Search This Blog

Wednesday, October 27, 2010

Diving Pemuteran

Trip date : 10 Oct 2010
Candi Heboh Pemuteran, (Temple Garden / Taman Pura)


Setelah lama ngebet... akhirnya bisa juga dive di pemuteran !
Saya coba tulis sekilas untuk mengingat-ingat kehebohan candi bawah laut ini ketika itu (Aug 2010).
Yang ditunggu-tunggu terutama adalah candi yang heboh sekali di twitter bahkan sampai masuk berita di Metro TV, TV One dll. Search file youtube nya disini (TV One menjelaskan), Metro TV, MNC/RCTI menjelaskan.
Kementrian kebudayaan dan pariwisata bahkan sempat akan melakukan penelitian terhadap keaslian foto hingga kebenaran keberadaan candi di bawah air tersebut.

Salah satu penggagas Project Karang Lestari dan 'penanam' candi bawah laut tersebut : Paul M. Turley (http://searoversbali.blogspot.com/2010/08/underwater-temple-garden-bali.html) menulis dalam blognya :

------------------------------------------------------------------
Saturday, August 7, 2010 
The Underwater Temple Garden, Bali 

The Photo that started it all 


And here is the original story. 

Indonesian Archeologists to investigate potentially phenomenal discovery 

Apparently someone took my photo, posted it on twitter and claimed an archeological discovery off the coast of Bali. This went global, thanks to the internet and thus a urban legend was born. Smile 
the follow up story helped to clear up the matter but some journalists still got it wrong. 


Mystery of underwater hindu temple in bali solved 

Its funny, so far I have been interviewed by the BBC, Daily Telegraph, Metro TV, amongst others. Oh and a couple of hundred strangers now want to be my friend on facebook. Cancel funny lets say crazy. 
But still I find it amazing that one photo can bring so much attention to our little corner of the world. 
However I feel that I have to set some facts straight. 

I didn't build this for Sea Rovers guests! 

Though I have been in Pemuteran for 14 years now and was involved in the creation of the Reef Gardeners, I can't lay claim to being the person with the dream. I was part of the team who made the dream a reality. 

At the time I was working with Chris Brown along the beach from us. The original concept was his. Over the years, every now and again, we'd talked about the idea of an Underwater Temple Garden, but never had the funds to put it together. And what with the revolution, crisis, birth of true democracy in Indonesia, Bali Bombs and the ensuing loss of tourism we had other things matters to take care of. Then a friend of Chris's suggested approaching the Bali Rehabilitation Fund (Aus Aid) with the idea of a social and enviromental project that would become the 'Reef Gardeners'. 

For more information on the Reef Gardeners project and the creation of the Temple Garden and also the Biowreck, kuberan Kapal (Ships Graveyard), plus Coral Canyon wreck. You can download the brochure on this page Save our Reefs (Hug a Fish) of our website. 

divers descending to the underwater temple gardens of Bali 

The truth is out there, if only people would take the time to read it and listen to what is actually being said. Or learn how to Google properly Wink 

The now famous Captain Paul M Turley, at your service. Ha Harrr! 

P.S. Underwater Temple Garden tours and wedding services now available Smile
----------------------------------------------------------


Dan Chris Brown yang disebutkan oleh Kapten Paul ini ternyata lebih terkenal di sekitar teluk / desa pemuteran dibandingkan Paul sendiri. Semua Dive Guide, boat man disini menyebutkan nama Chris ketika kita bertanya siapa yang melakukan restorasi Pemuteran. Chris lah yang berusaha melarang praktek pengeboman dan peracunan ikan di Pemuteran kemudian memulai project Reef Gardener dan turtle hatchery dengan berusaha merestorasi pantai (atau menata pantai ?) dengan membersihkan pantai dari sampah dan hewan-hewan pemakan karang (terutama Crown of Torn) kemudian men-ternak-kan dan melepaskan penyu di seputar pantai pemuteran. Semuanya dilakukan dibawah bendera Pemuteran Foundation.

Berikut adalah video Candi di bawah laut yang menghebohkan tersebut, yang diupload oleh SeaRover tanggal 20 Aug 2010 (heboh di tv nasional mulai sekitar tanggal 4 atau 5 Agustus 2010).


Ok, enough....
sekarang saya ingin menulis tentang trip kami di Pemuteran.

Sejatinya trip ini diperuntukkan untuk peresmian club A2DC di Menjangan.
Hari Sabtu (9 Oct 2010), kami melakukan 2 dive di menjangan dan rencananya esok harinya pun akan dive di Menjangan. Namun mengingat seringnya kami dive di Menjangan, beberapa diver mencoba mencari lokasi baru, yakni Pemuteran yang hanya berjarak 10 menit ke arah timur dari Mimpi Resort, tempat kami menginap.












Toh malamnya kami sudah sempat makan di Taman Sari di pemuteran. Cuman harganya yang saya kurang cocok hahaha....
Makan Malam di Taman Sari
Sebelum pindah karena angin...
Romantis pake lilin dan lampu remang-remang











Ternyata di teluk pemuteran itu sendiri (Yang dulunya adalah desa nelayan) sudah berjejal resort plus dive center di dalamnya !
Ada Aquamarine Dive Center di Taman sari dan Pondok Sari Resort.
Sea Rovers di Adi Asri Resort (kelihatannya resort ini tidak terlalu mahal...).
K&K Dive Center. Reef Seen Aquatics dive resort.
Saya tidak terlalu memeriksa lebih lanjut karena konsentrasi kami malam itu adalah MAKAN (laper bookk...) sambil membicarakan klub diving A2DC.

Keesokan harinya kami dijemput dengan perahu di sisi timur dari teluk pemuteran.
Saya berharap bisa menyajikan beberapa foto disini, tapi kamera D60 saya masih 'tewas' habis kemasukan air dari Trip R4....
Rupanya sisi timur (ada dermaga kecil) ini adalah dermaga untuk orang2 umum yang ingin naik perahu darisini.

Dari dermaga ini kami naik perahu motor tunggal selama 15 menit ke arah barat, ke tanjung yang berpasir dan agak tandus. Ada buoy yang menunjukkan lokasi Temple Garden (istilah saya : Candi Heboh !) tersebut.
Arus lumayan, 1 knot yang cukup membuat agak kelabakan karena kami harus turun di blue water, mengikuti tali buoy sampai di kedalaman 25m dan mengayuh kurang lebih 50m sebelum mulai menemukan wujud candi bawah air tersebut.
Pengalaman tersendiri untuk bisa memberanikan diri, masuk ke blue water tanpa bisa melihat dasar lautnya hehehe.... terasa beberapa kawan tidak berani turun cepat-cepat, hanya Pak Hasan yang dengan celana pendek dan pointer model kait nya dengan gagah berada paling depan, dengan cepat descend dan memberi arah untuk rekan-rekan lain.

Candi ini ternyata hanya bagian depannya saja yang bertembok,bagian samping dan belakang tidak tertutup tembok. Ada 2 arca cukup besar di pintu depan, kemudian arca-arca di pekarangan, dan di belakang candi.

Berikut adalah foto candi heboh di pemuteran tersebut. Thanks Pak Toni buat foto2nya !

Foto di depan Candi Heboh
Pemuteran
Foto di depan Candi Heboh Pemuteran
Candi Heboh di Pemuteran














Lumayan... at least udah pernah foto disini hahaha... karena banyak yang pingin dan belum pernah kesini... maklum baru 2 bulan sejak kehebohan candi ini di tv.
Candi ini ada di kedalaman 30m (sand bottom), dan sekitar 23 m di bagian teratas candinya.
Bagian bawah tertutup pasir yang sangat mudah naik dan membuat visibility menjadi 1 - 5m jika diver tidak hati-hati dengan kepakan fin nya. (Teknik manuver di atas pasir).
Setelah 5 - 10 menit berfoto di depan Candi, kami perlahan ascend dan menelusuri reef kearah barat (reef kiri), sesuai arah arus. Kondisi coral bagi saya kurang baik, berlumpur coklat dan tidak banyak biota laut yang bisa ditemui. Di lokasi yang agak dangkal, 15 m ke atas kami temui beberapa hewan menarik, cowry (kerang yang mengkilat), sea pen, sea horse (3 ekor) cukup banyak disini.


End first dive, surface interval di dermaga dan kemudian kami berangkat ke lokasi berikutnya : Napoleon.
Napoleon adalah sebuah pinnacle di kedalaman 30 - 7 m, sekitar 15 menit ke arah utara/timur dari teluk pemuteran. Gorgonian yang beraneka macam dan berwarna-warni memenuhi 10 - 30 menit pertama dive ini.
Saya akan merekomendasikan diver yang suka dengan berbagai jenis, warna dan tekstur gorgonian untuk mencoba tempat ini. Tidak terlalu banyak hewan yang aneh aneh bisa ditemui disini. Beberapa nuddie, ikan-ikan coral, anemone, cukup memenuhi syarat untuk standard sebuah dive spot.


Masih ada beberapa dive point lagi yang direkomendasikan, salah satunya adalah 'Kuburan Kapal' dan Close Encounter. Next time perhaps :D...
Saya menemukan sebuah site yang menjelaskan tentang dive point di Pemuteran disini.


Other photo from Menjangan - Pemuteran trip... thanks buat mbak Sri atas foto2nya...

Nunggu naikin equipment ke boat...















************

Klub Diving Surabaya : A2DC terbentuk

Klub Diving di Surabaya terbentuk....


Tanggal 10 October 2010, telah diresmikan pembentukan sebuah klub diving (diving club) untuk wilayah Jatim, Surabaya pada khususnya.
Klub ini bernama A2DC (Arek-arek Diving Club), yang merupakan organisasi nir laba yang ditujukan sebagai ajang berkumpul diver di Surabaya dan sekitarnya.

Kegiatan yang akan dilakukan tentu saja menyangkut seputar selam, dive trip, latihan bersama dll.
Keuntungan menjadi member, selain tentu saja mendapatkan sebuah komunitas selam, dimana anggota bisa saling bertukar pengalaman, cerita dan tips, tentu saja discount untuk trip dan pembelian alat selam.
Konsultasi gratis dengan para instruktur dan penyelam senior tentang peralatan dan accesories diving...

Jadwal latihan resmi masih belum ada, namun jika anda berminat gabung, anda bisa mencari saya atau datang ke kolam renang Darmo Grand (Darmo Residence) di Surabaya barat tiap selasa dan jumat (18:00 s/d 20:30 WIB). Ini jadwal latihan rutin saya bersama group TPS dari Surabaya.


Aktifitas pengenalan klub yang sudah dilakukan :
* Latihan bersama di kolam renang Darmo Grand yang dimuat di Jawa Pos, 26 Oct 2010. (Disitu nama klub tertulis Arek2DC Surabaya).
Dimana Mas Guslan dan team memaparkan report tentang Pak Budi, salah satu member A2DC yang masih aktif diving walaupun sudah berusia 70 tahun !. Salut buat Pak Budi dan terima kasih buat liputan Mas Guslan.

Foto latihan di Darmo Grand yang dimuat di koran Jawa Pos 26 Oct 2010 rubrik Life!

Beberapa foto lain dalam sesi latihan yang sama (thanks to mas Guslan dari Jawa Pos).












* Minggu 24 Oct 2010, wawancara ekslusif di Trijaya FM Surabaya  (104.7 FM, Jl Kertajaya 61 Surabaya) dengan Pak Jimmy Lengkong, ketua dan pendiri A2DC. Instructor SSI dan PADI.
Berusaha memperkenalkan Diving di Surabaya
P Jimmy (www.jimmydiving.com), wawancara tentang Selam




















Jadwal Trip dalam waktu dekat :
* Menjangan Trip : 13 - 14 Nov 2010.
* Tulamben (Wreck, Wall, Batu Kelebit), Amed Trip : 4 - 5 Dec 2010.



************

Monday, October 25, 2010

Your passion is NOT what you are good at it is what you enjoy the most

from : www.kompaskarier.com


Passion adalah segala hal sangat, sangat, sangat diminati sehingga tidak pernah terpikir untuk tidak mengerjakannya.

Tante Obin yang sejak saya masih SD sampai hari ini masih terus menekuni & menyempurnakan koleksi kain nusantara sembari menghasilkan karya otentiknya.

Idola saya dari tahun 80an, Indro Warkop yang dalam setiap kesempatan berusaha membuat orang tertawa, atau paling tidak tersenyum, bahkan tanpa dibayar sekalipun. Sahabat saya, Ligwina Hananto yang seolah punya energi terbarukan setiap kali bicara soal pengelolaan keuangan keluarga dan kampanye #stoppemiskinan di radio, TV, kantor-kantor, acara-acara dan dalam tulisan. Itu manifestasi passion!

Jangan berpikir passion sama dengan hobby. Memang mirip tapi tidak sama. Bisa diibaratkan hobby adalah “pekarangan” passion. Dari pada sekedar bermain di pekarangan saja, kenapa tidak masuk ke dalam rumahnya sekalian?

Passion adalah anak tangga pertama sebuah perjalanan karir. Oh, jangan menyamakan pekerjaan dengan karir. Pekerjaan adalah alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan alat bagi individu untuk terus tumbuh sebagai pribadi & professional. Karir adalah mengenai diri sendiri. Karir bicara soal pemenuhan kebahagiaan & ketercapaian (fulfillment). Siapa pun bisa dipecat dari pekerjaan namun tidak akan bisa dipecat dari karir. Your career is yours, your career is you.

Kerja tanpa passion = Kerja tanpa karya. Tanpa passion, semua aktivitas hanya sekedar untuk pemenuhan kebutuhan minimal memperoleh gaji, pangkat, fasilitas kerja dan atribut lain. Tidak ada kesenangan berkarya.Tidak ada keasyikan merasakan hal-hal baru. Tidak ada desakan dari dalam diri untuk terus-menerus menjadikan diri lebih baik. Semua dilaksanakan atas nama uang, kebutuhan & keterpaksaan.

Bekerja dengan passion = bekerja dengan hati. Berkontribusi dengan makna. Dengan passion, aktivitas paling menantang sekalipun akan menyenangkan. Uang, pangkat, pengakuan dan segala atribut lain yang berdatangan hanya dipandang sebagai by-product. Gratisan-pun OK. Bangun tidur diawali dengan semangat melakukan hal yang paling diminati dalam hidup ini. Kerja, bermain, beristirahat seolah menyatu.

Saya yakin Tante Obin, Indro Warkop & Ligwina Hananto tahu dan peduli passion masing-masing. Apakah anda sama seperti mereka? Atau mungkin anda hanya sekedar bekerja untuk memperoleh penghasilan? Setiap kali meluangkan waktu 8 – 12 jam kerja dalam sehari, kenapa sudah cukup puas dengan imbalan uang? Bagaimana dengan keasyikan bekerja & kesenangan berkarya? Kalau sudah paham & peduli dengan passion, KAPAN akan mulai menuangkan passion tersebut? Masih bingung? Simak celotehan minggu depan: “cashing-in on your passion.”

 KOMPAS Cetak Halaman Klasika-Karier, 24 Juli 2010



**************

Cashing-in on Your Passion (3) :Contributing & Connecting with Your Network

Original Thread from Kompas August 14th 2010.


from www.kompaskarier.com

Siapa tidak kenal Christine Hakim? Saat menulis artikel ini saya baru membaca twit dari seorang teman tentang kehadiran sang maestro dalam penayangan perdana film Eat, Pray & Love di New York. Saya tidak kenal Christine Hakim secara pribadi (atau lebih tepatnya Christine Hakim tidak kenal saya) namun saya turut bangga atas setiap kiprah & karyanya.Itu kontribusi nyata Christine Hakim sebagai orang Indonesia.


Pada saat yang sama, Anthony Liem, seorang teman lain di dunia twitter juga berujar bahwa penyelenggara acara menyebut film ini mengambil setting di Italia, India dan Bali. Bisa jadi mereka tidak tahu Bali adalah bagian dari Indonesia. Bisa juga Indonesia memang belum dikenal sebagaimana Bali, Atau mungkin Indonesia (melalui orang Indonesia) belum cukup berkontribusi dikancah global untuk dikenal secara luas.

Where the eyeballs go so does opportunities – mengkomunikasikan cerita diri adalah salah satu kunci keberhasilan menguangkan passion. Christine Hakim sudah tenar secara offline jauh sebelum social media ada.Pada generasinya orang bisa terkenal dengan membangun citradiri dari Radio, TV, majalah & surat kabar .Dunia digital membuat proses yang sama jadi lebih cepat, mudah dan murah bagi siapapun yang berminat & berupaya. Esensinya tetap sama, bangun network &reputasi dengan sepenuhnya menjadi diri sendiri – uang, ketenaran dan atribut lain akan mengikuti.

It’s not who you know – it’s more about who knows you. Masih bingung? Saya dengar nama saya disebut-sebut oleh Wapres Boediono. Saat beliau ditanya “Bapak kenal Rene Suhardono?” Beliau menjawab, “Rene Suhardono? Siapa itu Rene Suhardono?” Walau pun nama saya disebut-sebut, tampak jelas kalau saya adalah network beliau namun tidak sebaliknya. Saya harus bertanya kepada diri sendiri apa kontribusi saya sehingga beliau layak tahu saya?

Be more than great. Be phenomenal. Sahabat saya dan penulis buku Creative Junkies, Yoris Sebastian, pernah memberikan satu tip yang sangat berharga: Let other people chase you by doing something phenomenal. Nasihat ini dahsyat! Ternyata perhatian tidak perlu diminta apabila kita layak diperhatikan.Dan cara paling mudah adalah melalui karya. Bukan karya sekedarnya namun karya yang luarbiasa! Apa karya kita?

If you want rainbow, you’ve got to put up with the rain. Perjalanan menggapai karya dahsyat tidak mudah atau pun cepat. Dan tidak ada jalan pintas. Van Gogh tidak pernah menikmati hasil dari lukisannya. Teori spesial relativitas (special relativity) buah pikiran Albert Einstein baru bisa dibuktikan 15 tahun setelah dipublikasikan.Bagaimana dengan anda? Apakarya anda?

Rene Suhardono – CareerCoach
Penulisbuku: “Your Job is NOT Your Career”
Follow my twitter: @reneCC



*****************

Renungan : Pamer Kuasa

Original thread from Kompas Karier (www.kompaskarier.com) dated Aug 14th 2010

Pamer Kuasa

Kita tentu bersungut-sungut saat ada pejabat atau individu yang memanfaatkan ajudan-ajudannya untuk menerobos kemacetan, menutupi jalur jalan umum, meminta dispensasi atau menyela proses. Seketika terasa kita seolah-olah tidak punya hak yang sama untuk menggunakan fasilitas publik yang tersedia, harus mengalah dari orang yang punya "kuasa".

Ini mungkin salah satu sebab orang berlomba-lomba mengejar kekuasaan, karena seakan-akan individu jadi punya "kesaktian" lebih untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. terkadang kita sendiri pun mencatut atau memakai nama atasan untuk bisa mendapatkan informasi atau dukungan dari orang lain, bukan. Apakah benar yang kita amati bahwa begitu orang merasa kuat, ada kecenderungan dia "menginjak" kaki orang lain?

Saya pernah punya pengalaman berkesan saat suatu maskapai penerbangan membatalkan jadwal penerbangan. Penumpang yang ada pun kemudian berebut mendapatkan tempat di penerbangan maskapai lain. Semua orang punya kepentingan, semua orang berjuang untuk mendapatkan tempat yang terbatas. Tiba-tiba terdengar suara keras: ”Anda tahu saya ini siapa?” Semua orang pun menoleh mencari sumber suara tersebut sambil memasang muka bertanya-tanya, mengekspresikan ketidaktahuan. Ada seseorang di belakang, berbisik: ”Mungkin saja dia ngetop di TV atau di kantornya, tetapi di bandara tetap tidak ngetop”.

Dalam situasi itu, petugas tiba-tiba menyodorkan boarding pass kepada seorang ibu yang membawa bayi dan neneknya. “Ini sudah prosedur kami, Pak,” ujar petugas tersebut menjawab komplain penguasa yang ingin didahulukan. Pada situasi seperti ini, petugas maskapailah yang paling berkuasa.

Ternyata dalam beberapa situasi, dengan uang sebanyak apa pun atau pangkat sebesar apa pun, individu tidak selalu mampu berbuat apa-apa. Pangkat, jabatan, dan wewenang memang salah satu sumber power bagi individu. Namun, kita bisa menilai sendiri, apakah pemanfaatan power yang berasal dari otoritas dan legitimasi ini bisa efektif setiap waktu? Bagaimana bila power itu dicopot dan terlepas dari individu? Bagaimana nasib tim yang dipimpin “tangan besi” ini sesudah si penguasa pergi?


Mengundang kemurahan hati

Seorang atasan memang memungkinkan dirinya memaksa bawahannya melakukan sesuatu, misalnya lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun si bawahan bisa saja tetap terlihat melakukan tugasnya, kita tidak tahu apakah ia menjalankan dengan keterlibatan 100 persen, 70 persen, atau hanya di bibir. Banyak sekali orang berduit yang juga merasa bisa “membeli kepala” orang lain, baik itu pegawai, vendor, maupun pemberi jasa. Dalam situasi ini pun, kita bertanya-tanya, apakah dengan keadaan setengah terpaksa, individu akan memberikan servis sepenuh hati kepada orang-orang yang "berkuasa" ini?

Kenyataannya, di dunia ini setiap individu punya pilihan. Pelanggan bisa lari ke toko sebelah, vendor bisa mengundurkan diri, karyawan bisa resign sesuai kemauannya, teman karib bisa ingkar, dan anggota tim pun bisa memisahkan diri.

Jim Collins, guru manajemen, dalam bukunya: Good to Great, mengungkapkan karakter model kepemimpinan baru yang ia sebut dengan the fifth-level leadership. Ia mengungkapkan, pada level tertinggi ini kepemimpinan didominasi oleh kerendahan hati dan kemauan keras. “...The CEOs of these remarkable companies were not aggressive, not self promoting, and not self congratulatory. This relatively unique class of leader possesses the ability to build enduring greatness through a paradoxical combination of personal humility plus professional will”.

Pemimpin tidak menggunakan kekuasaan secara otoriter, tetapi mengajak dan meminta dukungan partisipatif dari anggota tim. Kita bisa menyaksikan dalam berbagai situasi sulit, banyak individu atau anggota kelompok, yang dengan rela mengorbankan waktu dan spiritnya demi tercapainya tujuan dengan penuh kerelaan hati tanpa tekanan. “Saya lembur karena kita memang harus mengejar deadline. Bukan semata karena disuruh atasan. Keluarga memang dikorbankan, tetapi ini tidak terjadi setiap hari, kok,” demikian ungkap seorang karyawan. Bukankan situasi kepemimpinan seperti ini lebih indah dan menyenangkan daripada situasi penuh penekanan?

Apa pun posisi kita, sekalipun kita berada dalam situasi memberi nafkah, kita bisa belajar untuk mengundang kemurahan hati orang lain. Kita sebenarnya bisa mengganti mindset dengan berpikir bahwa kita sedang dikelilingi para volunteer. Kita bisa berlatih lebih banyak membuat request daripada memerintah. Kita perlu meyakini bahwa membangun hubungan penuh rasa percaya lebih powerful daripada membuat hierarki dan struktur politik. Secara otomatis, kerendahan hati justru menciptakan power dalam bentuk lain.

“Power” bisa mengembangkan jiwa
Tak jarang kita mendengar sikap pesimistis dan ungkapan tidak berdaya, misalnya “Kita belum merespons penawaran Anda karena atasan belum membacanya”, atau “Kalau formulir tidak lengkap, kita tidak bisa proses”.

Dengan pemahaman bahwa kuasa tidak selamanya identik dengan otoritas dan tekanan, kita sebetulnya akan bisa mengembangkan power-power baru dan menghindari sikap helplessness. Power modern bisa kita tumbuhkan dari kekuatan menjangkau informasi, kekuatan interpersonal, serta kekuatan menghantarkan  jasa dan produk yang berkualitas. Bukankah kita percaya bahwa hubungan baik dan trust dari rekan kerja, bawahan, dan klien akan menumbuhkan spirit tim yang tidak terharga nilainya dan begitu besar kekuatannya. Ini semua tentu saja akan membuat kita bisa menumbuhkan rasa aman, kepercayaan diri, sekaligus memperkaya jiwa.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)



************

Monday, October 18, 2010

Coral Types in their Scientific Names #1


Saya sering mengalami kesulitan menjelaskan pada teman-teman diving apa yang saya temui selama diving.
Itu lho... coral yang seperti gorgonian... atau... itu lho... coral yang seperti singkong bakar.... :D dst...
Masih untung kalau saya sempat memfotonya, namun sebenarnya banyak yang terlewatkan dan tidak bisa diceritakan daripada yang dapat diabadikan melalui kamera.

Karena itu selain mencoba membedakan satu spesies dari yang lain, saya juga ingin mencoba menghafalkan nama 'resmi' atau nama scientific dari coral dan ikan laut.
Dan kelihatannya cara termudah untuk mengingat (dan juga membagi-bagikannya) adalah dengan merangkumnya dalam satu tulisan. Dengan menulis dan mencari data saya berharap lebih mudah mengingat dan mengidentifikasi coral selama penyelaman.
Saya harap halaman ini juga dapat membantu anda mengidentifikasi coral yang anda temui selama penyelaman anda.

Bagaimana format penulisan Scientific Name ?
Tentang Binomial Nomenclature dari wikipedia.


Sea Squirt - Tunicate

Salah satu hewan paling sering kita jumpai adalah Tunicate, kecil, berwarna cerah dan lembut bergoyang jika terkena arus arus.... berikut adalah gambar-gambar Tunicate yang akan sering dijumpai selama penyelaman :

Tunicate, Blue Bell


Potongan melintang Tunicate dan bagian-bagian di dalamnya :

Tunicate, Komodo











Fire Coral - Millepora

Salah satu hal yang selalu diingatkan untuk dijauhi oleh para instruktur selam adalah koral api atau fire coral.
Wikipedia menulis, bahwa fire coral lebih tepat disejajarkan dengan hewan (seperti ubur-ubur atau bulu babi) yang memiliki sengat. Perhatikan sengat-sengat kecil yang menempel di millepora ini.

Fire Coral - Millepora
Fire Coral, Plate type


Jewel Coral - Porites

Ada beberapa istilah yang banyak dipakai : Finger Porites (Jewel Finger), Head Porites (Jewel Stone), Asteroids, Lobata (lobe), Colonensis (Cabbage ?).
Porites, Head

Yang seperti ini tidak sulit dijumpai di laut, so, mulai sekarang saya tidak hanya menyebut 'coral' saja, tapi sudah bisa menyebut 'Head porites' untuk coral jenis ini... hehehehe...
Berikut beberapa model porites yang lain, beberapa bisa berukuran besar dan dome-shaped :

Porites, Lobata (Lobe Coral)

Porites, Colonensis

Colonensis yang besar, saya ingat sekali saya temui di dekat Hoga Island, near Hoga Channel, Wakatobi.
Sangat indah dan besar, berputar melingkar sampai diameter sekitar 3m.



Star Coral - Montrastea

Montastrea faveolata


Star Coral


Brain Coral - Diploria

Satu Family dengan Star Coral (Montastrea), Brain Coral (Diploria) masuk dalam Family Faviidae.
Brain Coral pattern



Sun Coral - Tubastrea

Salah satu jenis coral yang wajib dihafalkan karena akan banyak dijumpai !
Nama bisa menipu, coral ini tidak suka berada di daerah yang terekspose sinar matahari, tidak berfotosintesis, dan biasanya terdapat di bagian bawah coral atau cekungan. Pertama kali saya terkesan dengan Tubastrea adalah ketika dive di Pulau Hoga (Dive Spot : Bola 2) (Wakatobi). Dari 90menit nite dive, sekitar 45 menit kita menemukan Tubastrea sepanjang perjalanan, di kedalaman 10 - 15m. Saya ingat kita berusaha 'memberi makan' Tubastrea dengan mendekatkan senter supaya 'lalat laut' (saya tidak tau apa namanya karena suaranya yang bising, suka masuk ke telinga dan ada yang nyangkut di masker saya) yang suka cahaya itu bisa ditangkap oleh Tubastrea.
Tubastrea memang mulai 'makan' ketika tidak ada cahaya dengan menggerak-gerakkan tentacle nya.

Sun Coral - Tubastrea

Tubastrea coccinea


Jika anda mencoba seach Tubastrea di internet, cobalah masuk ke bagian nano reef atau pembiakan akuarium dan anda akan menemukan bahwa memberi makan Tubastrea bukan hal yang mudah hehehehe... kadang perlu dibikin semacam 'tudung' supaya 'daging' yang kita masukkan tidak dimakan oleh ikan-ikan yang lain.



Pillar Coral - Dendrogyra




Sponge - Porifera

Sponge, ternyata adalah hewan. yang hidup dengan cara menangkap makanan dan oksigen dari air laut yang mengalir melalui pori-porinya. Lebih jauh tentang Porifera dari mbah Wiki....
Bahkan Tunicate (Sea Squirt) pun bisa dikategorikan dalam sponge.

Tube Sponge (Callyspongia Vaginalis)











Vase Sponge (Ircinia Campana)










Tree Sponge (Haliclona Compressa)
Barrel Sponge Coral




Mushroom Coral 




Encrusting Coral
Coral yang mengerak, menutupi permukaan batu.



Gorgonian Coral





Eunicella Singularis, White Gorgonian
Paramunicea Clavata, Red Gorgonian





Yellow Brush Gorgonian




Bubble Coral - Plerogyra





Sea Whip - Muricea






































Kenya Tree Coral - Capnelia






























Cauliflower Coral - Carnation Coral - Dendronephthya





Waving Hand Coral - Anthelia



Pulse Coral - Xenia

Jika anda melihat koral yang 'berdenyut-denyut', seakan sedang makan atau menari, anda sedang menemukan kumpulan pulse coral :). Saya merasa agak sulit membedakan Waving Hand dan Pulse, semoga someday lebih mahir :P.





























Tree Coral - Lemnalia

Saya merasa kesulitan membedakan Lemnalia dan Carnation / Dendronephthya :)




Broccoli Coral 









































Cabbage Coral - Lobophytum crassum

Bentuknya seperti kubis, namun yang ini tipenya soft coral - leather coral, bukan hard coral.


























Flowerpot Coral - Goniopora

















Anemone
Blue Carpet Anemone














Red Carpet Anemone
































Purple Base Anemone

Extraordinarily beautiful, this is one type of anemone
that could  change shape during night time
as home for anemone fishes and shrimps

























TTTTTTTT