Search This Blog

Showing posts with label Bagaimana pergi ke Lembongan Nusa Penida. Show all posts
Showing posts with label Bagaimana pergi ke Lembongan Nusa Penida. Show all posts

Monday, September 6, 2010

Diving Lembongan - Nusa Penida

Trip Date : 4 - 7 Juni 2010

Setelah bercerita tentang wisata di Lembongan dan bagaimana transportasi Dps - Lembongan, sekarang saya ingin cerita tentang Trip Diving di Lembongan - Nusa Penida itu sendiri... !!
Ini adalah trip kedua saya di sekitar Lembongan - Nusa Penida, trip sebelumnya saya pergi dive spot di Penida Selatan (Manta Point, Cristal Bay).

Trip ke Cristal Bay dan Manta point terus terang kurang berkesan bagi saya, Cristal Bay kurang berkesan karena saya ternyata berangkat bersama 2 orang diver yang dive log nya baru 2 ! Saya sendiri ketika itu baru memiliki sekitar 15 Dive Log. DM kami tidak berani 'belok kanan' ke arah arus dan tempat yang dalam, sehingga kami hanya berputar-putar di sekitar shallow reef di teluk timur Cristal Bay.


Manta point, berkesan cukup baik, terutama karena saya belum pernah melihat Manta.
'Terbang' bersama dengan Manta adalah pengalaman tersendiri, apalagi Manta-manta tersebut kelihatan tidak takut terbang dekat dengan manusia. Bentangan sayap manta saya perkirakan 5 meter, mulutnya jauh lebih besar dari kepala saya hahahaha... ngeri sekali....untung saya cukup percaya diri dan yakin kalau manta tidak memakan manusia hahahaha....
Satu hal yang kurang menyenangkan, karena Manta point ini letaknya sangat dekat dengan bibir pantai, surge / swell di bawah air sangat terasa dan akhirnya saya jack pot juga di permukaan hahahaha...
Kondisi ini membutuhkan ketenangan dan keterampilan mengatur buoyancy, supaya tidak menabrak-nabrak karang, bagaimana menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sempit, kapan harus pegangan supaya tidak tertarik ke blue ocean dst.

Kunjungan kedua adalah ke Lembongan dan Penida Utara. Berikut adalah map dive spot yang ada di Penida  - Lembongan (map belongs to www.waterworxbali.com) :
Lokasi Dive Spot di Penida - Lembongan, image property of www.waterworxbali.com
















Peta ini saya ambil karena Dive Spotnya cukup lengkap dibanding peta-peta lain yang saya search.
Secara umum, Penida - Lembongan adalah lokasi diving untuk advanced diver, mungkin dengan dive log 25 - 30, tidak gampang panik dan saya rasa harus sudah mantap buoyancy dan air consumption nya.
Hampir semua dive spot adalah drift diving, dan dipastikan minimal anda akan kesulitan dan tidak bisa menikmati diving jika teknik diving anda kurang mencukupi atau jika anda bukan tipical adventure diving...
Resiko terberat : nyawa... terutama kalau anda memilih lokasi2 yang beresiko, Blue Corner, Cristal Bay, Malibu Point dan lebih ke timur.

Blue Corner letaknya tepat di depan pantai Jungut Batu - Lembongan.
Bagian barat pantai ini lebih tenang airnya, dan menjadi tempat ponton Bali Hai dan Bounty, cocok untuk snorkling, diving dan kegiatan laut lainnya (banana boat, parasailing dll). Bagian timur pantai ini lebih berombak cocok untuk lokasi surfing. dan tepat di bawah lokasi surfing itulah lokasi diving yang sangat terkenal di Lembongan - Penida : Blue Corner.

Blue Corner selain terkenal karena keganasan arusnya (bisa mencapai 3 - 4 knot).
[Bagaimana memperkirakan kecepatan arus ?]
Dive Spot ini juga terkenal sebagai cleaning station untuk Mola-mola dan pelagic (gigantic) creature lainnya.
Salah satu ceruk di Blue Corner di kedalaman 30 - 35 m cukup terlindung dari arus dan cukup terbuka sehingga di moment yang tepat kita bisa melihat ikan-ikan besar yang berseliweran disini.
Completely drift diving ! dan sebaiknya anda sudah berpengalaman menghadapi arus dan tidak mudah panik.
Disini anda masuk, drift di sekitar 15 - 20m kemudian berhenti dan 'turun' dari tebing untuk masuk ke 25 - 30 meter dan menunggu 'monster laut' lewat sambil mengatur nafas.... that is what Blue Corner is all about....
Arus di Blue Corner - Lembongan - Nusa Penida



Foto ini diambil di sekitar akhir penyelaman dimana arus sudah 'tidak terlalu' kencang lagi.
Karena pertama kali masuk agak sulit menghindar untuk menikmati drifting daripada mengambil foto hehehe... Serasa Superman beradu balap....


Kesimpulan : Penida = Drift !! Tidak ada dive tanpa drift. Dan ini memang terprediksi karena Bali - Lombok adalah lokasi Through Flow dari Filipina.


Silahkan membaca buku Diving Bali (David Pinacle, Wally Siagian, yang pembahasan singkat tentang through flow ada disini, atau disini).


Dua kali kami turun di Blue Corner, pagi hari (jam 08:00) ketika arus sedang tenang dan siang hari (kira-kira jam 11:00) ketika arus sedang kencang sekali. Dua sensasi berbeda, tempat yang sama bisa demikian berbeda....
Ketika arus sedang kencang, kami menikmati drift dan ketegangan karena situasi yang seolah-olah tidak terkontrol. Jarak pandang juga terbatas karena banyaknya partikel pasir yang naik.

Sebaliknya ketika arus tenang, kami menikmati panorama dan lekukan palung Blue Corner, kejernihan air (Jarak pandang sekitar 30m) membuat kami merasa seperti terbang di atas sebuah lembah. Di kedalaman kita bisa melihat ikan-ikan besar berenang, kita bisa melihat kontur Blue Corner, ada 'sungai' pasir di tengah-tengah lembah. Ketika sungai pasir menyempit dan berakhir, disitulah kita musti naik.
Kita bisa mengamati dengan lebih seksama ceruk-ceruk tempat berlindung ketika arus datang. Oh disini saya dulu sembunyi hehehe, kalau turun lagi saya bisa sembunyi disini.
Oh disini tempat nonton Manta nya...


Totaly different experience !



Tempat lain yang cocok untuk Drift Diving, khusus untuk drift adalah Sental (see map above). Sekitar 30 menit dengan perahu motor dengan 2 mesin dari pantai Jungut Batu. Disini kami mulai dive dari 'depan pertamina' di kedalaman 20 - 30 m kami drift dengan arus 1 - 2 knot. Sental memang ideal untuk belajar drift dan juga untuk drift itu sendiri karena hampir tidak ada yang bisa dilihat selain menikmati drift itu sendiri, kontur sea bed nya sangat rata, kemiringan sekitar 30derajat dan rataaaa terus sepanjang kurang lebih 1.5 km sampai anda sampai ke PED yang kemiringannya sudah lebih curam cenderung seperti wall.
Sental - Nusa Penida - Drift Diving Pemula - Intermediate
















Lokasi lain yang saya coba dan cukup disarankan adalah Dive Point Toyapakeh dan Mangrove (see map above).
Kedua lokasi tersebut berkarakter mirip dan juga berarus.
Namun jika anda ingin melihat 'hutan' betul-betul 'hutan' coral tanduk (Staghorn Coral / Acropora cervicornis) dan coral kubis (Cabbage Coral / Foliase Coral) maka anda bisa mencoba Mangrove.

Dive Point Mangrove terletak persis diujung pulau Lembongan, start dari sini, kemudian drift ke barat.
Kami mengarungi Mangrove selama kurang lebih 70 menit, dan berakhir di dekat Blue Corner (sedikit lagi sudah masuk ke Blue Corner). Di bagian awal arus terasa kuat, 1 - 1.5 knot, namun diakhir-akhir penyelaman arus melemah 0.5 - 1 knot, cocok untuk safety stop sambil drift diatas hutan acropora... wow... betul betul experience yang patut dicoba... sayangnya saya tidak ada foto yang bisa ditunjukkan disini...
Seekor triger fish berukuran sekitar 80an cm sempat 'menyerang' DM kami, pak Djoko Nurprapto, kelihatannya dia sedang menjaga reef-nya dan kami terbang terlalu dekat dengan rumahnya tersebut.
Untung saya bawa pointer yang saya arahkan saja ke triger fish itu, dan kelihatannya dia mengerti dan segera menjauh...


Dive Point Toyapakeh terletak dekat dengan Mangrove, namun berada di pulau Penida (Mangrove di pulau Lembongan). Arus biasanya membawa kita ke barat-selatan menuju ke Gamat Bay dan Cristal Bay.
(Catatan : Toyapakeh, dibaca dengan e lemah seperti 'e' pada 'kemang', bukan seperti 'e' pada 'penis', hati hati juga ketika anda mengucapkan 'Tulamben' atau 'Amed', semuanya diucapkan dengan e lemah..., oh ya supaya mirip dengan orang Bali, jangan lupa memberi tekanan pada t dan d ala Bali :D, Ingat iklan mobil Izusu Phanter : 'Empat puluh empat ribu rupiah...').

Dua dive point ini juga bisa menjadi tempat favorit anda untuk drift dive sembari explore reef, tapi saya rasa anda akan sulit sekali untuk bisa mengeksporasi makro disini. Arus yang kencang dan memang flora yang tersedia bukan untuk makro. Sulit menemukan hewan2 'lemah', termasuk coral kipas (Sea Fan) pun sulit ditemukan.
Anda bisa terbang di atas reef sambil menikmati keindahan kontur reef yang ada di bawah anda. Satu pengalaman yang pasti mengasyikkan.
Safety Stop sambil drift melayang diatas koral di Mangrove Dive Point















Berikut beberapa foto yang diambil ketika Dive di sekitar Lembongan - Nusa Penida, kebanyakan diambil di Toyapakeh - Mangrove point.
Mau motret, harus rapat dengan pasir supaya gak kena tarik arus...
Thousand of fishes... melayang seperti kami...
Me and "Timun" Laut
Foliase Coral (Cabbage Coral) di Mangrove
Me and Satya Hody, co founder Menara Games
Me and Satya Hody at the back ground
Melayang.... terbang diatas koral...
Sebelum Nite Dive, Thea, Djoko, Satya,
Nite dive di ponton Bali Hai, kedalaman hanya 9 - 12 m saja, lumayan terasa swellingnya, tidak banyak yang bisa dilihat disana.

Lokasi lainnya yang saya coba adalah PED. Seharusnya ingin ke SD point, tapi ketika sampai di lokasi sudah terlalu siang, dari atas kapal terlihat arus yang besar di permukaan.
Saya sempat coba turun untuk check arus dan terasa langsung nyuutt... hahaha, dalam hati : wah ini pas banget nih !! tapi mengingat ada Hugh dan istri dari Perancis yang masih belum terlalu mahir dive, akhirnya kita pindah ke PED.


Overall PED tidakt terlalu mengagumkan untuk saya, terasa biasa saja, baik dari coral density maupun keragaman flora nya. konturnya wall dengan kemiringan 60deg namun berjenjang seperti tangga.
Sempat terasa arus yang berubah arah, di SD (dilihat dari permukaan) dan di PED. cukup keras sehingga sulit untuk dilawan.
Ini pertama kali saya safety stop di blue water... karena Hugh dan istri yang kesulitan untuk sedikit geko dive melawan arus, akhirnya Thea memutuskan untuk safety stop di blue water, pengalaman tersendiri hehehe....

Next time yang harus dicoba : Gamat Bay (Macro), Ceningan Wall (Drift), Malibu Point, Batu Abah keduanya drift abiss.... ahahahahaha... Lembongan dan Penida memang mooiii....

Tuesday, August 31, 2010

Sekilas Lembongan - Ceningan (Nusa Penida) Bali

Trip Date : 4 - 7 Juni 2010
Pantai Jungut Batu - Lembongan - Bali

























Jauh jauh datang ke Lembongan ternyata kerja jadi Cleaning Service / Tukang kebun, meratakan pasir ? hehehehe...

Pertama saya ingin menceritakan tentang Lembongan... karena potensi pariwisata di Lembongan ini sebenarnya sangat besar dan juga 'murah' !

First of all, Lokasi. Pulau lembongan terletak di Barat Daya Pulau Nusa Penida, berdekatan atau lebih tepat dikatakan 'bersambungan' dengan pulau Ceningan. Ada sebuah jembatan kecil dengan lebar 1.5 meteran yang menghubungkan Lembongan dan Ceningan, cukup untuk 2 sepeda motor untuk lewat...
Lembongan punya fasilitas tourisme yang lebih maju dibanding Penida / Ceningan, walaupun pusat pemerintahan dan perdagangan ada di Penida.

Lembongan adalah tempat pelarian yang ideal dari ramainya Kuta, Sanur, dan pantai-pantai lain di Pulau Bali. Jangan mengira kehidupan di Lembongan tidak 'modern'. Sekolah, warung, toko, restaurant, hotel (mulai dari yang backpacker sampai yang berbintang) ada disini.
Mengapa saya katakan pelarian yang 'ideal' adalah karena saya pribadi kurang menikmati hingar bingarnya Panti Kuta - Legian dan sekitarnya. Banyak tourist yang mencari ketenangan dan liburan akan pergi ke Lembongan.
Tentu jika kita ingin mencari Water Boom, Toko2 baju, tas, Makanan enak dll, kita perlu ada di Denpasar dan sekitarnya, tapi jika kita ingin betul2 berlibur ? menurut saya Lembongan adalah tempat yang ideal bagi saya...

Ok, saya berikan contoh kenikmatan hidup di Lembongan...
Dengan bermodal 100-150 ribu rupiah (low season) anda bisa menginap di hotel yang berkonsep 'nature', yang dengan setting yang sama ada di Seminyak, Ubud, Kuta dll, anda akan mendapatkan kamar yang lebih kecil dengan harga mendekati 1j rupiah.
Kamar yang berkonsep 'nature' atau kadang disebut 'villa batu' yang saya maksud adalah :
Kasur king size, sprei putih ala rumah spa.
Kamar mandi 'terbuka', walaupun tanpa bath tub namun sudah bershower dan closet duduk.
Kamar dengan banyak Jendela yang diberi kain tipis warna putih.

Tanpa TV, tanpa AC, namun saya jamin sudah sangat sejuk, tidur nyenyak dan mencukupi karena toh siang hari kita akan berada di pantai atau berjalan-jalan keliling pulau dibanding berada di kamar hotel.
Tentu konsep seperti ini kurang cocok kalau anda tipe traveler yang gemar berada di kamar hotel saat liburan, walaupun banyak hotel dengan AC dan TV, namun suasananya tidak akan senyaman Kuta - Legian.

Transport : 
Kita bisa naik Ferry dari Padang Bai (saya kurang tau biaya dan schedulenya), sehingga bawa mobil pun bisa sampai ke Lembongan.
Kita bisa naik perahu standard dan perahu cepat dari Sanur (masuk lewat sebelah McD).

Perahu Standard :
Sanur - Lembongan, atau Sanur - Jungut Batu (ada 2 pelabuhan di Pulau Lembongan, anda harus menyebutkan dimana anda ingin turun !) dengan biaya 25.000 rupiah sekali jalan, berangkat jam 08.00 (on time !!), locket biasanya sudah buka mulai jam 7 - 07:30. Waktu tempuh : 2 jam (tergantung ombak).
Lembongan - Sanur : saya gak sempat nanya, kalau tidak salah pagi dan siang, perahu terakhir jam 11.00.
Perahu standard (saya namakan demikian) banyak memuat barang2 kebutuhan sehari-hari, jadi kita harus bersiap-siap duduk bersama-sama dengan hewan, tanaman, barang2 bangunan.
Susasana di Kapal "Standard" Sanur - Lembongan











Pelabuhan kapal "standard" desa Lembongan - di pulau Lembongan

















Perahu Cepat :
Sanur - Lembongan (satu pelabuhan) dengan biaya 50.000 rupiah sekali jalan, berangkat jam 08:30. Waktu tempuh : 45 menit (tergantung ombak).
Supaya tidak salah pilih perahu, anda harus bertanya dahulu sebelum membeli ticket di Sanur.
Lembongan Sanur biaya 50.000 berangkat jam 11.00 dan 15.00 WITengah (juga ontime !!). Lewat dari jam ini dipastikan anda harus menginap lagi atau charter perahu sendiri/nego dengan pemilik perahu.

Kapal Cepat - Lembongan Sanur, sedan merapat di pelabuhan Sanur













Update 2014, tambahan tulisan jadwal Fast Boat dari Sanur ke Lembongan.

tips : Jangan pakai celana panjang, sepatu dll, sangat tidak nyaman, hampir pasti basah karena tidak ada dock untuk tempat kapal merapat baik di pantai sanur maupun di lembongan. Anda harus jalan dari tepi pantai ke perahu. Ada jasa 'tukang gendong' sekitar Rp. 5.000 per kepala, namun tidak dijamin kalau anda akan tetap 'kering' sampai di Lembongan.
Jika membawa barang, anda mungkin harus membawanya di atas kepala (terutama saat surut, karena jarak pantai ke kapal jauh, atau mungkin si kapten kapal sudah kongkalikong dengan tukang gendong nya :D) supaya tidak sampai basah.
Pengalaman tersendiri yang mengasyikkan....

note : Nama daerah di pulau Lembongan disebut dengan menyebutkan nama desa nya.
'Lembongan' adalah nama salah satu desa di Pulau Lembongan. desa lainnya adalah contohnya desa Jungut Batu.
So... jika anda berada di pulau Lembongan, anda perlu menanyakan di desa mana anda berada sekarang, karena ketika anda menyebut 'lembongan' (maksud anda 'pulau' Lembongan), penduduk setempat akan berpikir anda ingin pergi ke 'desa' lembongan.
Penginapan dan restaurant lebih mewah dan mahal di 'lembongan' dibandingkan Jungut Batu. So, lebih baik menginap dan makan di daerah Jungut Batu....

Demikian kondisi pantai Sanur... sambil menunggu boat / menunggu jemputan ada banyak jajanan yang nyam-nyam... mulai dari yang murah meriah hingga yang kelas restoran.
Penjual Jagung Bakar di Pantai Sanur














Penjual Jagung Bakar ini misalnya, menjual jagung bakarnya dengan harga Rp 1.500 per biji, cukup murah dan enak bumbunya !

Gorengan Nyam nyam, murah sedap, banyak kanjinya hahaha...














Ibu-ibu yang jual gorengan, ada bumbu kanji nyam nyam jugaaa.... Rp 2.000 - 3.000 sudah dapat satu paket dimakan dengan sendok 'tusuk-gigi'. Piringnya dengan kertas makanan. Bagi yang suka cari-cari makanan pinggir jalan dijamin puas deh makan di Sanur...


Kondisi Lembongan : 

Bensin : Rp. 10.000 per liter, sewa motor 70.000 per hari, mungkin masih bisa ditawar ke 50.000 tapi anda biasanya diberi sepeda motor jelek. hehehehe... ada harga ada rupa.... Dengan bensin 2 liter pasti sudah cukup untuk keliling pulau Lembongan + Ceningan seharian.
Ojek, coba tawar ke 5.000 sampai 10.000 sekali jalan tergantung jauhnya, biasanya ojek akan menyebut angka 20.000 sampai 50.000 sekali jalan. Wajib anda tawar hehehe... Jangan lupa suruh ojeknya menjemput lagi... kecuali anda pergi ke lokasi-lokasi yang cukup 'umum' seperti hutan mangrove, pelabuhan, dll.

Makan : Sedikit mahal, terutama kalau anda makan di 'jalan raya', dekat pelabuhan lembongan - Jungut Batu. Biaya sekali makan / minum Rp. 20.000 - 30.000. Kualitas makanan mungkin tidak excellent, tapi cukup bersih dan tidak sampai 'menggangu' selera makan :D.
Kalau anda sewa motor, anda bisa keliling pulau dan menemukan warung-warung yang agak jauh dari pusat desa dan harga makanan menjadi Rp. 15.000 - 20.000.
Jalan Kecil (ukuran 1 mobil) di Utara - Timur pulau Lembongan














Toko : Cukup banyak toko yang menjual kebutuhan2 kecil, pakaian, sandal, sabun, mamiri (makanan minuman ringan), battery, dll, gak usah kuatir... cuman memang harganya yang agak mahal, tapi cukup reasonable bagi saya mengingat semua barang harus dibawa dari Dps dengan perahu dan dari perahu masih harus digotong (sewa kuli angkut = ibu-ibu), dipindahkan ke mobil / motor baru bisa sampai ke toko :D.

Interesting Object :
Tentu saja : Pantai ! Bisa untuk segala aktifitas, Diving, Para-Sailling, Banana Boat, Snorkling, Surfing.
Ponton Bali Hai II dan Bounty Cruise ada di depan pantai Jungut Batu di lembongan, seperti QuickSilver di Nusa Penida.
Underground House : Gua Bawah Tanah konoh bekas persembunyian tentara Jepang.
Mangrove Forest : Hutan Mangrove, bisa naik perahu dan berfoto-foto di hutan mangrove.
Dream Beach : tempat surfing di Ceningan, gratis masuknya.
Dream Beach - Ceningan tempat surfing yang dikenal di kalangan surfer














Tepat di seberang Dream Beach ada sebuah Lagoon yang mempesona, saya sempat mengambil foto disitu. Dan tepat di salah satu sisi Lagoon sudah dibangun villa.
Oh ya, banyak sekali calo tanah yang berkeliaran, setiap orang yang menyapa kelihatannya sudah siap dengan pertanyaan, menginap dimana, butuh cewek ? mau beli tanah ? hahahaha... Ceningan kelihatannya memang lebih bebas dibanding Lembongan.

Blue Lagoon - Ceningan, sangat indah


Blue Lagoon - Ceningan kelihatannya tenang tapi ada ombaknya juga lho....

 Dan ini adalah foto jembatan yang menghubungkan Lembongan - Ceningan

Jembatan Lembongan - Ceningan













Ibu-ibu yang menjadi kuli angkut dari perahu ke pantai















Kalau di Lembongan hampir semua daratannya relatif rata, Ceningan memiliki sebuah bukit, ada puranya di puncak bukit. Dari bukit di Ceningan kita bisa memandang ke jembatan antara Ceningan - Lembongan. Ini fotonya :

Dari Bukit di Ceningan, Jembatan Ceningan - Lembongan















note : satu hal yang menarik di Lembongan : tidak ada kendaraan yang dikunci !
Udah mirip di Amrik katanya hahahaha... gak ada maling dan kalaupun maling kagak akan berani kecuali dia langsung cabut dengan perahu sendiri... pasalnya penduduk asli lembongan sudah saling kenal, akrab ala orang desa, tau rumah, tau kendaraan, dll, jadi kalau mencuri dipastikan akan ketahuan...

hehehe... demikian pengalaman beberapa hari di Lembongan... semoga ada manfaatnya kalau suatu saat anda memutuskan untuk berlibur di Lembongan !
Bagi saya yang gaya traveling-nya semi-semi back packer, Lembongan menawarkan liburan + diving yang menarik dan.... murah !
cerita berikut : diving Lembongan (1)

Update 2014, tambahan tulisan jadwal Fast Boat dari Sanur ke Lembongan.