Search This Blog

Tuesday, February 4, 2014

Trip Tulamben - Padang Bai, 31 Jan - 1 Feb 2014

Trip 'normal' yang ternyata menjadi pelajaran yang berharga... sekaligus meng akrab kan kami semua :D.

bermula dari Mbak Noora yang iseng2 sudah booking pesawat AA Sby-Dps, ngajakin dive tgl 31 jan dan 1 Feb.... katanya mumpung dapet pesawat murah dan ternyata dapat tumpangan 'gratis' Dps - Tulamben, PB - Dps.... pantes bisa 'murah' ahahahaha... (sirik dot com... :p).

So... ngumpullah Cindy, mbak Mamiek, dan Sandy buat dive di Tul.
Bli Yansu yang jadi andalan, kelihatannya repot sehingga kita dikawal saudaranya lagi, Bli Puja...
Banyak banget ini saudara nya ya... kanan kiri saudara, sepupu, ponakan, om, tante... lama lama bisa kenal sekampung kalau begini caranya... hahahaha...


Pertama berangkat... kena macet parah di Mlandingan...

Berita di Kompas : http://regional.kompas.com/read/2014/02/02/1859177/Banjir.Situbondo.Meluas.3.000.Rumah.Tergenang.Seorang.Tewas.

Berita Jatim : http://beritajatim.com/peristiwa/197150/pantura_lumpuh,_lalu_lintas_dialihkan_ke_arak-arak.html

Berita di blog milik kang Ulid.

Ini sudah yang keberapa kali, udah gak terhitung, setiap kali ada hujan deras, di gunung di atas Besuki (gn. Argopuro) dan sekitarnya, pasti yang terimbas adalah sungai sungai di sekitar Mlandingan, Besuki ini.

Ketika saya disana, jembatan Mlandingam baru saja tidak bisa dipakai... antrian kendaraan masih sangat tertib dan mungkin hanya beberapa ratus meter saja, kemudian seorang polisi memberitahu untuk lewat arak-arak-Bondowoso- Situbondo saja.

Saya sempat tanya bagaimana jalan alternatif, memotong lewat selatan ? dijawab, nggak bisa !
Saya sempat menyetop truk yang lewat dari arah berlawanan, dia komentar kalau dia juga balik dan akan lewat arak arak, karena jembatan tertutup banjir.

Sempat mempertimbangkan apakah akan lewat Bondowoso, mungkin kehilangan 1 jam an waktu, atau mencoba menembus jalur alternatif....akhirnya kita mencoba lewat jalur alternatif yang 'biasanya'.

Kelihatan kalau jembatan ini belum lama terendam (kamis malam, 30 Jan 2014 itu) karena belum banyak warga yang berkerumun di pinggir jalan alternatif.

Pertama pertama lancar saja, sempat ada pohon kecil tumbang, yang sedang dipotong potong oleh warga.
Saya tanya beberapa mobil yang lewat dari arah berlawanan, sampai Mlandingan ok, Bungatan juga kemungkinan bisa.

Memang 'lubang' kembali ke jalan utama cuman ada 2 pas setelah lewat jembatan Mlandingan dan satunya lagi di Bungatan, dekat Polsek Bungatan.
Semua lancar lancar saja hingga lewat jembatan Mlandingan, tapi oleh warga yang menjaga disana dikatakan gak bisa lewat titik ini, masih banjir.
Saya pikir, betul juga, masuk akal kalau kali mlandingan nya banjir besar, tentu jalan yang dekat dengan kali ini ikut tergenang juga.

So kami ambil jalan terus untuk keluar di Bungatan. Setengah jalan, kami lihat ada antrian berjejer di pinggir jalan, kelihatannya ada info dari warga, kalau jalan di muka itu tertutup, akibat ada truk yang miring.
Sempat menunggu 15 menit, kami lihat beberapa kendaraan nekat melaju dan 'tidak kembali'.
Saya mikirnya artinya jalannya bisa tembus, dan tidak ada antrian panjang...
Akhirnya kami putuskan... ok ikuttt....
Ternyata setelah jalan beberapa ratus meter... berhentilah kami di jalan sempit, gak bisa terus dan gak bisa balik... hehehehe... sempat stuck 1.5 jam an disana, mesin dimatikan, lumayan bisa dapat tidur sebentar dan akhirnya bisa jalan lagi.

Setelah itu langsung lancar, tembus jalan utama kembali dan lanjut sampai ke Bali...
Cuman memang ancar ancar waktunya jadi meleset... sebelumnya rencana datang jam 7, ternyata baru jam 9:30 an sampai di Tulamben. Jadinya hanya bisa 2 dives di Tulamben.
Kami ambil di Seraya.
Mantap sekali ternyata ! dapat banyak hewan asik, walaupun memang ombak lagi sedikit tinggi...
Mbak Mamiek dan Cindy sempat jadi 'korban' ombak... pelajaran berharga bagaimana melawan ombak di Shore entry :D.

Tiger Shrimp... small one...




































Beautiful Flabellina.... 



























On the second dive, just @ the shore of Scuba Seraya....

Beautiful Harlequin Shrimp... alone @ 27m.





















Luckily, most of the divers were using Nitrox, so we could stay longer here...
























Ketika kembali kami masih sempat disuguhi seekor Thorny sea horse yang menunggu dengan tenang di 13m an.....
Di sekitar 13-10m ini surge sudah terasa mengganggu, memfoto thorny, nudi dan hewan 2 yang mudah 'bergoyang' lainnya menjadi lebih 'menantang' :D.

Nudi yang baru pertama kali ini saya temui... mirip Wobegong jadinya kalau diamat amati terus....

























Dan sambil menunggu safety stop di 6m, saya ditunjukin Pom Pom yang juga belum pernah berhasil memfoto dengan baik ! :D. How lucky ! :D.

Pom Pom Crab /  Boxer Crab, menggulung diri ketika terkena arus... what a defence mechanism....














Mejeng dulu yuk sebentar.....
























Kesulitan memfoto Pom Pom Crab ini adalah karena swell (gelombang ombak) dan karena si Pom Pom sendiri selalu bergerak...
Saya menghabiskan 15menitan disini sampai sampai dijemput sama sang Guide karena kelamaan kali hahaha.... Ya terpaksa lama, karena ngambil fotonya luar binasa susahnya... objectnya lincah, swellnya kenceng, musti lari ke kiri ke kanan, ngatur strobe, ngatur posisi badan, nunggu pasir turun, nunggu si Pom Pom mengarah dengan manis ke kamera... banyak pindahnya daripada shoot nya hahahaha...
Swell terasa karena kedalaman saat itu cuman disekitar 6m-8m saja.


End of dive di hari itu, kita balik ke hotel dan besoknya dive di Padang Bai.

Sampai di Padang Bai, walaupun udah coba dicepet cepetin berangkatnya, masih aja jam 9:30an, belum sama persiapan, ngobrol dll, jam 10 an baru kita naik boat ke lokasi 1, Ferry Channel. si Nora kangen sama hiu nya Padang Bai...


Di Ferry Channel, kita sempat ketemu juga primadona yang lain, si Coleman shrimp di atas Fire Coral.

Commensal Coleman Shrimp on Fire Sea Urchin.































Halgerda batangas....






























































 The brighter the merrier ? :D.....















Di safety stop dive terakhir saya ngintipin si blenny yang malu malu di lubang persembunyiannya...

Jam 16:00 an kita sudah cabut dari PB kembali ke Surabaya lewat jalur Utara... biasanya sih cerita saya berhenti disini... tapi banyak cerita lanjutan sebenarnya yang menegangkan... hahahaha...

simak saja tulisan dibawah ini....


Selama perjalanan saya kontak kontakan terus dengan teman teman pasir putih, berusaha untuk mengetahui kondisi jalan disana, mengingat ada 2 kelumpuhan disana, longsor di Pasir Putih dan jembatan Mlandingan yang meluap...

Sekitar jam 9 malam, kami sudah berada di Penyeberangan, dan jam 10 kami sudah ada di Ketapang, langsung tembak ke Situbondo dan karena longsor Pasir Putih masih belum dibersihkan kami ambil jalan ke arah Bondowoso untuk tembus ke Besuki.


Ada cerita konyol tapi sekaligus bikin pengalaman yang menegangkan... :).
Sekitar jam 12 kami sudah ada di Bondowoso.
Karena gak hapal jalan, saya (seperti biasa) menggunakan GPS dengan program Navitel.
Saya berusaha nyari jalan Arak-Arak yang bisa tembus ke Besuki.
Saya sudah agak curiga karena si GPS memberikan satu jalan pintas yang agak aneh kelihatannya,
tapi karena merasa cukup nyaman dan 'percaya' maka saya coba ambil jalan alternative itu, kelihatannya jalan ini sekitar 15an km dan berujung di jalan raya Bondowoso - Arak-arak.

5km pertama jalan memang menyempit namun masih sangat mulus dan bisa meluncur cepat.
2km berikutnya jalan jadi lebih sempit lagi dan mulai rusak... kecepatan kendaraan sudah jadi 10-20km perjam saja...

Ada pilihan sebenarnya disini untuk balik kanan dan kembali ke jalan raya... namun karena merasa sudah nanggung dan (ini salahnya...) merasa yakin jalan jeleknya cuman sebentar saja... akhirnya saya ambil keputusan untuk terus....
Namun jalan tambah lama tambah buruk, sempit, licin, kiri kali kecil, kanan sawah... waduh... gile... dan turun sekitar 20-30derajat.

Karena sudah tidak ada option lain, mundur gak bisa, ya akhirnya saya putuskan untuk lanjut... dan ketakutan itu terjadi juga... grukk... ban kanan depan masuk ke lubang, dan mobil nongkrong, ban belakang gak mau makan ke aspal yang banyak ancur dan juga licin karena hujan gerimis terus....

Ahhhhh.... kesalahan terbesar mungkin karena saya cowok satu satunya di mobil sedangkan ada juga anak kecil yang masih 4 tahunan. Seharusnya saya gak boleh ambil resiko di jalan yang tidak kita ketahui kondisinya.

Jadilah mbak Mamiek dan keluarga harus keluar mencari rumah penduduk, jalan kembali ke atas beberapa puluh meter untuk (untungnya) menemukan rumah pak Kepala Desa.
Kalau saya tidak salah ingat, Desa tempat kami 'nyantol' ini namanya dusun Ukrik.

Jam 2 sampai jam 4 saya dan teman setia, sang ratu pitness, Cindy (aja)...

Roda belakang... abis keluar dari lubang
Roda Depan.... abis bisa keluar dari lubang

























Legaaaa... yang penting foto foto dulu deh hahaha...

















Penyemangat neh......


Sempet harus buang air kecil dan besar di kali kecil di samping mobil hahahaha... dan sempet mencoba istirahat, tapi nggak bisa tidur karena kepikiran terus...

Tepat jam 4 ada lampu sirine kelihatan dari kejauhan... ah... bantuan datang... dua orang polantas di Bondowoso.
Mobil kami ditarik dengan sling baja, gak lama dua roda sudah berhasil keluar dari lubang....
Viehhh... sangat lega... sudah senang setengah mati, membayangkan pasti sebentar lagi sudah selesai penderitaan :D.

Mobil Strada Polantas kemudian jalan mundur mencari putaran. Kami pelan pelan jalan untuk menghindari kejeblos lubang lagi...
Lewat sebuah jembatan... waktu sekitar jam 5 pagi, dan yang kami takutkan pun terjadi, ternyata memang posisi kami saat itu ada di lembah, dan masih ada beberapa tanjakan lagi yang licin karena aspal yang sudah terkelupas disana sini dan jalanan yang basah karena hujan gerimis semalaman.

Jam 5 pagi itu mobil kami terpaksa berhenti lagi bukan karena kejebak lubang, tapi karena gak kuat naik tanjakan 30derajat yang banyak lumpur nya... 3-4 kali mobil melorot lagi ke bawah karena sudah gak bisa naik....


Jam 6 pagi lewat pengeras suara masjid, beberapa petani diminta pertolongannya, 10orang menggunakan tali tampar menarik mobil sejauh 30an meter, selama 10menit. Sudah ilang hati saya dan menyerahkan kunci mobil kepada pak Polisi untuk beliau komando in naik ke atas.

Lega banget akhirnya satu tanjakan yang katanya terberat sudah bisa dilewatin... aduhhh... terima kasih Gusti....


Setelah lewat tanjakan terberat....




Mobil polisi yang mengawal....




























Jam 7 kami sudah ada di jalan raya Bondowoso Arak-arak... betul2 moment yang mendebarkan... at least buat orang kota yang non off roader seperti saya hahahaha....
Dan memang kembali lagi saya harus percaya bahwa cewek mentalnya lebih kuat di situasi genting begitu, lebih tenang... or saya aja yang lebih panik ya ? hahahaha....

all ends well, kita sampai di Surabaya jam 11:30an. balik kanan... tidurrrrr yang lamaaa....
cape sekali.... :).

But a lot of lesson to learn :).

See you next trip !!



1 comment:

Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..