramah untuk menjelaskan langkah2nya, tapi jelas terlihat Sosialisasi program baru ini sangat buruk.
Mungkin Bank 'kecil' kali ya, jadi ya tidak ada analisa pasar, percobaan dan training yang memadai sebelum program diluncurkan.

3. Keterangan yang anda dapat dari CS di kantor cabang pasti tidak akurat dan tidak lengkap, dijamin !
Anda pasti akan telepon ke CS pusat di 63399 untuk bertanya.
Saya kasih contoh, ternyata untuk bikin User ID harus minimum 8 Digit !
Ya ampyun... ini programmer geblek... tulis kek di Webpage nya (minimum 8 digit !) begitu...
saya harus telepon 63399 hanya untuk diberitahu bahwa saya gagal registrasi User ID karena menggunakan ID kurang dari 8 digit ! Bayangkan, untuk tau hal sepele seperti ini saja harus telepon CS, buang pulsa, buang waktu, tau sendiri telepon CS bank seperti apa buang-buang waktunya...

Saya juga baru tau kalau GPRS harus on, setelah mengulang semua proses dari awal (ke ATM, registrasi SMS, registrasi Internet dll) baru diberitau oh... itu Handphone China gak bisa dipakai pak !
Buset dah... padahal dari awal kagak ada informasi Harus Handphone Nokia atau yang lain, cuman dikatakan Handphone Java. Gileeeeee..... Komunikasi Perbankan model apa eneee.....

Semua waktu dan biaya terbuang hanya menunggu jawaban :
"maaf pak memang untuk aktivasi internet Banking anda membutuhkan Mobile Token (yang diinstall ke HP, GPRS On, Non HP China), belum ada Hard Token (kita tidak bisa mengurus internet banking dari kantor cabang)".

Jadi... kagak ada solusi.....
Pokoknya untuk bisa Internet Banking Bank Permata, harus ada HandPhone, GPRS On, BERPULSA, Non China, Kepandaian IT dan kesabaran Super Ekstra...
Ini mau internet banking atau belajar jadi Ahli IT ya... bukannya internet banking ya butuhnya cuman KOMPUTER dengan KONEKSI INTERNET ??!?!?!

Kalau bukan untuk Payroll mah, udah gua tutup account ini...

Semoga blogger yang membaca mendapat info nih, jangan*coba coba buka internet banking di bank Permata kalau salah satu dari persyaratan diatas kagak ada hahaha....



.

update, Sep 2011, ada telepon dari Bank Permata, menanyakan apakah PermataNet nya sudah bisa terkoneksi, saya jawab : belum, masalahnya dimana, saya jelasin seperti yang diatas, karena hp saya hp china, bukan BB. Dijawab bahwa sebentar lagi akan ada mobile token untuk PermataNet....
Berita yang menyejukkan hati... at least... ada upaya dari Bank Permata untuk memperbaiki kinerjanya...

Saya akan update lagi kalau akhirnya saya bisa registrasi dan menggunakan PermataNet...

Oohhhh... Permataku.... kapankah kau hadir dalam hidupku....... ouwuwouwoooo...



Update : 30 Nov 2011, sore hari, saya dapat telepon dari Permata bahwa sekarang sms token sudah bisa digunakan. Saya diminta untuk datang ke ATM untuk mengulangi registrasi handphone (sebisa mungkin sama dengan nomor handphone yang dipakai untuk membuka tabungan (adduhhh... mulai deh ribetnya ala Permata keluar...)). Sang penelpon dengan ramah menjelaskan langkah2nya, at least good behaviour lah...

So sore itu juga saya coba ke ATM, registrasi handphone untuk permata Net.
Besoknya tanggal 1 Des 2011 saya coba masuk ke www.permatanet.com, dialihkan ke https://new.permatanet.com.
Klik 'New User' kemudian 'agree'. dan diharuskan telepon ke 500111 atau 63399.
Ternyata 500111 nya gak bisa dihubungin (tet tot... gak bisa dihubungin kok dipasang di website... aduhh... )
Jadi telepon ke 63399. tekan 2 (service in english, bukan gaya, tapi biar cepet aja...), tekan 0 buat operator.

** Update 2 Jan 2012, ternyata, 500111 itu ditujukan khusus untuk fixline saja, 63399 nya untuk telepon dari Hand Phone ! saya dapat info ini dari CS ketika saya menanyakan kenapa 500111 nya gak bisa dihubungin.
Kami sama-sama melihat brochure yang ada di meja CS, tertulis : "hubungi 500111 atau 63399 dari ponsel."
Saya kira dua nomor itu bisa dihubungin dari ponsel, khan kata penghubungnya 'atau' hahahaha...
Gak tau deh, semoga hanya saya saja yang bego, baru tau kalau salah satu untuk "khusus" untuk fixline satunya "khusus" untuk ponsel.... :).

Verifikasi tanggal lahir, nomor telepon rumah, jumlah rekening dalam kartu, bla bla bla...
e... dikembalikan ke menu awal... ya sudah hubungin lagi 63399, kali ini tekan 110.
Abis itu .... coba apa lagi kalau bukan Verifikasi lageee..... (tape deh....)

Kemudian disuruh menunggu... kira2 5 menit menunggu, dihubungin lagi, dikabarin kalau nomor telepon yang dipakai berbeda dengan nomor telepon saat buka rekening, jadi konfirmasi dulu kalau nomor teleponnya mau diganti (ribettt.... ). Disuruh nunggu lagi... kira2 2 menit menunggu.

Ok pak, saya konfirmasi lagi... kata operator, nomor kartu Bla bla bla... nomor account bla bla bla (mana gua inget ??) kode cabang bla bla bla (emang gua pikirin), cabang buka rekening bla bla bla, dalam waktu 1 hari bapak akan dihubungin untuk pergantian nomor telepon... dst, dll, dsb... akhirnya saya setop si operator bicara soalnya lama banget...
"Gini pak, saya cuman mau tanya apa account permata net saya udah diaktifkan"... (udah capeee nunggu...)
"Ok pak, dalam waktu paling cepat 15 menit, paling lambat 1 jam, account bapak akan aktif"
Alamak... mau ngomong itu aja ribeettttttt....

Ya udah trims... ngehek dah disuruh buang2 pulsa nungguin kepentingan si operator mengkonfirmasi semuanya.
Yang jelas karena saya sudah pernah bikin user ID dan password (padahal saya bikinnya sudah 6 bulan lebih dan gak saya inget2 karena registrasi gagal...), saya disuruh pakai user ID dan password yang dulu pernah didaftarkan.

Kalau gak inget disuruh telepon lagi dan nanti password bisa direset ke email yang dulu didaftarkan...
ampyun... deh...
Saya rasa yang nyusun system ini orang IT, lebih mentingin keamanan dan keselamatan (baca keamanan dan keselamatan diri sendiri / programmer) daripada kenyamanan customer.
Kerasa banget gak ada analisa kenyamanan customer...

$0Asekarang saya tunggu deh apakah aktivasi berhasil...

finger crossed....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jam 9, karena dikatakan paling cepat 15 menit dan paling lambat 1 jam, saya coba untuk gunakan userID dan password. Kelihatannya saya benar-benar harus tunggu 1 jam sampai bisa aktif.
Walhasil karena 3 kali gagal, account saya di lock dan saya harus telepon 500111 untuk mereset password.
Mantap deh.... hahahahaha...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

December 2011, sempet jalan-jalan ke pasar Atom, saya mampir ke kantor Bank Permata yang ada di Pasar Atom Mall. Saya minta bantuan CS nya untuk menghubungkan saya dengan CS 500111 (biar gak boros pulsa !). Dan walaupun saya harus bicara sendiri dengan CS pusat, saya meminta agar password saya di reset. Katanya dalam waktu 24 jam password baru akan dikirim ke alamat email yang saya pakai waktu pembukaan rekening bank permata. (kelihatannya ini satu syarat lagi, untuk buka account permatanet kita perlu email address...).

saya check email saya beberapa hari kemudian eh, belum ada email dari bank permata.
Kelihatannya masalahnya adalah karena saya salah tulis alamat email, seharusnya .co.id ternyata saya tulis .com.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2 Jan 2012, saya sempat ke Bank Permata Jemursari lagi, kembali harus menunggu 30menit, mungkin karena awal bulan, banyak orang datang ke bank...
Saya lihat Kantor Cabang Bank Permata sudah direnovasi, dahulu menempati 1 ruko saja, sekarang sudah menempati 2 ruko... bisnis berkembang rupanya :)
CS sudah tidak lagi di lantai 2, sudah ada di lantai 1 dan sudah ada 3 CS (dahulu 2 CS), walaupun yang aktif tetap saja cuman 2 counter.
System antrian sudah menggunakan system ticket dan MIS yang canggih yang mutakhir dan dengan demikian management sudah bisa mendapatkan banyak data (termasuk pastinya data lama antrian !!).
Saya lihat customer sebelum saya waktu tunggunya 47 menit :), jadi masih untung juga saya cuman 30menit menunggu.

Akhirnya saya dibantu oleh CS cabang untuk disambungkan ke CS pusat. Ternyata karena email saya yang dulu salah, saya harus memperbaiki email address dahulu, dan ini tidak bisa dilakukan di kantor cabang, harus dilakukan di CS kantor pusat.
Setelah seperti biasa 30an menit harus bicara via telepon dengan CS pusat, konfirmasi segala macam, ganti email address dan sukses, saya harus menunggu 2 hari kerja untuk konfirmasi penggantian email addres yang baru.

Setelah itu baru saya harus telepon ke CS pusat lagi untuk mereset password.

Ayo tahaann Rizall... perjuangan masih panjanngggg.... ayo lanjutkannnn.....

SIAAAAPPPPP.....


+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

.

Monday, May 9, 2011

Berbincang dengan Cik Hwa, Legenda Hidup Kapal Api...

Kemarin saya berkesempatan bertemu dengan ‘Cik Hwa’, salah satu tokoh legendaris di perusahaan Kapal Api (pt. Santos Jaya Abadi, berlokasi di Sepanjang - Sidoarjo). Satu kesempatan yang sangat fonumenal bagi saya, mengingat kebesaran gaung nama tokoh ini di luar maupun di dalam perusahaan.
Bagi Kapal Api, Cik Hwa adalah salah satu tokoh kunci yang ‘irreplaceable’, karena perpaduan bakat, kemampuan, karisma dan pengalaman yang hingga kini benar-benar tidak tergantikan.
Bagaikan empu, Cik Hwa hanya ‘turun gunung’ pada masalah-masalah yang kritis, di saat orang2 sudah tidak mampu menghadapi Cik Hwa dengan pendekatannya yang mengajak namun persuasif selalu mampu memecahkan masalah. Masalah yang timbul bukan hanya masalah di departemen Cik Hwa saja (QC), namun  justru banyak di departemen HRD dan Produksi.
Jika Cik Hwa sudah ‘turun gunung’ berarti masalahnya sudah pelik... begitu komentar teman saya.

Issue yang beredar, jika Cik Hwa sudah angkat bicara mewakili kepentingan pegawai, pemilik pun menurut.... J, masih harus saya saksikan sendiri, namun jika melihat profile beliau, hal ini sangat mungkin...
Jadi Cik Hwa juga memiliki peran informal sebagai ‘ketua SPSI’ hahaha....
Kemampuan beliau yang mumpuni jelas terlihat pada tanggung jawab formal beliau sebagai Taste Manager, yaitu menginspeksi kualitas biji kopi, hasil gorengan dan pencampuran.  Bisa dikatakan bahwa cita rasa kopi Kapal Api selama 30 tahun ini adalah cita rasa Cik Hwa !
Cik Hwa bertugas menjaga supaya rasa kopi Kapal Api dimanapun, di jaman manapun selalu sama.
Jika ada jenis kopi baru dan Cik Hwa bilang ‘yang ini tidak laku’, maka tidak ada parameter lain yang akan digunakan, semua akan menurut.

Perjumpaan saya sebenarnya direncanakan singkat, namun tanpa terasa berakhir 1.5 jam lebih, itupun karena saya sungkan, sudah jam 18:30, lebih 1.5 jam dari jam pulang resmi...
Kelihatannya kalau berbicara lebih lama lagi semua masalah keluarga pun bisa saya keluarkan nih... hahaha... well, berikut adalah inti pati dari pembicaraan saya dengan legenda Kapal Api... some thorough full tought on how to deal with people.

Bertemu dengan beliau, kurang lebih 30 menit pertama, Cik Hwa, ‘menginterogasi’ saya tentang motivasi kerja. Pertanyaan2 beliau sangat to the point dan ‘menusuk’ hahaha... tidak memberikan kesempatan saya untuk berbicara atau berkelit. Ketika saya sedang merenung mencari jawaban agar manis didengar, beliau akan langsung mengerti apa yang sedang saya pikirkan, kemudian menjelaskan pilihan pilihan apa yang mungkin saya ucapkan, keburukan dari tiap2 pilihan yang ada.
Bisa dikatakan saya gelagapan menjawab pertanyaan beliau....
Kamu kerja untuk lompat-lompat atau kerja sampai pensiun ?
Apa yang kamu cari dalam kerja ? apakah uang ?
Sebelum disini kerja dimana ? mengapa kamu pindah-pindah ?

Style keras dan to the point pada saat awal ini secara psikologis menekan lawan bicara, untuk mengenal paradigma lawan bicara. Lawan bicara dibuat tidak sempat berpikir sehingga tidak bisa berbohong, hal hal yang tidak betul secara konsep ‘di skak mat’ di awal agar lawan bicara tidak mengarah kesana...

Semua pertanyaan diatas sebenarnya tidak terlalu membutuhkan jawaban saya, sebenarnya beliau ingin memberikan nasihat...
Saya berusaha mensarikan jawaban yang ‘benar’ sesuai dengan wejangan beliau :
·        Kerja harus ditekuni, tidak boleh pindah-pindah karena menurut beliau : ‘kerja dimana-mana itu sama saja’ asal ditekuni, asal kita serius, pasti sukses. Artinya akan selalu ada pressure, selalu akan ‘dimanfaatkan’ oleh atasan, terjadi ketidak adilan dst.
Face it ! that’s the moral of the question.
·        Kerja yang penting adalah kesehatan, bukan uang, dengan kesehatan kita bisa mendapatkan banyak hal, termasuk uang.
·        Jawaban tentang mengapa pindah kerja, adalah untuk memeriksa apakah ada alasan yang masuk akal, yang menunjukkan bahwa kita sebenarnya sudah cukup ‘tough’ menghadapi pressure di tempat kerja. Ketika kita bisa menggambarkan alasan yang masuk akal mengapa kita pindah kerja, maka cerita lainnya sudah tidak digubris. Cik Hwa langsung menangkap bahwa saya bekerja bukan untuk main-main atau mencari tempat loncatan.

Pembicaraan selanjutnya mengalir saja, Cik Hwa menceritakan tentang ‘hidup’, sebuah kuliah kehidupan dari seorang legenda... Chineese wisdom yang dikemas dengan cara bertutur yang pelan, lirih namun tegas. A charism of her own....
Terima kasih kepada Universitas Kehidupan yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mendengarkan kuliah dosen tamu yang sudah pakar di bidangnya, secara gratis lagi...

Dari sisi management dan counseling ada beberapa point yang saya tangkap dan ingin saya ingat-ingat dengan membuat tulisan ini :
1.      Prinsip 3M : Mendengar, Melihat (menganalisa) dan Membuat keputusan, Mengambil tindakan.
Jangan pernah mengambil keputusan tanpa mengetahui dengan betul masalahnya, apalagi hanya dengan mendengarkan informasi2 dari orang2 tanpa memeriksa kebenarannya.
Juga setelah mengerti benar-benar dimana masalahnya, jangan ragu membuat keputusan berdasarkan masalah, data dan fakta, bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau kepentingan lain yang tidak memecahkan masalah yang ada.
Termasuk disini, jangan pernah tidak mengambil keputusan padahal kita sudah tau masalah sebenarnya.

2.      Orang biasanya fokus pada teknik, pada karir, pada uang, pada diri sendiri tapi dia tidak sadar sebenarnya hidup dan bekerja intinya adalah ‘orang lain’, ‘sesama’, ‘rekan kerja’ dan berbagi.
Hal ini berkali-kali ditekankan oleh Cik Hwa. Kita bekerja untuk keluarga, untuk karyawan, untuk ‘customer’ kita bukan untuk diri sendiri.
Seorang pengusaha ‘membagikan’ uang kepada para karyawannya dengan memberikan pekerjaan, jabatan.
Seorang pegawai harus menyadari bahwa pengusaha sebenarnya tidak harus memperkerjakan mereka, tidak harus ‘membagikan uang’ tersebut kepada pegawainya, sehingga gaji harus disukuri sebagai keinginan dari pengusaha untuk berbagi, bukan kewajiban yang harus dituntut dari pengusaha.

3.      Pendekatan kepada pegawai yang ‘sulit’. Mungkin ini ilmu praktis yang terbanyak yang saya dapat hari itu.... Cik Hwa memberikan beberapa contoh yang applikatif tentang bagaimana caranya berbicara kepada orang-orang yang sulit.
Inti pertama yang harus dipegang adalah bahwa memang adalah kewajiban dari atasan untuk membuat bawahannya mengerti, kedua memang bawahan itu tidak akan pernah bisa mengerti keinginan atasan / management. Jika level manager saja tidak bisa mengerti (atau pura-pura tidak mengerti) apalagi karyawan yang levelnya sangat di bawah.
Jika atasan sudah menyadari bahwa menjelaskan kepada bawahan itu adalah sesuatu yang ‘wajib’, maka  atasan akan lebih mau dan berusaha untuk berbicara pada anak buahnya. Tidak selalu menggunakan kuasanya.
Teknik yang digunakan Cik Hwa adalah ‘mengajak’ dan bukan ‘memberi tahu’. Untuk bisa mengajak, seseorang harus menjalankan terlebih dahulu apa yang dia ingin sampaikan. Disinilah letak kekuatan utama Cik Hwa, beliau memiliki kredibilitas terhadap apa yang beliau sampaikan.
·        Menghadapi orang ‘lama’ : “tidak harus orang yang lama mendapatkan sesuatu yang lebih... semua tergantung dari apa yang kamu sudah lakukan selama masa kerja”. Jika kita tidak memberikan kontribusi yang banyak selama masa kerja kita apakah pantas jika kita tetap banyak menuntut ?
·        Menghadapi orang yang sulit : Kita harus sangat dekat berhubungan dengan dia, jika kita sudah dekat, orang tersebut akan sungkan atau berusaha supaya kita tidak dipersulit oleh kelakuan dia.
·        Menghadapi orang yang tidak termotivasi : Tanyakan untuk apa mereka bekerja, arahkan supaya mengerti bahwa perusahaan harus untung lebih dahulu baru kemudian kita bisa menerima pembagian keuntungan. Orang harus menanam dahulu baru bisa memetik hasil, bahkan kadang kita menanam tanpa memetik hasil.
Namun jika kita tidak pernah menanam kita pasti tidak akan pernah memetik hasilnya.
Jika motivasi kerja terus melorot, perusahaan akan merosot dan kita semua tidak akan pernah memetik hasil yang diinginkan.
Kemudian  kita bisa mengatakan bahwa kita tidak akan bisa memperjuangkan orang yang bersangkutan jika tidak ada performance yang bisa ditunjukkan dari orang tersebut.


The lesson of life dari Cik Hwa adalah melakukan segalanya dengan hati, dengan totalitas dan tidak iri pada orang lain. Cik Hwa mampu mengajak orang untuk mengikuti dirinya karena dia sendiri sudah menjadi bukti dari konsep hidup yang dijalaninya selama ini.
Pendekatan yang selalu bersifat mengajak dan berasal dari ketulusan hati selalu berhasil menyentuh dan mampu menggerakkan orang lain. Dengan demikian kita tidak perlu menggunakan ‘pangkat dan sikut’ kita untuk mengubah jalan pikiran orang lain.

Sebagai penutup tulisan ini, ketika saya berhasil menangkap inti sari methode yang dipakai oleh Cik Hwa ini, saya bertanya : “Cik, apakah dengan cara ini Cik Hwa pernah gagal ?”, maksud saya, saya ingin mengetahui apakah pernah Cik Hwa menggunakan kekuasaan / kekerasan dalam tugasnya, dan bagaimana menyeimbangkannya.
Cik Hwa kemudian memberikan beberapa contoh ketika beliau perlu meminta seorang karyawan yang sudah sakit parah dan sudah setahun diminta untuk mengundurkan diri berhasil diatasi dalam 10menit, atau bagaimana beliau menginformasikan kepada ratusan karyawan bahwa pemberian makan untuk long shift ditiadakan, karyawan bisa menerima tanpa ada gejolak.
Saya kembali mengulang pertanyaan saya, “Cik, kalau begitu apakah Cik Hwa pernah gagal dengan cara yang Cik Hwa punyai sekarang ini ?”.
Berpikir sebentar Cik Hwa menjawab dengan mantap : “Saya tidak pernah gagal !”.

Demikianlah catatan hasil kuliah 1.5 sks saya dengan legenda Kapal Api.
Semoga kita semua bisa mendapatkan hikmahnya !