Ada 2 kapal perang plus 1 kapal rumah sakit yang diperbolehkan untuk dilihat lihat oleh pengunjung umum.
Ada acara sepeda santai, ada acara slalom Moge, dan yang saya ikuti adalah lomba renang menyeberangi selat Madura hehehehe :).
Terdengar menyeramkan namun menantang, dari awal saya memang mengikuti acara ini sebagai uji kemampuan berenang, sekaligus obat penasaran karena lomba renang menyeberangi selat Madura ini rutin diadakan tiap tahun dan baru kali ini saya mendapat kesempatan untuk ikut serta.
Persiapan sudah dimulai sejak bulan October, walaupun saya tau gak akan bisa menang, masuk 100 besar saja sudah sukur :), tapi tekadnya adalah bisa menyeberangi selat tanpa harus ditolong oleh perahu pendamping.
Tiap minggu saya berlatih di kolam Darmo Grand dan sempat diajak Cindy dan Albert latihan di kolam renang koni :). Bulan October saya berlatih 1km non stop, kemudian meningkat jadi 1.5km non stop dan di Bulan November, saya sudah bisa masuk 3km dengan berhenti sebentar tiap 1km. Mendekati hari H saya terus menggenjot latihan, pokoknya tiap kali latihan harus bisa 3km bahkan pernah 4.5km karena informasi beragam yang saya dapatkan tentang lebar selat madura. Ada yang bilang 3km, ada yang bilang 5km, dengan waktu tempuh 20menit - 1 jam.
Lomba dimulai sekitar jam 8 pagi dari ujung Kamal pulau Madura dan finish di bawah patung Jalesveva Jayamahe (Monjaya) di pangkalan Koarmatim. Berikut liputan dari Tv One tentang lomba renang selat Madura :
Pertama datang jam 7 WIB, kami (saya dan teman2 dari A2DC) langsung mendatangi meja panitia untuk mendaftar ulang. Saya dapat 'bola' pelampung nomor 05. Ada P Satriyo, Albert, Choirul, Akbar dan beberapa teman lagi yang dikoordinir oleh Pak Jimmy.
Baru daftar ulang, dapat bola pelampung... thank you mbak Sri buat foto2nya !! |
Semua peserta dibawa dengan kapal dari pangkalan Koarmatim, menyeberang ke Ujung Kamal di Pulau Madura. Ada yang naik kapal karet ada yang naik kapal angkut cepat. Saya kebetulan kebagian naik kapal karet :). Lumayan seru, saya jadi bisa meninjau jalur yang akan saya tempuh saat berenang nanti.
Penyeberangan dengan perahu karet cuman memakan waktu kurang lebih 20 menit saja sampai di dermaga Ujung Kamal.
Semua peserta segera bersiap2 dan melakukan pemanasan.
Kira-kira jam 8:30an WIB kami dilepas secara bersamaan dari Madura. Dimulailah perjalanan 'menyenangkan' ini :).
Kendala yang saya rasa paling berat adalah keruhnya air (very very low fisibility) sampai-sampai saya tidak bisa melihat sesama penyelam yang berenang hanya 1 meter disebelah kita. Bertabrakan, Salah arah renang, arus yang cukup kencang menjadi tantangan tersendiri bagi saya.
Pelajaran yang saya dapat dari sini, adalah pentingnya bisa berenang dengan lurus, penting punya peralatan yang nyaman dipakai, masker gak boleh gampang fogging, snorkel gak boleh bocor, fin gak boleh menyakitkan.
Fin lebih baik pakai yang full foot ketimbang harus pakai booties yang berat.
Kita harus rajin rajin melihat ke sasaran (patung Monjaya) supaya tidak arah. Saya sempat beberapa kali gak sadar berenang mengarah ke Jembatan Suramadu atau bahkan ke arah Madura ! hahahaha... konyol rasanya ketika sudah semangat mengayuh eh ternyata arahnya salah.
Mungkin latihan di kolam itu harusnya dilakukan dengan menutup mata supaya membiasakan diri dengan visibility selat Madura hahaha...
setelah kurang lebih 1 jam, saya lihat saya sudah melewati titik tengah jembatan suramadu, lumayan... dalam hati saya berkata. Semakin mendekati Surabaya, semakin sulit rasanya melihat arah, setiap beberapa kali kayuhan saya harus nongol untuk melihat arah. Masker buram dan cuaca yang berkabut sangat mengganggu sehingga kadang saya harus melepas masker untuk melihat posisi patung Monjaya.
Patung MonJaya (JalesVeva JayaMahe) di Koarmatim |
Inilah patung MonJaya yang menjadi tempat finish lomba renang selat Madura.
Setelah kira-kira 1.5 jam berenang, saya sudah merasa sangat dekat dengan pantai Surabaya, tapi langsung saya melihat bahwa saya sudah terbawa arus kira-kira 500 m dari finish point. Sedang asyik2nya berusaha berenang melawan arus, tiba2 kapal karet sudah datang menjemput, "waktu habis" katanya :). Ya sudah lah saya pasrah naik ke kapal karet.
Jadinya renang selat Madura ini : "Berangkat naik perahu, Pulang juga naik perahu" hahahahaha.... ternyata semua anggota A2DC dijemput pakai perahu. Yang paling dekat dengan lokasi finish tentu saja Mas Choirul 'Gundul' yang memang profesinya pelatih renang. Dia dijemput hanya beberapa puluh meter dari lokasi finish.
Pokoknya semua senang, semua selamat sampai kembali ke Surabaya... Choirul sempat kena serempet Ubur-ubur, sempat gatal2 katanya... mungkin ini juga yang bikin Choirul gak berhasil finish hehehehe....
Pak Satriyo alasannya masker bocor, sampai sempet berenang gaya punggung segala hahaha... ok deh pak... pokoknya tahun depan kita coba lagi...
Pak Satriyo alasannya masker bocor, sampai sempet berenang gaya punggung segala hahaha... ok deh pak... pokoknya tahun depan kita coba lagi...
Lomba ini diikuti sektar 375 peserta, terkecil dan terheboh adalah Nadya umur 6 tahun yang juga dijemput kapal dan sempat sekapal dengan saya waktu balik ke Surabaya.
Pemenang lomba ini ternyata membutuhkan waktu hampir 1 jam.
Saya perkirakan saya sendiri bakal butuh waktu kira-kira 2 jam, seandainya gak dijemput kapal hahaha.... lumayan lah untuk percobaan pertama, semoga tahun depan bisa ikut lagii..... targetnya : FINISH gak dijemput perahu hahahaha...
additional info,
28 Des 2011, Seorang perenang melakukan demonstrasi solo dengan melakukan renang selat madura tepat di pinggir jembatan suramadu dengan kaki terikat.
Peliputan lagi lagi dilakukan oleh TV One dan dipasang di VIVAnews : Perenang menyeberangi selat madura dengan kaki terikat.
Videonya adalah sbb :
additional info,
28 Des 2011, Seorang perenang melakukan demonstrasi solo dengan melakukan renang selat madura tepat di pinggir jembatan suramadu dengan kaki terikat.
Peliputan lagi lagi dilakukan oleh TV One dan dipasang di VIVAnews : Perenang menyeberangi selat madura dengan kaki terikat.
Videonya adalah sbb :
Dari video ini baru saya mengerti bagaimana caranya 'melihat sasaran' setiap beberapa kali stroke supaya tidak sampai salah arah :). Oh ternyata begitu toh caranya... IC IC :). Maklum masih amatiran... hehehehe...
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
No comments:
Post a Comment
Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..