Search This Blog

Tuesday, July 10, 2012

Jember Fashion Carnival (JFC) XI, 8 July 2012

Extremagination !

Adalah tema dari JFC kali ini... alias rancak bana hahaha...

Kali ini saya juga berkesempatan mengunjungi JFC, yang sekarang sudah menjadi agenda tetap pemkot dan menjadi bagian dari BBJ (Bulan Berkunjung ke Jember :)). Ada lagi nama lain dari JFC ini yakni JCC (Jember City Carnival).
Kelihatannya Pemkot Jember betul2 memanfaatkan even ini dan berusaha semakin memeriahkannya dari tahun ke tahun.
Kali ini ada Anang dan Ashanti yang 'diundang' untuk memeriahkan JFC sambil mengadopsi Ashanti sebagai warga Jember... beritanya marak di infotainment televisi :).
Sejak tanggal 6 mereka sudah datang di Jember, tanggal 7 Anang harus menjadi Juri Indonesian Idol (final) sampai larut malam dan hari minggu sore kelihatan Anang sudah datang dan tampil bersama Ashanti untuk menutup JFC wow....


Seputar JFC dan Tips untuk mengikuti JFC :
1. Booking hotel jauh jauh hari, karena hampir dapat dipastikan semua hotel di Jember penuh.
Lebih baik lagi kalau anda punya teman dan bisa nebeng menginap dan minjem motor nya hahaha... karena transport di saat JFC yang paling efektif adalah motor (macet dimana-mana).
Walaupun secara scale memang parade / festival ini sangat indah (diadakan di Jember pula !! wow !), namun secara scale, kota ini masih belum memiliki fasilitas umum yang sesuai untuk mengadakan karnaval tingkat dunia... sorry to say... :(.

2. JFC diadakan jam 1, namun sejak jam 10:30 jalan raya sudah ditutup total, sehingga pasti macet, bahkan arus dari luar Jember pun kesulitan masuk ke kota.
Jika anda membawa mobil / motor parkir saja sedekat mungkin dengan Pendopo, lokasi dimulainya JFC, atau kalau anda punya waktu, jalan kaki saja atau naik becak ke Pendopo.

Jam 13:00 tepat, acara dimulai biasanya dengan carnaval kelas anak2 TK, pembawa bendera Merah Putih + Doa dan acara lain2. Jam 13:30, Carnaval mulai muncul dari panggung dan setelah melakukan attraksi di depan podium mereka baru keluar ke jalan menuju finish di sekitar Stadion.

Kebetulan kami menginap di Hotel Bintang Mulia, yang lokasinya dekat dengan Stadion tempat finish arak-arakan. Sebenarnya kami bisa saja keluar hotel dan memfoto peserta carnaval di jalan, namun kuatir kalau para peserta arak2an sudah kehabisan stamina dan tidak perform lagi... belum lagi resiko pakaian mereka 'dipretelin' oleh anak2 dan penonton sepanjang jalan...
Jadi kami memilih untuk pergi ke Pendopo dan kebetulan sudah disediakan ticket VVIP oleh Gus Ipul yang punya hajatan di Jember ! :). Thank you Gus....

Arak-arakan JFC dimulai dari sebuah panggung besar, dimana para penari keluar dari sisi panggung langsung turun dari depan panggung dan berjalan sepanjang 'cat walk' yang sebenarnya merupakan lokasi parkir dari aspal. Panjang cat walk didalam lokasi pendopo ini sekitar 200m.
Ada 4 macam kategori untuk menonton JFC, VVIP, mendapat tempat di samping kiri dan kanan catwalk. Harga ticket 100rb per orang, namun sangat tidak bebas berekspresi dan memfoto, harus duduk diam ala VVIP dong hehehe...
Kemudian ada podium untuk Wartawan & Fotografer yang lokasinya tepat berhadapan dengan panggung yakni di ujung catwalk.

Arak-arakan akan berbelok di depan podium fotografer kemudian masuk ke cat walk lain sepanjang 50an meter dimana disisi kiri dan kanan catwalk kedua ini ada podium untuk tamu VIP A dan B.
Selepas podium VIP ini arak-arakan akan langsung masuk ke jalan raya dan dimulailah cat walk terpanjang di Indonesia (3.5km) dari Pendopo menuju ke Stadion (jalan Nusantara).

Anda bisa memilih untuk berada di Pendopo dan melihat para penari ini beratraksi juga bisa foto2 tentunya namun kurang bebas...
Dan anda bisa juga berada di jalanan yang memungkinkan anda untuk lebih bebas memilih angle, moment, mengejar penari favorit :) dll, dan bahkan sangat mungkin berfoto bersama para penari. Namun tentu saja anda harus 'bertarung' dengan fotografer2 lain, ibu2 yang ingin foto dan lain2... hehehe....

The choice is yours ! :D.


3. Bawa minum / makanan kecil sendiri, memang banyak penjual bakso, minuman dll, tapi kalau anda sudah punya spot foto, anda ingin nyaman berada disitu hingga jam 16:00 an.

4. Setelah JFC selesai, anda lebih baik menyisakan waktu 1-2jam sebelum keluar kota. Entah anda berangkat jam 16:00 an langsung, atau berikan kesempatan untuk arus keluar kota lebih dahulu yang baru saja dibuka jalannya.
Jika anda bergerak ke arah Lumajang - Probolinggo, maka titik simpul kemacetan ada di perempatan Mangli, dari 5 jalur disatukan menjadi 1 jalur saja hahahaha... selepas Mangli jauh lebih lancar hingga Lumajang.

Total waktu perjalanan Probolinggo - Jember sekitar 2.5 sampai 3 jam tergantung kemacetan, biasanya macet karena jalan menanjak, hanya 1 jalur dan banyak truk besar yang bergerak lambat.


Aniwei... enjoy the JFC photos... :D.

Pembukaan : Parade Kostum dari Anak anak seumur TK...
Mereka hanya show di dalam lingkup gedung Pendopo, tidak sampai ke Jalan kota Jember




















Pemenang L-Men... menjadi
salah satu pembuka JFC 2012





Ashanti... sexy juga yaa :D.



























Ashanti dan L-Men kelihatannya gak sampai keluar ke jalan raya, setelah berjalan di cat walk mereka kembali ke belakang panggung. Setelah pembukaan yang cukup 'heboh' kemudian ada doa bersama, arak-arakan bendera dan kemudian deretan penghargaan yang sudah diterima oleh JFC selama ini.


Defile penghargaan yang pernah diterima oleh JFC selama ini.
Kabarnya JFC adalah Festival Karnaval no 4 terbesar sedunia ! :D.


























Dynand Fariz, penggagas JFC
sekaligus presiden director JFC XI.



























Dynand Fariz, sang penggagas JFC turut hadir mengawali defile peserta lainnya, dia dan team menggunakan kostum bertema tentara romawi : Vini Vidi Vici ! what a dream come true sir !!

Niat banget bawa merpati segala....

























Gagah bener abang kita ini hihihihi....


























Drum Band dengan seragam tentara Romawi...


























Kemudian dilanjutkan dengan parade dari Madura... musiknya : "Ngapotek walah jene e tangale... " yang di bikin house music kereenn... narinya juga semangat banget... emang Madura HOTTTT..... hahahaha...







































































Cowok Endel yang tampil dengan sangat bersemangat dan sangat menghibur hahaha... salut bro !!

























Look at my eyes....




















































































Ini masih dari madura, perhatikan hiasan cambuk, hiasan warna warni yang dipakai di perut penari ini...


































Tema selanjutnya adalah 'Underwater World' hehehe... penyelam bangeettss... hahaha...

Lion fish ??

































































































Ikan - ikan yang endell... tapi maniss... hahahaha..



























Next... parade dengan tema Persia, negara 1001 malam hehehehe... asikk... apa aje deh...
























The legs and the shoes....

















Genie in the Bottle....

















































Shrimp head god ? goddess ?














































































Then... Flower theme Parade......













































































Savana Parade......






Roarrr atau Miauw yaaa... hihihihihi.....








































































Mushroom Parade......


























Lady Mushroom....
































































Dilanjutkan oleh parade Liong dan Busana dengan Tema : The Dragon, sumbangan dari komunitas etnis Chinese - Indonesia.
Liong sepanjang 100m ! rekor Muri...
sumbangan paguyuban Chinese - Indonesia

























Yang ikut Liong 100m cakep khan...
























The Dragon Parade...




Dragon Ladies.... in action...



Berusaha serem...







 






Yihaaa... 


 

Aslinya cewek ini menarik kereta dorong, yang dijadikan seolah-olah ekornya...







Next is the 'Future' Parade... dimulai oleh seorang DJ dan para penari yang berpakaian ala astronot antar galaxy...
Ada pasukan dancernya juga... pokoknya yang ini yang paling heboh deh menurut saya hehehe....




















Sexy Dancers...




Robo dance...




Futuristique !!






































Dan sekarang foto2 kenangan bersama temen2 yang bareng2 nonton JFC ini :D.
Plus tentu saja para pria ganteng dan cewek cantik yang ditemui selama festival... yihaaa...



Naik becak dari tempat parkir ke Pendopo buat nonton JFC...
Muka gembira diatas penderitaan sesama karena temen-temen yang lain pada jalan kaki !!


















Me and VVIP ticket from Gus Ipul ! :D.


Cindy posing with the robot and galaxy girl....





Bukti keberadaan di JFC.... satu satunya bukti....


























Pretty girls... manyun boys.... hihihihihi...

Berpose bersama pager ayu... dari IKIP Jember katanya...
Baju modal sendiri habis sekitar 300rb an ! salut mbak !!

Yara, Cindy (still single !!) and Bu Lydia...
Betul2 patut dicontoh !!
salut !!












Priska... anak Mbok Manna Mobil...
sudah ada yang akan punya...













One of the local beauty...



Kami juga sempat mengunjungi outlet kacang Edamame, beli kacang hijau salty dan plain, kemudian ternyata sudah dibuat versi 'susu' juga... Enakkk susunya... recommended untuk dicoba enggak amis...
Saya kira ini tempat yang patut dikunjungin juga untuk beli oleh-oleh...


Footnote, Carnaval semacam ini di Rio di negara manapun selalu dikonotasikan dengan 'seks', entah seks bebas ataupun seks sesama jenis... saya sangat berharap carnaval di Jember ini bisa mengubah citra bahwa carnaval walaupun sebagai ajang menyalurkan hobi, kreativitas dan jiwa, banyak pria 'melambai' yang ikut serta dan mencurahkan ide dan kreativitasnya habis-habisan disini, namun tetap sopan dan tidak mengarah pada promosi 'gender ketiga'.

See you next year Jember !!


Monday, July 9, 2012

Trip to Papuma Beach, 8 Juli 2012

Its Sunday and its been a very tiring day yesterday.... but here we are at 4 AM cruising towards Papuma Beach, to catch up with sun rise. We drive 28 km south to Jember, East Java.

Kemarin setelah menghadiri resepsi pernikahan Gus Ipul (Syaifullah Maulana dan Prima), langsung nggelethak tidur di ranjang sambil ngorok sepuasnya hahaha...
Dan walaupun dengan masih ngantuk saya paksa buat bangun dan ikut rombongan pergi ke Papuma Beach...
Paling lambat jam 4:30 pagi anda sudah harus berangkat ke Papuma, jika tidak mau terlambat menyambut sun rise.

Cukup mudah untuk pergi ke Papuma karena sepanjang jalan banyak petunjuk jalan yang akan sangat membantu. Di pertigaan ke Papuma (belok kanan) anda punya 2 pilihan, terus ke watu ulo (lurus dan tidak belok kanan) kemudian dari Watu Ulo ke Papuma, atau langsung belok kanan ke Papuma melewati jalan di samping bukit.
Apapun pilihannya tiba di pantai Papuma anda harus membayar ticket masuk untuk mobil dan penumpangnya. Kami ber 7 naik 1 mobil harus membayar 42ribu rupiah, karcis juga langsung diberikan.


Papuma Beach... Sun Rise...
































Foggy morning @ Papuma Beach....



mossy carpeted rock....
create a very good spot for photography...











Me & the Sun Rise.






Banyak pengunjung yang berfoto disini... seperti group remaja dengan baju yang seragam warnanya ini...
kalau anda ingin bebas berfoto-foto
disarankan jangan datang di akhir minggu (week end), datanglah di week day.

















Pretty faces @ Papuma :).

Di Papuma ada semacam resort untuk menginap, mobil parkir tepat dibawah bungalow anda. 
Sounds like a good place for honey moon :). kelihatan dari luar sudah dilengkapi dengan AC, sayang saya tidak berhasil menemukan resepsionisnya untuk menanyakan harga kamar dll.

Banyak warung bertebaran di sepanjang pantai, penjual kelapa muda dll, jadi anda tidak perlu kuatir kelaparan sama sekali.
Bagi yang ingin lebih menghemat ongkos anda juga bisa berkemah disini. Kelihatannya kemahnya pun disewakan dan disediakan oleh pengelola pantai, need more information on this...


Kemudian kita bisa mendaki sebuah bukit dengan menaiki anak tanggal semen.
Tidak terlalu tinggi dan sangat mudah untuk didaki.
Di puncaknya disediakan shelter untuk berteduh dan menikmati pemandangan dari atas.



Disini kita bisa mendapatkan view yang lain dari Papuma, pemandangan dari atas sini juga sangat aduhai sekali....



The rock that became the Icon of Papuma...
Misty Papuma....




Papuma is sure a heaven for photographer and honeymooner... ;).



Trip Report : Pasir Putih, 7 Juli 2012

Apa yang dibayangkan sebagai trip yang biasa-biasa saja ternyata menjadi berkesan karena pada saat yang sama kami diving, ternyata ada kecelakaan selam yang mengakibatkan 2 perwira angkatan laut meninggal dunia.

Berita selengkapnya dapat anda search di google atau anda klik link ini. Ada video berita oleh TV One juga disana. Atau klik link ini untuk berita dari TV One.
Berita kecelakaan ini menjadi front page dari koran Jawa Pos hari minggu tanggal 8 Juli 2012.

Mbak Nadya, seorang teman fotografer, ternyata jam 09:24 tepat saat kejadian kecelakaan tersebut sempat mengambil foto dari kejauhan... berikut fotonya :
Foto kapal selam 401 Cakra berlatih di pasir putih, kerumunan orang tampak berusaha melihat kondisi
2 prajurit yang mengalami kecelakaan saat latihan submarine escape.



Saya memang merasakan banyak sekali boat lalu lalang di atas kami ketika dive 1 (sekitar jam 9).
Kebetulan kami mengambil spot yang dekat saja di dermaga - piramid, sehingga sambil pedaling dari pantai ke dive spot kami bisa melihat kesibukan di sekitar kapal selam.
Tidak terpikir hal yang aneh sampai seorang teman lokal memberitahu kalau ada yang meninggal karena 'kehabisan oksigen - terjepit ketika keluar'. Kelihatannya kehabisan oksigen mengakibatkan 2 prajurit yang akhirnya meninggal tersebut buru-buru keluar ke permukaan dan mengalami Lung Embolism (salah satu jenis terburuk dari penyakit dekompresi).

Mungkin juga diakibatkan mereka berdua (Major dan Colonel) jarang mengikuti latihan rutin, yang menyebabkan nervous dan keluar terlalu cepat ke permukaan....


Update : 22 Nov 2012
Memang sulit menemukan sumber yang valid karena pihak Angkatan Laut juga tidak memberikan statement resmi, cerita yang simpang siur di kalangan diver maupun yang ada di koran pun tidak bisa memastikan sebab kematian crew kapal selam tersebut.
Tulisan ini sekaligus untuk mengkoreksi tulisan saya di thread 'diving accident'. Rada gak nyambung sebenarnya karena yang disitu bahasa Inggris, tapi ya sudahlah yang penting udah saya koreksi.... hahahaha.

Dari 'sumber yang tidak bisa diungkapkan', :) namun kelihatannya cukup valid dan bisa dipercaya, saya dapat cerita begini :

* Kondisi yang terjadi :
- Latihan penyelamatan diri dari Kapal selam yang mendarat di atas pasir dengan jarak lubang palka (tempat keluar crew kapal selam) berada di kedalaman 7m dari permukaan air.
Rencana rescue sbb :
- 2 orang sekaligus masuk ke ruang penyelamatan, pintu ditutup, ada pakaian khusus yang kedap air, dimana diver masih bisa bernafas karena ada tabung oksigen kecil khusus yang mensupply pakaian ini.
Check thread ini untuk melihat jenis pakaian yang dikenakan.....
Diver memakai pakaian kemudian kasih isyarat dengan palu, dan crew yang ada dalam kapal selam akan membuka pintu air sehingga air memenuhi ruang kecil ini tadi.
Diver membuka lubang palka dan kemudian keluar dari kapal selam.
- 2 orang crew pertama berhasil keluar dengan selamat.
- 2 orang perwira ini memang direncanakan untuk mengikuti latihan rescue karena ada petinggi AL yang menunggu di atas kapal di permukaan untuk memberikan selamat.
Jadi supaya seremonialnya pas, jadilah sang komandan satuan kapal selam ikut serta dalam latihan rescue ini sebagai salah seorang victim.
- Kejadian sebenarnya tidak diketahui, karena team rescue yang berada di luar palka setelah menunggu agak lama (kurang lebih 5 menit) merasa aneh kenapa setelah ada isyarat (kentong palu) diver tidak segera keluar, mereka membuka pintu palka dari luar dan 2 orang diver tersebut ditemukan sudah tewas, ada informasi bahwa pakaian yang seharusnya dikenakan tidak terpakai dengan sempurna.

* Jadi kesimpulan yang diasumsikan dari fakta dan keterangan yang ada :
- Diver meninggal bukan karena dekompresi akibat terlalu cepat naik.
   1. Sudah ditemukan meninggal saat palka dibuka.
   2. Kedalaman 7m walaupun menahan napas sekalipun tidak akan mengakibatkan kematian akibat
       dekompresi.
Kemungkinan yang terjadi adalah :
- Ruang terlalu sempit untuk dipakai ber 2, standard orang 'bule' adalah 1 ruangan untuk 1 orang saja. Mungkin menganggap orang Indonesia cukup kecil, mungkin supaya sekaligus naik berdua langsung bisa salaman sama sang petinggi... maka satu lubang penyelamatan dipakai berdua.
- Suit yang dipakai memang baru dibeli, jadi ada kemungkinan sulit untuk menarik resleting sampai ke posisi yang tepat. Mungkin belum sempat latihan, mungkin ruangan terlalu sempit.
- Yang pasti crew dalam kapal selam mengaku mendengar kode untuk membuka katup air. Dan memang crew kapal selam tidak bisa melihat langsung kondisi 2 diver tersebut. Ada kemungkinan palu yang dibawa diver terjatuh saat pakaian belum terpasang menyebabkan ada bunyi 'teng' - 'teng' sehingga crew kapal selam membuka katup air. Ini yang menyebabkan kedua penyelam buru2 memakai suit dan meninggal karena drowning atau tenggelam.
- Ada kemungkinan lain dimana malfunction dari suit yang dipakai, belum sempat latihan, air bocor dan 2 diver tidak mampu membuka katup palka (yang memang harus mereka buka sendiri dari dalam). Meninggal karena drowning / tenggelam.

Demikian cerita yang saya dapet, at least saya berkesimpulan bahwa memang kecelakaan ini bukan karena prosedur penyelaman atau perlengkapan selam yang salah.... bukan juga karena dekompresi.
Ini kecelakaan karena simulasi rescue dengan pakaian dan prosedur yang sama sekali berbeda dengan prosedur penyelaman rekreasional....


anyway.... I got 2 dives that day very enjoy full dives....
dan berikut hasil2 foto selama 2 dives di piramid, pasir putih.

Got Chaaa !!
The Nudibranch I found East to Pyramid...
Cjelidonura amoena (Bergh 1905).























A Tiger Puffer fish... about 50cm long... the one we tried to photographed for quite sometime....










If you can found the small transparent shrimp
Nudi


























Kerapu...
Phyllidia ocellata

Ketemu di dekat dermaga runtuh...
Goby and her Shrimp Partner...
























Small Eel near the shore... very shy but she got all the reason to do so...
the fisherman at Pasir Putih...





I hope you Enjoy !! :D.