Search This Blog

Monday, February 4, 2013

Membandingkan Digital Camera, DSLR, Micro 4/3

Awal 2013,

Saya mencoba mengambil waktu untuk melakukan perbandingan antar kamera digital....
Keinginan ini dipicu karena saya lihat hasil foto dari beberapa kamera mirorless, micro 4/3 (atau EVIL : Electronic Viewfinder Interchangeable Lens) seperti Olympus Pen, Olympus OMD EM-5, Sony NEX 5R, NEX 7 dan kamera pocket semi DSLR (G12, Panasonic DMC GHC2, Canon S100 etc) sudah bisa 'bersaing' dengan DLSR, terutama kelas entry level - semi pro.

Feeling ini sudah dimulai sekitar awal 2011, ketika saya 'meremehkan' G11 yang setelah dilihat hasilnya eh, kok gak kalah jauh dari DSLR Canon 550D saya, memang kerasa masih kalah, bokeh, color depth dll, tapi gak jauh jauh amat gitu lho... Akhirnya di awal 2012 saya beli G12 untuk khusus untuk main UW photo (karena kalau DSLR nyemplung alamakkk... berkali kali lipat mahalnya...)

Kemudian di pertengahan 2012, mulai kerasa kalau Micro 4/3 dari Oly, Panasonic DMC GH 1 dll kualitasnya sudah OK juga... malah lebih baik daripada G12 dari sisi color depth dan dynamic range !
Canon S95 pun yang dari golongan 'pocket' mengejutkan hasil fotonya...

Ditambah lagi bingung dengan serbuan product baru, G15, G1X, GX1, EPL 3, Oly OMD, Sony RX100 dan lain sebagainya... bingung mau menentukan mana sih yang lebih baik dari semua Pocket - Micro 4/3 ?
Kemudian kalau dibandingin dengan DSLR gimana sih sebenarnya kondisinya.



Parameter pembanding

Sudah kayak skripsi saja, tapi memang sangat layak kita menggunakan parameter-parameter yang lebih 'ilmiah' dan 'objective' :).
Saya baru sadar dan tau kalau sebenarnya 'feeling' bagus dan indah yang kita miliki bisa diwakili dengan 2 parameter ini :
1. Color Depth
2. Dynamic Range

Color Depth, definisi dari Wikipedia mungkin akan menjadi agak teknis (klik Color Depth dari Wikipedia).
Bahasa awamnya : Color Depth menjelaskan seberapa mampu suatu perangkat 'membedakan warna'. Semakin tinggi bpp (bit per pixel) ie semakin tinggi jumlah bits yang dipakai untuk menyatakan warna di satu titik, semakin tinggi pula color depth nya.

Penjelasan lebih mudah lagi, bandingkan TV hitam putih (1 bit, 2 color), monitor CGA (2 bits, 4 color), VGA/Super VGA (8 bits, 256 color), High Color (16 bits, 262k color), True Color (24bits, 16,8M color) sampai yang sekarang ini HDMI 1.3 standards (30-48 bits color) entah kapan bisa berhenti...
Tiap level membutuhkan peralatan yang lebih canggih, lebih cepat, tempat penyimpanan yang lebih banyak dst :).
Untuk memuaskan 'mata' kita perlu terus upgrade peralatan dan keluar duit terus hahahaha...

Ok, sekarang kita sudah bisa membayangkan Color Depth si 'Kaya Warna'.

Berikutnya Dynamic Range.... (klik Dynamic Range dari Wikipedia)
Kemampuan untuk membedakan detail, suatu object yang terang sekali atau gelap sekali bisa dibedakan jika dynamic range dari sensor photo (dan display nya) punya Dynamic Range (DR atau DNR) yang tinggi.
Kalau di TV, kita kenal istilah 'Contrast Ratio', 1:4000, 1:10.000 seperti gitu itu, kalau lagi pilih2 beli TV hehehe...

Kemampuan memperkuat gelap dan terang sehingga detail (terutama) dalam gelap pekat dan terang benderang bisa kita lihat dengan jelas...
So Dynamic Range mudahnya sebut saja sebagai 'Kaya Detail'.

Ah... inilah ternyata yang bisa kita pakai sebagai dasar untuk membandingkan Kamera kita, TV, monitor, apapun peralatan digital yang berhubungan dengan menangkap dan mengeluarkan warna :).


Ok, cut all the bullshit... now lets see what we had here...
Saya menemukan satu link yang membandingkan kamera berdasarkan kemampuan sensornya (Camera Sensor Rating).
Ini betul2 basic element yang harus kita perhatikan ketika kita mengejar 'kualitas gambar'.
Tentu saja paramater2 lain seperti 'max iso', 'lebar display', 'high burst capture' dsb sejenak kita anggap secondary...
Jangan juga dibandingkan dengan fashion camera seperti Lomo hehehehe...


Satu website yang cukup gamblang membandingkan kamera dan sekarang saya pakai sebagai acuan adalah DxOMark.com


























Analisa Mosaic view (dalam bentuk scatter diagram) yang cukup interaktif dan lengkap disajikan.
Saya kira parameter CD dan DNR akan sangat mewakili kebutuhan fotografer untuk membandingkan berbagai model kamera yang sekarang ada di pasaran :).


Keterkejutan saya dimulai dengan Sony NEX-7 dan Sony DMC RX1 (bukan RX100 !) yang memimpin di puncak list dengan skor mendekati 100 ! Bukan hanya itu saja, dua kamera ini sudah mengalahkan DSLR paling Top dari Canon semacam 5D Mark III dan 6D. Mereka berdua hanya kalah dengan Nikon D800 dan D800E !

Bandingkan juga dengan 'kelas' dibawahnya sekitar Oly OMD E-M5, Oly EPL-5, yang sudah setara dengan Nikon D90.
Canon EOS M pun tertinggal cukup jauh, artinya 4/3 dari Canon belum mampu menandingi Olympus, apalagi Sony !
Canon G1X, Panasonic GX1 apalagi Canon G15 semua kamera yang 'baru' dan masih gencar gencarnya promosi ternyata tertinggal sangat jauh... kelihatannya di kelas ini memang Canon harus angkat tangan... entah karena mereka sudah terlanjur punya rentetan product DSLR yang udah 'terlanjur mahal', tentunya kalau ngeluarin 4/3 yang powerfull jajaran DSLR mereka bisa habis semua valuenya....
Atau memang teknologi mirorless nya 4/3 mereka gak bisa saingin ?

Sonny RX100 berada diantara kelas Oly OMD E M-5, EPL-5 dan jajaran Canon G1X, G15 dan Pana GX1.

Kamera2 ini sebenarnya adalah kamera yang sedang hit dibicarakan di kalangan Under Water Photography... kualitasnya, harganya, kemampuannya dst :).
Kelihatannya memang harga gak bisa bohong (bandingkan harga NEX 7, Oly OMD dan G15)...

Dan satu lagi kesimpulan yang menyedihkan, kamera Canon DSLR 550D saya yang rencananya mau saya cemplungin laut (dengan konsekuensi biaya selevel DSLR) secara logis harus dibatalkan...
Karena secara investasi buat beli UW casing dan systemnya akan jauh lebih mahal daripada kalau saya beli Oly OMD atau Sony RX100...
Walaupun keleluasaan untuk upgrade (lens, port, dll) masih lebih flexible DSLR, namun mirorless dengan kualitas seperti sekarang pasti akan terus berkembang dan punya masa depan lebih baik... tambah lama akan tambah murah dan lebih banyak populasinya dibandingkan DSLR nyebur laut...

Masa depan UW photography...

my version...

:D



Additional info, per April 9th 2013 :
Agak khusus untuk pemilihan kamera underwater, karena kamera yang akan dibuat memfoto underwater perlu pertimbangan tambahan (ketersediaan UW housing, variasi lensa, dll) :

- Sony NEX 5R, NEX 7 menjadi best video dan best image quality 2013, kelasnya berada di atas RX-100 (best image quality and focus speed 2013). RX-100 masih ada dalam kelas 'compact' camera sedangkan NEX 5R dan 7 sudah ada di kelas Mirorless.
Sony RX-100 sekarang sudah ada casing yang 'murah' dari Ikelite (sekitar 3.5-4j harga UW casingnya), bandingkan dengan Casing Nauticam yang 10j an.
Overall, sonny punya keunggulan pada ketajaman dan warna warnanya dan speed untuk mendapatkan focus.
- Olympus OMD- EM5 menjadi primadona saat ini, terutama di kalangan profesional photographer, karena kecanggihan lensa dan option lensa yang dianggap mumpuni baik untuk macro maupun wide angle.
Gambar yang didapat bisa demikian tajam dan detail karena kecanggihan teknologi lensa dari Olympus.
Dari Deep Extreme minggu lalu, satu paket kamera OMD-EM5 plus casing plus lensa plus dome dijual di sekitar 24j rupiah. More detail on this yet...
- Fuji punya keunggulan natural colour nya... supaya tidak 'pusing' mengedit supaya mendapatkan natural colour nya, maka camera Fuji adalah pilihannya... sedang search model yang pas untuk UW photo... more on this later... :).








------------------------















4 comments:

  1. wow, review yang menarik. Kebetulan saya lagi pengen banget SONY RX100 karena terlanjur cinta dengan warna, kecepatan, kualitas pixel, dll. Sayang, optical zoomnya hanya 4. Apa ada saran lain dengan harga di bawahnya?

    Saya disarankan Panasonic lumix LX7. baguskah?

    ReplyDelete
  2. Halo :),
    Saya sudah pernah coba RX100, tapi belum pernah coba LX7 Pana. plus saya bukan pengamat photo profesional :).

    Eniwei saya akan ungkapkan pendapat pribadi saya :
    pertama kalau dari dpreview.com, LX7 pun optical zoomnya tidak beda dengan RX100.
    Camera yang lebih bisa zooming malah G15 Canon (5x).
    Rata-rata kamera pocket optical zoom saya kira masih di range ini.
    Kalau membutuhkan optical zoom yang lebih tinggi mungkin perlu ke MILC (Interchangeble Lens) atau DSLR sekalian.

    Kedua, RX100 dan LX7 ada di kelas yang berbeda, sensor size, price. LX7 harganya hampir separuh RX100, dan sensor size nya sangat kecil dibanding RX100.
    Jadi dua kamera ini tidak sebanding.

    Cukup seru kalau ingin membandingkan LX7 dengan G15...
    Ukuran sensor sama, kualitas gambar mungkin masih sedikit lebih baik LX7.
    Panasonic punya warna yang cerah, dibanding Canon (ini seperti membandingkan TV merk Sonny, Toshiba dan Samsung, tinggal masalah selera).
    Tapi Zoom capability lebih baik G15 (28-140mm dibanding 24:90mm LX7).
    Lens speed sedikit lebih baik LX7, tapi secara keseluruhan LX7 dan G15 menurut saya sebanding dan bisa jadi perbincangan seru :).

    semoga membantu...

    ReplyDelete
  3. Keren kak :D
    Di tunggu kak, ngereview yg Sony RX100 Mark II :D

    ReplyDelete

Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..