Ada waktu sedikit longgar :), saya coba mengulas satu destinasi wisata di Bali Utara yang tidak hanya menyediakan lokasi Diving.
Nama Lokasinya : Desa Les.
Silahkan googling sendiri kalau menginginkan referensi lebih, beberapa yang saya anggap cukup informatif ada di link ini :
1. http://www.desalesholiday.com/ (cukup lengkap, map, how to get there dll...).
2. Peta dan daftar di desa Les : http://www.desalesholiday.com/images/brochure/bali_map_folder.pdf
3. Review dari Tripadvisor.
Yang menarik disini, pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan... cocok dengan konsep Desa Les : Eco Turism...
Ada snorkling / diving, plus penjelasan tentang cara transplantasi coral, ada hiking ke cave, air terjun Yeh Mampeh (di klaim sebagai air terjun ter tinggi di Bali), Jalan jalan ke beberapa kuil Hindu yang ada disana.
Bisa menginap di rumah penduduk (homestay) di dekat air terjun dst...
Buat para penggemar touring dengan sepeda, jalan di pantai utara ini juga sangat layak untuk dijadikan route bersepeda, tanjakan dan turunan tidak terlalu tajam, aspal mulus... pemandangan bagus, kendaraan bermotor / truk jarang lewat, banyak restaurant, warung juga sepanjang jalan....
Sebelum dive ke Tulamben, kali ini saya mampir ke Desa Les, bertemu dengan pak Jerry dan pak Gede.
Pak Gede adalah pemilik hotel yang biasa dijadikan base bagi para diver yang ingin belajar transplantasi coral di Desa Les. Jerry adalah pendamping bagi masyarakat desa Les untuk mengembangkan eco turism ini, a Phillipino :).
Dari apa yang sudah ada sekarang dan pembangunan yang pesat, saya yakin Les sebentar lagi akan menjadi desa Eco Turism yang berkembang pesat...
oh ya ada 3 program utama yang dapat disediakan oleh pak Gede :
1. Adopt a Coral --> Pendidikan dan Transplantasi Coral. Diver diberi penjelasan tentang jenis jenis coral, dan teknik transplantasinya. Diver juga diberi kesempatan mempraktekkan sendiri bagaimana menanam coral, mulai memetik, mengikat/men-semen sampai membawanya dan menanamnya di laut.
2. Mempelajari teknik penangkapan ikan untuk ikan hias. Diver ditunjukkan bagaimana cara penangkapan ikan hias tradisional (dengan potasium, sudah dilarang) dan dengan jaring yang masih diperbolehkan.
3. Trekking, hiking ke arah gua sumber air, air terjun Yeh Mampeh, melihat kebun rambutan, tembakau, bahkan cycling ke perkebunan.
Syarat nya ? Kecuali untuk program no 3, harus sudah sebagai seorang Diver, artinya harus sudah bersertifikat untuk dapat melakukan penanaman coral.
Saya lihat pak Gede belum menyediakan peralatan diving (BCD, regulator dll), sehingga lebih aman kalau anda membawa sendiri perlatan diving kalau ingin mengikuti program penanaman coral di Les atau sekedar ingin diving di Les.
Jika anda cuman punya waktu weekend saja (2 hari), anda bisa mengikuti salah satu dari ketiga program diatas, sedangkan kalau anda punya waktu 1 minggu, maka anda bisa melakukan ketiganya sekaligus.
Dari Jerry dan Pak Gede mengatakan banyak turis mancanegara yang tertarik, pergi ke Bali (ke desa Les !!) untuk mempelajari penanaman coral ini...
Sekali lagi kita harus akui selera turis lokal dan turis manca negara memang berbeda hehehehe...
Suatu hari saya akan mencoba program program desa Les :).
Seharusnya saya mampir di Les cuman 20-30 menit saja... tapi sangking asyiknya ngobrol dengan pak Gede dan Jerry, plus nunggu sun rise (di pantai Les anda bisa melihat Sun Rise dan Sun Set di lokasi yang sama ! :D), saya menghabiskan waktu hampir 1 jam... sehingga agak terlambat janjian dengan seorang Guide yang akan saya 'coba' di Tulamben. Bli Ajiex Dharma.
So off I go to Tulamben.... janjian ketemu di Seraya Secret, dan melakukan 2 dives disana.
Dive 1,
Kami ke 25m dulu untuk mencari Tiger Shrimp, kemudian perlahan2 naik sambil mencari hewan2 kecil lainnya.
Seraya sedang musim Nudi sekarang... banyak sekali nudi dari banyak species.
Dive 2,
Di lokasi yang mirip, kali ini saya mencoba menggunakan snoot. Snoot pinjaman dari Bli Ajiex ehehehe...
Model snoot yang saya pakai, gambar diatas hanya illustrasi saja... :D.
Hasil foto dengan snoot memang berbeda dan memang sulit...
Anda menambahkan satu parameter control lagi dalam UW photo yang sudah rumit itu...
Intensitas strobe mungkin tidak terlalu memegang peranan sekarang, justru arah, jarak strobe ke object, menjadi siginificant, disamping tentu saja pengaturan exposure lainnya...
Betul betul dituntut berpikir, berimaginasi dan bekerja keras untuk menghasilkan foto yang pantas :D.
Saya rasa begitu anda masuk dengan wetlens dan snoot, tidak mungkin tidak anda membutuhkan assistant untuk membantu anda di air... an absolute must !
--------------------
Nama Lokasinya : Desa Les.
Silahkan googling sendiri kalau menginginkan referensi lebih, beberapa yang saya anggap cukup informatif ada di link ini :
1. http://www.desalesholiday.com/ (cukup lengkap, map, how to get there dll...).
2. Peta dan daftar di desa Les : http://www.desalesholiday.com/images/brochure/bali_map_folder.pdf
3. Review dari Tripadvisor.
Yang menarik disini, pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan... cocok dengan konsep Desa Les : Eco Turism...
Ada snorkling / diving, plus penjelasan tentang cara transplantasi coral, ada hiking ke cave, air terjun Yeh Mampeh (di klaim sebagai air terjun ter tinggi di Bali), Jalan jalan ke beberapa kuil Hindu yang ada disana.
Bisa menginap di rumah penduduk (homestay) di dekat air terjun dst...
Buat para penggemar touring dengan sepeda, jalan di pantai utara ini juga sangat layak untuk dijadikan route bersepeda, tanjakan dan turunan tidak terlalu tajam, aspal mulus... pemandangan bagus, kendaraan bermotor / truk jarang lewat, banyak restaurant, warung juga sepanjang jalan....
Sebelum dive ke Tulamben, kali ini saya mampir ke Desa Les, bertemu dengan pak Jerry dan pak Gede.
Pak Gede adalah pemilik hotel yang biasa dijadikan base bagi para diver yang ingin belajar transplantasi coral di Desa Les. Jerry adalah pendamping bagi masyarakat desa Les untuk mengembangkan eco turism ini, a Phillipino :).
Dari apa yang sudah ada sekarang dan pembangunan yang pesat, saya yakin Les sebentar lagi akan menjadi desa Eco Turism yang berkembang pesat...
oh ya ada 3 program utama yang dapat disediakan oleh pak Gede :
1. Adopt a Coral --> Pendidikan dan Transplantasi Coral. Diver diberi penjelasan tentang jenis jenis coral, dan teknik transplantasinya. Diver juga diberi kesempatan mempraktekkan sendiri bagaimana menanam coral, mulai memetik, mengikat/men-semen sampai membawanya dan menanamnya di laut.
2. Mempelajari teknik penangkapan ikan untuk ikan hias. Diver ditunjukkan bagaimana cara penangkapan ikan hias tradisional (dengan potasium, sudah dilarang) dan dengan jaring yang masih diperbolehkan.
3. Trekking, hiking ke arah gua sumber air, air terjun Yeh Mampeh, melihat kebun rambutan, tembakau, bahkan cycling ke perkebunan.
Syarat nya ? Kecuali untuk program no 3, harus sudah sebagai seorang Diver, artinya harus sudah bersertifikat untuk dapat melakukan penanaman coral.
Saya lihat pak Gede belum menyediakan peralatan diving (BCD, regulator dll), sehingga lebih aman kalau anda membawa sendiri perlatan diving kalau ingin mengikuti program penanaman coral di Les atau sekedar ingin diving di Les.
Jika anda cuman punya waktu weekend saja (2 hari), anda bisa mengikuti salah satu dari ketiga program diatas, sedangkan kalau anda punya waktu 1 minggu, maka anda bisa melakukan ketiganya sekaligus.
Dari Jerry dan Pak Gede mengatakan banyak turis mancanegara yang tertarik, pergi ke Bali (ke desa Les !!) untuk mempelajari penanaman coral ini...
Sekali lagi kita harus akui selera turis lokal dan turis manca negara memang berbeda hehehehe...
Suatu hari saya akan mencoba program program desa Les :).
Seharusnya saya mampir di Les cuman 20-30 menit saja... tapi sangking asyiknya ngobrol dengan pak Gede dan Jerry, plus nunggu sun rise (di pantai Les anda bisa melihat Sun Rise dan Sun Set di lokasi yang sama ! :D), saya menghabiskan waktu hampir 1 jam... sehingga agak terlambat janjian dengan seorang Guide yang akan saya 'coba' di Tulamben. Bli Ajiex Dharma.
So off I go to Tulamben.... janjian ketemu di Seraya Secret, dan melakukan 2 dives disana.
Dive 1,
Kami ke 25m dulu untuk mencari Tiger Shrimp, kemudian perlahan2 naik sambil mencari hewan2 kecil lainnya.
Seraya sedang musim Nudi sekarang... banyak sekali nudi dari banyak species.
Tiger Shrimp, with its young... |
The Young, holding its food... |
Beautiful Flabelina.... |
Dive 2,
Di lokasi yang mirip, kali ini saya mencoba menggunakan snoot. Snoot pinjaman dari Bli Ajiex ehehehe...
Model snoot yang saya pakai, gambar diatas hanya illustrasi saja... :D.
Hasil foto dengan snoot memang berbeda dan memang sulit...
Anda menambahkan satu parameter control lagi dalam UW photo yang sudah rumit itu...
Intensitas strobe mungkin tidak terlalu memegang peranan sekarang, justru arah, jarak strobe ke object, menjadi siginificant, disamping tentu saja pengaturan exposure lainnya...
Betul betul dituntut berpikir, berimaginasi dan bekerja keras untuk menghasilkan foto yang pantas :D.
Saya rasa begitu anda masuk dengan wetlens dan snoot, tidak mungkin tidak anda membutuhkan assistant untuk membantu anda di air... an absolute must !
Snooted Harlequin shrimp..... |
Snooted Hairy shrimp..... |
Snooted Skeleton shrimp..... |
Snooted Boxer / Pom-pom crab...... |
Snooted Nudi lying eggs.... |
Snooted nudi.... |
--------------------