Search This Blog

Showing posts with label pelajaran hidup. Show all posts
Showing posts with label pelajaran hidup. Show all posts

Thursday, August 11, 2011

Possibility vs Probability.....

Sebelum saya menjelaskan maksud saya :), saya ingin bertanya apakah anda pernah bertemu dengan kondisi-kondisi atau pernyataan-pernyataan seperti ini :

* Sebenarnya buat apa sih sekolah tinggi-tinggi ? toh yang penting adalah bisa bekerja… Lihat saja itu Liem Sioe Liong (salah satu konglomerat Indonesia jaman Soeharto), cuman lulusan SD tapi bisa kaya raya. Saya punya temen yang sekolahnya cuman SMA tapi sekarang bekerja sebagai bla bla bla…. Sekarang sudah enak dibanding saya yang sekolahnya sampai S2.

* Saya kuatir jika aturan baru itu ditetapkan, maka saya akan terkena imbasnya ketika peristiwa A, B, C, D terjadi... (padahal contoh peristiwa2 yang disebutkan itu jarang sekali terjadi atau hanya sesekali saja terjadi, sangat kasuistis, sudah ter-solve dengan baik dst).

* Gua takut ikut diving, entar kalau ketemu ikan hiu bagaimana, entar kalau tiba-tiba ada tsunami gimana ?


Mind block dari pendapat seperti diatas adalah ketidak mampuan kita untuk membedakan 'Possibility' dan 'Probability'.

Dua kata dalam bahasa Inggris ini biasanya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai : mungkin atau kemungkinan.
Terjemahan yang lebih akurat bagi saya adalah yang lazim dipakai dalam matematika : Probability diterjemahkan sebagai 'Peluang'.
Namun sayangnya kata-kata ini kurang lazim digunakan oleh kebanyakan orang. Peluang lebih berkonotasi 'kesempatan', 'chance' dari pada 'Probability'.

Perbedaan utama dari Possibility dan Probability adalah sebenarnya sebagai berikut :
Possibility, hanya memiliki 2 option, Possible or Not Possible, 1 atau 0. Sifatnya Discreet.
Probability memiliki option yang tidak terbatas, mulai dari Highly Probable, More Probable hingga Less Probable, Least Probable dll, bergerak antara 1 dan 0, continuum bukan discreet.

Bagaimana teman ? Apakah anda sekarang sudah mengerti maksud saya ? :).

Dalam mengambil keputusan, dalam berinvestasi (termasuk bersekolah, itu adalah investasi), kita berusaha mencari probability yang tertinggi untuk 'sukses', (kita berusaha meningkatkan probability kita untuk menjadi orang yang kaya dengan misalnya sekolah hingga S2).
Namun kita tidak akan pernah bisa menghilangkan possibility kegagalan.

Ketika kita merasa kuatir, yang menonjol dalam pikiran kita adalah possibility padahal seharusnya kita memperhitungkan juga probability nya.
Anda berani naik pesawat terbang (walaupun banyak berita kecelakaan pesawat terbang di koran) karena anda berpikir probability terjadinya kecelakaan pesawat terbang sangat rendah.
Coba check website ini : http://planecrashinfo.com/rates.htm

Salah satu pernyataan tentang probability kematian dalam kecelakaan pesawat :
(jika dihitung probability terjadi kecelakaan saya ada kekuatiran karena makna kata  'kecelakaan' dapat bermakna sangat luas, dari mulai pesawat tergelincir di landasan, hingga fatality crash).
"Aviation accidents are extremely rare, with the probability of a passenger being killed on a single flight at approximately eight million-to-one. If a passenger boarded a flight at random, once a day, everyday, it would statistically be over 21,000 years before he or she would be killed."

Namun jika anda berpikir possibility, maka dijamin anda tidak akan berani naik pesawat terbang, bahkan mungkin tidak berani keluar ke jalan raya, tidak berani jalan ke WC dll :).

Jika anda memiliki staff atau kolega yang selalu kuatir, selalu mempertimbangkan kemungkinan untuk gagal, jelaskan bahwa ia juga harus memperhitungkan probability atau peluang terjadinya kegagalan tersebut. Sehingga sebuah usulan yang briliant, suatu kesempatan yang menarik, suatu moment yang indah tidak sampai hilang atau rusak karena kekuatiran yang tidak pada tempatnya.

Orang yang tetap saja bertindak walaupun probability kegagalannya besar bisa kita sebut sebagai risk taker, atau over confidence, terlalu cepat mengambil keputusan dll (meskipun belum tentu demikian... :D ).

akhir kata :
Its life... know your strengths and weaknesses, calculate probability, analize possibility and make your decision !



with smile....

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Wednesday, August 25, 2010

From Cis's Death

Kemarin (24/8/2010), saya dan mama berdua menghadiri (maesong) pemakaman seorang teman yang sudah 15 - 16 tahun menderita penyakit multiple sclerosis. 10 - 11 tahun terakhir tidak bisa berjalan dan berada di kursi roda.
Teman saya ini, sama-sama asal Malang, sama-sama dari Dempo (beda 1 angkatan), dan sering terlihat di Gereja, terutama Gereja Ijen... namanya : Fransiska, biasa dipanggil 'Cis' (Cheese).

Berangkat langsung setelah pulang kerja, kami tiba di Gotong Royong (Adi Jasa / rumah duka bersama yang ada di Malang) jam 19:30, tepat sebelum acara doa bersama dimulai. Maklum besoknya Cis akan diperabukan.

Satu grup doa menjadi leader doa malam tersebut, dimulai dengan puji pujian dan kemudian renungan dibawakan oleh Suster Sisil (saudara Romo Sis, ex kepala sekolah Dempo).
Yang menarik dan menyentuh sekali justru disini, sebagai salah seorang (beliau menekankan berkali kali) pendamping Cis hingga akhir hayatnya, suster Sisil memberikan point2 penting yang bisa berarti bagi semua orang yang mendengarkannya.

* Cinta Kasih, hal yang selalu ditekankan oleh Suster Sisil, karena dengan Kasih, keluarga Cis bisa tetap tabah, tidak mengeluh karena kondisi Cis yang selama 11 tahun harus hidup di kursi roda. Keluarga ini memang cukup dikenal di Malang, karena kemanapun mereka pergi selalu membawa Cis, ke gereja, ke mall, ke prigen, tretes, ke acara-acara sosial, bahkan ke kunjungan orang sakit, mereka berusaha memberlakukan Cis seperti anak yang normal, seperti keluarga yang normal. Dalam penderitaan dan sakitnya terus memberikan contoh dan membagikan rahmat kepada orang lain.
Setahu saya, tidak pernah saya melihat raut muka masam di keluarga ini, semua selalu penuh senyum, senyum adalah ciri khas keluarga ini.
Ari - adik Cis - yang se almamater dengan saya di UKSW Salatiga, juga saya rasakan sangat berubah, berbeda ketika masa SMP dan SMA atau awal2 perkuliahan.

Pesan terakhir Cis, kepada mamanya adalah agar mamanya baik-baik bersama-sama dengan Ari sedangkan Cis akan menemani papanya di Surga.
(Papa Cis meninggal kurang lebih setahun yang lalu, info yang saya dapat ini salah satu penyebab kondisi Cis cepat menurun).
Benar-benar pesan yang mengharukan sekaligus menguatkan dan mempersatukan keluarga ini.
Pesan yang sederhana tapi kuat sekali gemanya....


* Keteguhan dalam Iman.
Hal ini beberapa kali ditekankan pula dengan mengutip beberapa ayat dari Korintus, dan Surat Yakobus (saya tidak hapal ayatnya :)).
menurut suster Sisil, lagu kesukaan Cis adalah Mazmur 23 :

Tuhan adalah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau.

Chorus :
Ia membimbingku ke air yang tenang
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntunku di jalan yang benar
Oleh kar'na namaNya
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.
(Kar'na aku akan diam
dalam rumah Bapa sepanjang masa)

Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku
GadaMu dan tongkatMu itulah yang menghibur aku

Keteguhan dalam penderitaan diungkapkan oleh suster Sisil ketika Cis mengganti baris pertama : Tuhan adalah gembalaku menjadi Tuhan aduh sakit sekali.
Yang memang Cis penuh dengan canda dan gembira, hampir disegala situasi selalu terlihat gembira.

Cis sudah memenangkan pertempuran dengan memegang teguh imannya, memberikan contoh bagaimana dalam sakit dan penderitaan orang tetap berpikir positif, bersyukur dan tidak membenci Tuhan.
Dengan kematian nya, Cis membuat banyak orang - termasuk saya - mempelajari banyak hal, keluarga ini membuat teladan dalam banyak hal. Betul-betul kematian yang sangat 'berguna', a very meaningfull death, bukan kisah yang menyedihkan, tapi justru mengharukan sekaligus menguatkan karena makna yang ditinggalkan...

Selamat jalan Cis....
Semoga saya pun bisa memiliki moment kematian yang berguna pula...
hingga akhir hayat kita tetap berguna dan bermanfaat bagi orang lain...

amin.