Search This Blog

Friday, August 29, 2014

Dive report, Bangsring (near Banyuwangi) - 23 Aug 2014

Akhirnya setelah cukup lama ngebet ingin nyoba dive disini, kesampaian juga... ada waktu ada temen yang pas untuk mencoba explore lokasi yang baru pertama kali ini saya datangin.

Sempet nyasar... karena lokasinya memang tidak mudah dicari, kira kira kalau dari Surabaya, 15km setelah pintu masuk ke TN. Baluran.
Bagaimana kalau mau ke Bangsring ?
Jadi dari Surabaya, anda bertemu kota Asembagus, setelah itu anda akan memasuki kawasan Taman Nasional Baluran (Hutan Jati yang tidak ada rumah penduduk nya sama sekali, hanya ada pos jaga polisi lalu lintas dan polisi hutan), setelah lepas dari kawasan hutan ini, anda tiba di pintu masuk TN. Baluran, dari situ anda masih harus mengemudi 15km lagi ke arah Banyuwangi, gunakan penunjuk km di speedometer anda...

Jika penunjuk km di speedometer anda mendekati titik 15km, cari tanjakan (bukit) dengan Cafe 'de Kampe' di sebelah kiri jalan.
Cafe ini cukup mudah terlihat jika anda tidak mengemudi terlalu cepat, ada beberapa baliho kecil bertuliskan de Kampe 200m dan de Kampe 100m di kiri jalan.

Dari Cafe de Kampe ini lanjut lagi kira kira 1/2 km.
Belokan pertama kira kira 100m ada 'Putra Banyuwangi Shipyard' kira kira begitu tulisannya, jangan masuk kesitu, terus lagi sampai anda melihat belokan kecil yang kiri dan kanannya sawah, ada petunjuk 'kelompok nelayan' apa gitu dan pabrik Gypsum. Masuklah kesana, jalanan masih jalan aspal.

Kalau sampai anda tidak menemukan belokan ini dan sampai ke Watudodol berarti anda sudah kelewat agak jauh :D.

Dari jalan raya besar ini anda masuk kira kira 500m, kemudian anda menemukan jalan aspal berbelok ke kanan, disini anda harus ambil jalan ke kiri, menggunakan jalan tanah yang hanya cukup muat untuk 1 mobil....
Jika ada mobil lain di depan anda, dipastikan salah satu harus mengalah :D.
Ikuti jalan tanah sepanjang beberapa ratus meter langsung mengarah ke pantai...




Fasilitas disini sudah cukup baik, at least untuk istirahat dan MCK.
Disediakan gazebo kecil yang bersih dan cukup untuk memuat 5-6 orang, saya lihat ada 3 buah gazebo yang disediakan.
Untuk MCK, walaupun hanya ada 1 kamar mandi tapi sangat bersih.
Air nya sangat jernih dan ketika saya coba mencicipi, tawar, bukan payau...

Jangan kuatir, anda tidak perlu menimba sendiri...
Anda cuman perlu membayar persewaan pada
pemilik rumah....
Airnya sangat jernih... anda bisa melihat dasar
bak mandi dari atas....


























Titik dive di Bangsring saya lihat cukup sederhana saja : 'kekiri' (utara) atau 'kekanan' (selatan).
karena letak pantai Bangsring ini sebenarnya sudah di selat Jawa-Bali.





























Di depan pantai persis kita bisa melihat pulau Tabuhan, dan disebelah kanan kita bisa melihat pulau Menjangan dan pulau Bali.
Dari Pantai kita bisa naik perahu ke Pulau Tabuhan atau bahkan sampai ke pulau Menjangan sekalipun.
Waktu tempunya kira kira 1 jam ke pulau Menjangan dan 30-45 menit ke pulau Tabuhan (bagi yang berminat snorkling di pulau Tabuhan).







Kebetulan bertemu satu teman baru yang sama sama lama di Surabaya, pak Teguh... :D.
Langsung jadi friend (dasar sesama diver, mudah sekali kalau mau cocok :D).

Jadi lah kami bertiga semua bawa kamera masuk ke air...
Di Bangsring ini, semua spot terumbu sudah ditandai dengan buoy, mungkin untuk mencegah para nelayan menangkap ikan disitu, dan juga mempermudah perahu untuk mencari spot glass bottom / snorkling / diving.
Kami pergi ke buoy yang terjauh, kira kira 200m dari bibir pantai dan perlu 15mnt an mengayuh.

Arus dan ombak di pantai Bangsring relatif sangat bersahabat. Mungkin karena belum benar-benar masuk ke selat Bali (seperti watudodol misalnya), dan juga karena lokasinya agak masuk ke darat, semacam teluk.

Yang menarik adalah arus permukaan mengarah ke utara, sedangkan ketika kami descend, kami merasakan arus dibawah mengarah ke selatan... tapi arus bisa dikatakan sangat minim, kami masuk sekitar jam 9 pagi dan baru saja melewati puncak pasang.

Kondisi karang memang masih cukup baik, mirip dengan kondisi karang disekitar menjangan (sisi pulau Bali yang berhadapan dengan pulau Menjangan).
Visibility juga sangat baik, di kedalaman 20 m visibility antara 20an meter. Hanya memang ikan tidak banyak, dan juga tidak ada schooling fish. Sea fan masih banyak menandakan air yang masih sehat, kerapu, nudi branches, dan ikan2 koral lainnya.
Kedalaman maks saya lihat ada di sekitar 22-25 meter setelah itu pasir.
Jadi kontur reefnya landai hingga 200m dari bibir pantai kedalaman masih 20an meter.
























Kondisi bawah laut di Bangsring, koral2 masih cukup sehat walaupun banyak pasir di mana mana.






Menunggu mangsa....









70menit dive, kami ascend, safety stop dan langsung berangkat untuk penyelaman kedua kali ini ke sebelah kiri dari lokasi gazebo / parkir mobil.
























Di arah 'kiri' ini ternyata sea bed nya lebih landai... kedalaman maks di 15m sudah mencapai pasir, dan coral cenderung lebih rusak, banyak coral tanduk dan minim reef.
Banyak transplantasi coral disini, dan cukup sukses karena cukup banyak ikan yang bersarang disitu...
Saya sempat melihat seekor hiu white tip yang masih muda bersembunyi dibawah salah satu coral transplant... masa depan yang baik bagi Bangsring... :).

Pak Teguh di dekat buoy....
Spade fish being cleaned....
@ "fish apartment"

A pair of Goniobranchus coi...






























Bro Unggul berusaha mendapatkan angle yang unik bagi seekor Lion fish...




























Walaupun jarang dijumpai disini namun ada juga koloni anemon beserta ikannya :D....









See you later... Next week : report from Menjangan :D.
cheerss !!


Wednesday, August 6, 2014

Trip Report, Nusa Lembongan, Padang Bai, Ubud - Kintamani, 26 - 30 Jul 2014

Di lebaran trip tahun ini, kembali saya tidak ikut trip panjang :).
Hemat dot com kali ini dan belum menemukan trip yang cukup 'menarik' untuk diikuti :D.

Tapi sebagai gantinya... saya dapat kegembiraan besar karena bisa kembali ke Lembongan, Diving di Padang Bai dan Cycling dari Ubud ke Kintamani :D.

Ok... first thing first... berikut ini adalah update dari trip terdahulu ke Nusa Lembongan.

Saya akan berikan update tentang Ticket Fast Boat dari Sanur ke Lembongan.
Jadwal paling luwes dan harga paling murah adalah jika kita membeli ticket di 'Public Boat' Optasal.
Berikut Jadwal Fast Boat Sanur Lembongan dan Jadwal Fast Boat Lembongan Sanur yang tertempel di luar kantor Optasal.

Jadwal Fast Boat Sanur Lembongan Penida dari Optasal

Jadi dari Sanur kita bisa pergi ke 4 lokasi dengan Fast Boat, ke Lembongan (Mushroom Bay dan Jungut Batu) dan ke Penida (Buyuk Bay dan Dermaga Br. Nyuh).
Harga yang saya dapat untuk one way baik dari Sanur ke Lembongan atau sebaliknya adalah 75 ribu rupiah per person per way.
Mungkin ini harga peak season ? atau mungkin juga harga sudah naik dibanding beberapa tahun lalu :).
Harga yang tercantum di foto diatas diberlakukan hanya untuk 'bule' saja. Kalau harga lokal ya 75.000 satu arah itu tadi....
Kalau punya temen yang mukanya mirip Indonesia (Filipina, Thailand, dll), masih mungkin 'disamarkan', pura pura jadi orang Indo :), tapi gak boleh bicara sepatah kata pun selama perjalanan hahahaha...

Melihat jadwal keberangkatan yang banyak begitu saya memutuskan untuk beli ticket PP alias pulang pergi Sanur ke Lembongan...
Dengan alasan bahwa nanti baliknya dari Lembongan kita bisa berangkat kapan saja, dari mana saja...
Enak khan...

Saya lihat ada nomor kontak Optasal Sanur di 0361-9189900. Tapi cara terbaik beli ticket adalah datang sendiri ! :D. Cara pelayanannya masih 'sangat Bali sekali' alias masih belum profesional :D. Tapi yach begitulah kalau kita ingin dapat yang murmer, tentu saja barternya adalah ketidak pastian yang tinggi dan kita yang harus ngejar terus bukan yang jualan yang ngejar... tapi yang butuh disebrangin yang ngejar hahahaha...


Pilihan lain adalah menggunakan beberapa Perusahaan dibawah ini :

From Boat Name Tarif Trip 1 Trip 2 Trip 3 Trip 4 Tujuan
Sanur Perama 1000ow Non FB 10:30 Jungut Batu
Sanur ScootCruise 450pp FB 09:30 11:30 13:30 17:00 Jungut Batu
Sanur Rocky ? FB 10:00 12:00 14:00 16:30 Jungut Batu
Sanur SugriwaExpress 150pp FB 09:30 13:30 17:00 Jungut Batu
Sanur Tanis Express 75ow FB 09:30 11:30 13:00 16:30 Mushroom Bay
Sanur Public Speedboat 150pp FB 09:00 12:30 15:30 Jungut Batu
Sanur Public Speedboat 150pp FB 11:30 14:30 16:30 Mushroom Bay
Sanur LembonganCruise ? FB 09:30 13:00 16:30 ?


From Boat Name Tarif Trip 1 Trip 2 Trip 3 Trip 4 Tujuan
Jungut Batu Perama 100 Non FB 8:30 Sanur
Jungut Batu ScootCruise 450pp FB 08:00 10:30 12:30 16:00 Sanur
Jungut Batu Rocky FB 09:00 11:00 13:00 15:30 Sanur
Jungut Batu SugriwaExpress 150pp FB 08:30 11:30 16:00 Sanur
Mushroom Tanis Express FB Sanur
Jungut Batu Public Speedboat 150pp FB 08:00 10:30 15:00 Sanur
Mushroom Public Speedboat 150pp FB 09:00 13:00 15:30 Sanur
? LembonganCruise ? FB 08:00 11:00 15:30 Sanur


Yang saya kasih tanda tanya artinya saya belum sempet nanyain ya :D.... mohon mangapp...
Kemudian yang saya maksud dengan Public Speedboat adalah Optasal yang sudah saya bahas diatas. Dan jadwal selengkapnya silahkan melihat foto diatas.... :D.
Oh ya satu lagi, harga yang saya tulis diatas adalah harga yang saya dapat setelah saya telepon langsung dan meyakinkan mereka bahwa saya benar benar orang lokal dan sudah 'frequent traveler' ke Lembongan....
(Frequent traveler tapi masih nanya harga hahahaha... ketahuan boong nyaaa hiehiehiehiehiehiehiehie...)

Contact Number :
Perama Tour 0361-750808
Sugriwa Express 0361-281078
Tanis Express 0361 7432344
Rocky 0361 8012324
Optasal (Public Boat) Sanur : 0361-9189900


So dilihat dari jadwal diatas, tentu gak usah kuatir sebenarnya, gak perlu booking ticket dulu, datang saja langsung dan cari jadwal kapal yang sesuai dengan jadwal yang anda inginkan...

selamat berpetualang :).

Ini lagi salah satu keuntungan anda dengan memesan ticket secara 'go show', adalah anda lebih flexible menentukan jadwal boat anda, sambil nunggu boat... tentu saja banyak kegiatan yang asyik dilakukan di Pantai Sanur...

Selain bisa makan gorengan bumbu petis yang ueennakkk buanget menurut saya... Harganya sekarang per pcs udah jadi Rp 1.000 - 1.500, dulu cuman Rp 500 an.... :).
Anda juga bisa makan ke Mak Beng, or jalan jalan di sekitar pasar rakyat di Sanur, membeli baju, long dress, kaus, 'celana genit' atau pernak pernik khas Bali untuk oleh oleh...

Saya memilih mencoba makan di Mak Beng.
Bukan karena suka, tapi karena gak pernah berhasil makan di Mak Beng hahahaha...
Jadwal bukanya baru jam 9 pagi dan biasanya jam 13 - 14 an sudah habis :).
Banyak Turis dari Jawa yang makan disana...

Berikut daftar menu dan harga Mak Beng Sanur
Menu dan Daftar Harga Mak Beng, Sanur.

Harga segini tentu dianggap normal saja bagi orang-orang dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Buat saya pribadi, harganya termasuk sangat amat mahal, dan rasanya juga termasuk kurang menggigit dibanding Sup Ikan khas Bali lain. Anda bisa menemukan banyak warung yang menjual Sup Ikan Bali di sepanjang Jalan dari DPS ke Padang Bai (jalan raya By Pass atau Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra).
Ikan Goreng dan Soup Ikan Mak Beng, Sanur.

Tapi porsinya memang besar dan merasa wow banget :D. Dapet sepotong daging besar, sup kuah kepala ikan... plus minum es juice jeruk... wuihhh... emang kaga ada yang lawan dahhh :D.

Waktu menunjukkan pukul 12 siang, banyak sekali orang Jakarta dan Surabaya yang makan disini sampai sampai antrian mengular sampai di luar restaurant, eh warung...

Saya duga, beda fast boat yang dipakai oleh perusahaan sekelas Rocky, Tanis, dan Scoot lebih nyaman daripada public fast boat Optasal. Kenapa saya menduga begitu ? karena fast boat yang saya pakai dari Sanur ke Lembongan sangat 'bumpy' dan tidak nyaman, mungkin karena design dari boatnya, mungkin juga karena ombak yang sedang tinggi saat itu... rasanya tulang punggung kayak dihentak hentakkan...
Berbeda dengan boat yang saya pakai untuk balik dari Lembongan ke Sanur, lebih 'ramah di punggung'...

Walaupun begitu, separuh dari penumpang boat saya lihat adalah orang Bule yang memang tipenya backpacker :), yang tipenya 'koper' seharusnya naik yang sekelas Scoot dan Rocky yang kapalnya lebih mewah, ber AC, dikasih minum dll. (kalau liat dari iklannya lho ya... secara saya gak cukup punya budget naik Scoot atau Rocky).


Singkat kata saya sampai di Jungut Batu, sewa motor dan mulai menjelajahi Lembongan. Survey perkembangan lembongan dan mencoba ambil beberapa foto di jembatan Lembongan - Ceningan.

Berikut foto yang saya ambil di jembatan ceningan...

Jembatan antara Lembongan - Ceningan... nostalgia... :D.

Levitation @ jembatan Lembongan - Ceningan


Acara selanjutnya, makan sore(malam) di warung boemboe Bali : Maria.
Kalau anda sempat mampir ke Lembongan, warung ini saya sangat rekomendasikan untuk dicoba, terutama, pesan lah Pizza dari warung ini. Rasa apapun ! dijamin enak...
Bumbu nya terasa nendang, tomat nya, kejunya masih terasa kriuk...
Saya sempat mencoba yang rasa kayu manis, aroma dan rasanya benar2 terasa...

Downside nya, masaknya butuh waktu agak lama, kalau tamu banyak bisa bisa anda menunggu 45 menit untuk pizza nya dipersiapkan.
Lokasi warung ini ada di pojok paling Utara dari Pulau Lembongan (Jungut Batu) sebelum belok ke Mangrove.
Lokasi yang juga tepat untuk Menunggu Sunset di Lembongan...
Masalahnya warung Maria ini baru buka jam 18:30, jadi anda sebaiknya bawa makanan kecil dan minuman sambil menunggu sun set dan warung dibuka :D.

Beberapa foto Sun set dari Warung Maria.

Anjing sun set bathing di Maria's Restaurant.....





Levitation @Maria's Restaurant... :D

Saya ambil penginapan di dekat Mushroom Bay di pulau Lembongan.
Sehingga besok paginya saya bisa langsung balik ke Sanur dari Mushroom Bay...
Untuk jadwalnya, silahkan check di foto paling atas dari thread ini ya....

Berikut adalah pemandangan di Mushroom bay... yang sudah full dengan restaurant dan hotel :D.
Oh ya ada hiburan baru... Water Jet Pack :D.... bisa terbang kayak Iron Man :D.




siang itu saya balik ke Sanur, bertemu dengan teman2 yang lain dan langsung bertolak ke Padang Bai untuk bermalam disana...
Namun sebelum berangkat ke Padang Bai, kami sempat makan sore dahulu di Naughty Nuri's di daerah Kerobokan (Jl. Batu Belig).





Jadwalnya hari Senin dan Selasa, 28 dan 29 Juli kami akan dive di Padang Bai...
Udah cukup banyak cerita trip tentang Padang Bai... jadi saya hanya akan menaruh beberapa foto hasil hunting di Padang Bai...
Yang baru dari perburuan kali ini, adalah saya mencoba menggunakan snoot untuk memfoto beberapa object yang relatif statis dan tidak banyak bergerak.

Devil Stinger Scorpionfish, Inimicus didactylus.... dan pasangannya... :D

Cuttle fish... si ikan Sotong...




Nembrotha aurea....

Marble Shrimp (Common), Saron marmoratus

Purple / Red Leaf Scorpion Fish, Taenianotus triacanthus.

Barred Wire Coral Shrimp, Pontonides ankeri.


 Berikutnya adalah foto foto dengan menggunakan snoot :D.

Pontonides ankeri, photographed with snoot....


Whip Coral Goby, Bryaninops yongei snooted....

Durban hinge-beak Shrimp, Rhynchocinetes durbanensis.

Giant Moray Eel, Gymnothorax javanicus with friends....
A lot of Durban hinge-beak Shrimp, Rhynchocinetes durbanensis and two Skunk Cleaner Shrimp, Lysmata amboinesis







Setelah 2 dives, saya langsung bersiap2 untuk cycling dari Padang Bai ke Ubud....
Trek ini seharusnya tidak terlalu berat, hanya sekitar 40km saja, walaupun demikian ada elevasi rata2 1% antara Padang Bai hingga ke Ubud dan maksimum elevasi 9% setelah Goa Gajah (dekat Ubud).
Tambahan tantangannya adalah... cycling dimulai jam 3 sore setelah paginya melakukan 2 dives... hehehehe... tantangan yang menarik... saya ditemani oleh Sandy, Yudi dan Dhani.
Rute Padang Bai - Ubud adalah sebagai berikut :
Padang Bai - Kusamba, setelah jembatan besar segera belok ke kanan ke arah Klungkung.
Lewat di luar kota Klungkung (selatan kota), lewat Goa Jepang, kemudian terus ke arah Gianyar.
Sesampai di Gianyar, cari arah ke Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar, kemudian terus lanjut ke Barat.
Jl. Mahendradata, Wanaayu kemudian masuk ke jalan Goa Gajah. Cukup mudah mengikuti trek ini karena banyak petunjuk jalan ke Ubud.

+/- 40km dari Padang Bai ke Ubud

Dengan santai santai saja dan beberapa kali berhenti di Indomart, kami sampai di Ubud sekitar jam 6 sore.
Kelaparan, kami memutuskan untuk makan malam di Restaurant Pulau Kelapa, tidak terlalu murah sebenarnya, namun cukup murah untuk standard restaurant pinggir jalan raya di Ubud :D.






Sebagian menu dan daftar harga di Warung Pulau Kelapa.


My Food that night..... :D

Promise not to use MSG....

All of us.....

Besok paginya, pagi2 banget kami sudah bangun dan bersiap siap untuk melahap rute yang lebih menantang, Ubud ke Kintamani.... :D.
Rute ini tanjakannya sepanjang 30km, dengan elevasi sebesar 9% (wowww.....), terbesar dan terpanjang yang pernah kita lakukan selama ini.

Rute Ubud - Kintamani dan kembali ke Ubud lewat Kedewatan
Total 70km, dengan 30km menanjak.

Kami berangkat lewat jalan Andong, ke arah Tegalalang, melewati Rice Terrace yang terkenal dan menjadi jujugan banyak turis mancanegara...
Dan memang benar...



Setelah bersepeda selama kurang lebih 5 jam, akhirnya kami sampai di puncak dimana kita bisa melihat danau Batur dan Kintamani dari atas..

Danau Batur view.... :D...

Bisa dikatakan selama perjalanan dari Ubud ke Kintamani, 99% adalah tanjakan.
Saya ingat hanya ada satu kali turunan dan jarang sekali ditemui jalan yang flat, semuanya entah menanjak tipis atau tajam.
Jika awal awalnya tanjakan hanya berkisar 3-5%, maka mendekati puncak tanjakan mencapai 10-15%.
Benar benar menyiksa dan kami terpaksa harus berhenti beberapa kali untuk tarik napas dan minum :).

Note : Ada banyak pesepeda yang melakukan cycling di Ubud, namun hanya kami yang bergerak dari Ubud ke Kintamani, alias, semua pesepeda lainnya mengambil rute Kintamani ke Ubud !!
Sepeda mereka dibawa dengan kendaraan bak terbuka, pesepeda nya naik mobil ke atas :D.
Ada yang sampai ke puncak, ada yang 3/4 jalan ke puncak.
Tiap group pesepeda ini didampingin oleh 1 atau 2 guide untuk memastikan mereka tidak mengendarai sepeda terlalu cepat... maklum down hill...

Ternyata Bersepeda di Ubud yang banyak diiklankan itu ternyata ya downhill di jalan raya itulah hahahahaha... oh ternyata oh ternyata :D.

Sesampai di puncak, setelah berfoto foto dan istirahat, kami memutuskan ambil jalan yang berbeda dibanding jalur awal, kami kembali ke Ubud lewat jalan Kedewatan.
Jalan kembali ditempuh hanya dalam waktu 1jam, karena kecepatan rata2 saat turun antara 40-50km/jam :D.


Setelah check out dan berkemas, kami langsung balik kanan kembali ke Surabaya :D. supaya tidak berbarengan dengan arus balik ke Jawa.

Oh ya sebagai catatan, sebelum hari raya, arus mudik dari Bali ke Jawa sangat padat, antrian di Gilimanuk bisa mencapai 11km !, imbasnya banyak orang yang tidak sabar dan mengambil jalur kanan, mengakibatkan arus dari Gilimanuk ke Denpasar pun menjadi ikut macet, padahal volume nya sangat rendah...
So... hati hatilah memilih hari jika anda memutuskan untuk bepergian dengan mobil ke Bali di sekitar liburan lebaran...


cheersss !!!