Another East Balinese trip :).
Sempat berganti2 'calon' peserta, mbak Noor (menolak dipanggil Noor..ak, mbak Mamiek, Guzzy, Satya, Silver, Deny, dll) tapi akhirnya terjadi juga...
Dan ada yang gak mau diungkap jati dirinya hiehiehiehie... Kuatir jadi buah bibir hiehiehiehie...
Jangan kuatir deh Mr. U (Unidentified) kita jaga rahasianya hiehiehiehie...
So dari Surabaya naik mobil seperti biasanya, capekk... dan ketemu Mr. U dan keluarga di Tulamben,
Dive dive dive tentu saja kita langsung kemon...
Dive 1, Tulamben Wreck, dan ternyata menjadi satu satunya dive di Tulamben walaupun kita stay di Tulamben hahaha... ternyata lokasi lokasi yang lain lebih menarik !
Fun, normal dive, we have a check dive for everybody, Dicky yang udah beberapa bulan gak nyemplung perlu penyesuaian, Mr. U perlu check new BC nya yang katanya kalau dipakai masi bunyi kriet kriet (kriedit hiehiehiehiehie...). Muaantap punya tapi pak BC nya... :).
So kita jalan saja di wreck, karena udah agak kesiangan, sambil ambil foto2 dokumentasi wajib di Wreck :).
We Go to Amed, first dive Amed is Japanese Wreck
Wreck nya dangkal saja, hanya max 12m, bagian terdangkal nya ada di 3m an saja. Jadi gampang sekali kalau mau ngeliat sama snorkling...
Jadi inget dulu sekali waktu awal2 belajar diving, log masih 10-20 an, pernah kesini dan terasa tidak berubah :). Kali ini sempat bikin foto wreck nya :) :
Kemudian ngider jalan2 disekeliling wreck, lumayan dapat beberapa experience, thermokline, saya dapat nudi yang cukup sulit nemukannya (tepuk2 pundak sendiri) hahahaha... Juga ketemu si hairy squat lobster... puas deh di trip ini bisa dapat beberapa foto si squat lobster...
2nd dive Amed is Bunutan
Salah satu dive yang ribet, karena harus pakai perahu, mau gak mau karena ini drift dive,
Enak latihan drift disini karena arusnya mild saja seperempat - setengah knot saja, dan kedalaman drift rata-rata di 5-7m saja, max paling di 12an meter. Ada beberapa bagian yang ada arus buang keluar, tapi sangat manageable, kalau nurutin arus buang keluar (ngikutin slope) dan gak nyadar bisa terus keseret ke 20an.
But harusnya ini lokasi latihan drift yang nyantai dan aman....
Ditengah tengah drift masih sempat ketemu ini whip coral :).
Hari kedua, 1st Dive, Gili Biaha...
No picture taken :), just a video... tapi belum sempet convert dan upload :).
Anyhow, ada beberapa pelajaran menarik yang diambil dari dive di Gili Biaha ini...
Situasi : Baru saja selesai bulan mati, dipastikan ombak agak besar. Kita sudah coba datang di saat yang tepat, saat puncak pasang (10 wita), dan memang tidak ada arus.
Ombak di pantai Candi Dasa, waktu saya lewat kelihatan baik baik saja... tapi ternyata di Biaha, ombaknya aduhai sekali ahahaha...
Ini foto dari trip terdahulu ke Biaha,
Lesson from Biaha....
Di gambar diatas, terlihat ombaknya tenang sekali, ternyata ketika pasang, ketinggian air naik 2m an dari ketinggian air dari gambar diatas. Sehingga batu warna hitam yang melingkari Gili Biaha sudah tidak terlihat...
Ditambah lagi ombak yang keras, membuat sesekali Gili Biaha seperti hampir ditelan ombak hahahahaha...
Memang rada nekat, kita tetap coba masuk dengan asumsi ombak hanya ada di atas.
Sebenarnya tidak ada masalah ketika kita entry sedikit di blue water. Tidak ada arus, karena memang sedang puncak pasang, terasa sedikit swell...
Pelan pelan approaching lokasi shark cave, baru terasa swell nya semakin kencang...
Dekat karang kita bisa naik turun +/- 4m (terbaca dari dive comp) hanya karena berada dekat karang...
Wow... lumayan heboh ini kondisinya hahahaha...
Kita berempat sempat berlindung di satu cave di 19m, mencari kesempatan untuk masuk ke 'bawah ombak'.
Dan ternyata memang sulit sekali untuk tembus kesana selain swelling up down yang kencang, juga ada 'arus' buang keluar dari ombak yang turun kebawah...
Sempat kita coba sekali keluar dari cave, melawan arus horizontal untuk maju ke arah Shark Cave, namun setelah mencoba kita dipaksa harus kembali ke cave,
Setelah diskusi melihat kondisi teman teman plus sisa udara di tabung, akhirnya kasih kode ke Pak Widana sang guide buat abort dive.
Pelajaran penting bahwa memang gak bisa tembus di Biaha dalam kondisi ombak tinggi :P.
Kita safety stop di blue water sambil mengayuh menjauhi Biaha supaya bisa mudah diambil oleh boat.
Memang pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan, ketika muncul di permukaan, teriakan, sumpah serapah, ketawa terbahak bahak. Betul betul pengalaman yang tidak terlupakan....
Diver yang terbiasa dengan normal fun dive dan tidak menyukai adventure mungkin akan kurang suka dengan pengalaman barusan, namun yang menyukai 'adrenalin rush' dijamin bisa puasss huhuhuhuhuhuhu...
Sempat ada satu pertanyaan bagus : Kenapa tidak di breifing dahulu tentang situasi yang akan dihadapi ?
Jawabannya, tidak semua situasi bisa dicakup dalam pre dive briefing.
Normal condition, kita tentu akan memberikan briefing standard yang akan dihadapi di site tersebut, namun dalam kondisi 'adventure' rasanya prinsip yang harus selalu dipegang adalah : "Don't Panic" dan "Stop, Think, Act !".
Diver harus tetap tenang, membaca situasi dan menentukan langkah selanjutnya (tergantung situasi yang dihadapi...), jadi briefing menjadi almost imposible karena keputusan yang diambil sifatnya sangat situasional. Hanya dengan jam terbang dan pengalaman kita bisa mengerti apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh... :D.
Walaupun dive ini 'berantakan' namun sebenarnya semuanya tetap under control ! :D.
Dive 2 seharusnya kita ambil Tepekong, ombak tidak seheboh Biaha tapi terlihat masih ada ombak dan deg degan dari dive sebelumnya belum sirna, akhirnya kita tidak turun di Tepekong dan balik langsung ke Padang Bai....
Dive 2, Bias Tunggal / Turtle Neck (Padang Bai).
Kita selalu start di teluk, banyak perahu yang juga dive disini menandakan lokasi ini cukup bersahabat di kala ombak tinggi sekalipun :P.
Dive hingga 7m, masih terasa swell dari atas. Sandy bottom, slope, kita turun perlahan2 ke 15m dan kemudian bergerak perlahan menyusuri wall (btw, ini satu-satunya wall di area Padang Bai).
Wall disini saya rasa cukup kaya, bisa bertemu leaf fish, frog fish, moray eel, ribbon eel, dart fish dan beberapa schooling fish. So.. ini lokasi yang juga mantap dari sisi biota lautnya.
Wall nya juga tidak terlalu dalam, saya bisa lihat sandy bottomnya dari kedalam 17an meter, jadi kira2 bottom ada di 30m (lebih dangkal dibanding pulau Menjangan - Bali Barat misalnya yang bottom di 60 an meter).
Wall ini juga sedikit tricky, arus bisa sangat bersahabat bisa jadi deras, karena posisinya yang ada di 'tanjung' turtle neck. Namun setelah lewat wall, kita masuk ke teluk 'Blue Lagoon', arus relatif lebih manageable.
Beberapa foto yang berhasil diambil :) :
We ended the day with a lot of smile.... hiehiehiehiehie...
Mbak Tika mencoba menikmati trial scuba di kolam... sukses tembus ke 3m ya mbak ! :D.
Dapat rejeki bisa nginap di Novotel Nusa Dua yang harganya udah bunyi 'jut' ihihihihihihi...
Day 3, Dive 1
Dapat anggota lagi, Pak Santoso yang baru gabung. Harusnya ada si Agus yang katanya mau nyari foto buat IUWPC ehehehe... sibuk ya Gus... otre lah...
So we dive di spot favorit : Blue Lagoon.
A lot of people dive Blue Lagoon today... keruntelan :). Mungkin ada 3-4 group tumplek blek disini.
Kita dibawa oleh Tangkas, karena Pak Widana sedang meng-OW satu Diver, eh tapi akhirnya ketemuan juga dibawah ngublek barrel sponge yang sama ya pak :).
Spot ini tambah lama tambah cakep saja gile gile... hewan2 makronya tambah kaya dan banyak !
Cekidot...
Satu spot koral yang menjadi highlight di Blue Lagoon ternyata sedang dipenuhi jutaan ikan kecil ini... agak menyulitkan pandangan kalau kita ingin mencari hewan2 di sini.
Bahkan Frog fish sebesar ini tidak akan kelihatan kalau kita tidak menyibak gerombolan ikan dan mencari di celah celah koral :).
So much for one dive spot :).
Dan sebelum safety stop masih sempat mendapatkan foto Anemone fish yang cantik ini,
plus satu kejutan dari Tangkas : Pom pom crab ! ahahaha... what a surprise, sayang saya belum mahir memfoto si Pom Pom saking exited-nya !!
Kita pindah di dive 2 ke Ferry Channel.
Kepingin ngerasain diving di bawah Ferry yang melintas diatas kepala ihihihihi....
Pak Santoso, Mr. U dan Tangkas turun ke 27m untuk memofoto si Pigmy Sea horse.
Saya dan Dicky stay di 15an sambil menikmati pemandangan ferry channel yang mantap...
Tutupan coral sangat bagus, visibility yang agak buruk, beberapa kali kena 'gelombang air gula' yang dingin itu hehehehe... memang Ferry Channel karakternya berarus dan dingin !
Ketemu crab di Sea Cucumber :), kalau diperhatikan si kepiting menancapkan kuku kukunya di kulit sea cucumber... gak mau ditinggal kali ya ? ihihihihihi...
Kemudian ketemu seekor Hermit Crab, yang gak malu malu saya close up :)...
Dan seekor Nudi yang cantik !! asik bangetttsss... :).
Pose nya, warnanya, asik bangettsss....
Dan beberapa Nudi kecil sak upil hehehehe... Nudi yang sebelah kanan saya inget pernah ketemu juga di Jetty... masih sama kecilnya hahahaha... bentol bentol kayak digigit nyamuk gitu modelnya...
Dan seekor nudi yang putih seluruhnya, juga cuman 2cm saja besarnya.... so beautifull....
Lagi cari jalan... liat kiri, liat kanan ehehehehe....
Seekor transparent shrimp di anemone...
Dan Nudi yang sangat banyak bertebaran di sekitar Padang Bai....
See you next Dive !!
Mr. U, Mbak Noor, Silver, sudah ngebet dive semua hehehehe....
.
Sempat berganti2 'calon' peserta, mbak Noor (menolak dipanggil Noor..ak, mbak Mamiek, Guzzy, Satya, Silver, Deny, dll) tapi akhirnya terjadi juga...
Dan ada yang gak mau diungkap jati dirinya hiehiehiehie... Kuatir jadi buah bibir hiehiehiehie...
Jangan kuatir deh Mr. U (Unidentified) kita jaga rahasianya hiehiehiehie...
So dari Surabaya naik mobil seperti biasanya, capekk... dan ketemu Mr. U dan keluarga di Tulamben,
Dive dive dive tentu saja kita langsung kemon...
Dive 1, Tulamben Wreck, dan ternyata menjadi satu satunya dive di Tulamben walaupun kita stay di Tulamben hahaha... ternyata lokasi lokasi yang lain lebih menarik !
Fun, normal dive, we have a check dive for everybody, Dicky yang udah beberapa bulan gak nyemplung perlu penyesuaian, Mr. U perlu check new BC nya yang katanya kalau dipakai masi bunyi kriet kriet (kriedit hiehiehiehiehie...). Muaantap punya tapi pak BC nya... :).
So kita jalan saja di wreck, karena udah agak kesiangan, sambil ambil foto2 dokumentasi wajib di Wreck :).
@ the deepest side of the wreck (starboard side). Sudah seperti dive di abyss hehehehehe... |
Mr. U with Eel garden at the background, surrounded by fishes |
We Go to Amed, first dive Amed is Japanese Wreck
Wreck nya dangkal saja, hanya max 12m, bagian terdangkal nya ada di 3m an saja. Jadi gampang sekali kalau mau ngeliat sama snorkling...
Jadi inget dulu sekali waktu awal2 belajar diving, log masih 10-20 an, pernah kesini dan terasa tidak berubah :). Kali ini sempat bikin foto wreck nya :) :
Dicky melayang diatas Japanese Wreck @Amed |
The wreck.. masih cukup indah bisa kelihatan bentuknya... foto diambil dari sisi terdalam wreck... |
Kemudian ngider jalan2 disekeliling wreck, lumayan dapat beberapa experience, thermokline, saya dapat nudi yang cukup sulit nemukannya (tepuk2 pundak sendiri) hahahaha... Juga ketemu si hairy squat lobster... puas deh di trip ini bisa dapat beberapa foto si squat lobster...
Hairy Squat Lobster, Lauriea siagiani |
Nudi yang cantik... sekarang bisa nemu sendiri ahahahahaha.... |
2nd dive Amed is Bunutan
Salah satu dive yang ribet, karena harus pakai perahu, mau gak mau karena ini drift dive,
Enak latihan drift disini karena arusnya mild saja seperempat - setengah knot saja, dan kedalaman drift rata-rata di 5-7m saja, max paling di 12an meter. Ada beberapa bagian yang ada arus buang keluar, tapi sangat manageable, kalau nurutin arus buang keluar (ngikutin slope) dan gak nyadar bisa terus keseret ke 20an.
But harusnya ini lokasi latihan drift yang nyantai dan aman....
Sambil ngeliatin sea fan yang banyak sekali bertebaran... coral memang banyak yang rusak, tapi masih cukup indah lah buat diliat hehehehe... banyak ikan, sempat liat looner GT besar sekali. |
Ditengah tengah drift masih sempat ketemu ini whip coral :).
Uhui... very happy with this shot :). |
Hari kedua, 1st Dive, Gili Biaha...
No picture taken :), just a video... tapi belum sempet convert dan upload :).
Anyhow, ada beberapa pelajaran menarik yang diambil dari dive di Gili Biaha ini...
Situasi : Baru saja selesai bulan mati, dipastikan ombak agak besar. Kita sudah coba datang di saat yang tepat, saat puncak pasang (10 wita), dan memang tidak ada arus.
Ombak di pantai Candi Dasa, waktu saya lewat kelihatan baik baik saja... tapi ternyata di Biaha, ombaknya aduhai sekali ahahaha...
Ini foto dari trip terdahulu ke Biaha,
Lesson from Biaha....
Di gambar diatas, terlihat ombaknya tenang sekali, ternyata ketika pasang, ketinggian air naik 2m an dari ketinggian air dari gambar diatas. Sehingga batu warna hitam yang melingkari Gili Biaha sudah tidak terlihat...
Ditambah lagi ombak yang keras, membuat sesekali Gili Biaha seperti hampir ditelan ombak hahahahaha...
Memang rada nekat, kita tetap coba masuk dengan asumsi ombak hanya ada di atas.
Sebenarnya tidak ada masalah ketika kita entry sedikit di blue water. Tidak ada arus, karena memang sedang puncak pasang, terasa sedikit swell...
Pelan pelan approaching lokasi shark cave, baru terasa swell nya semakin kencang...
Dekat karang kita bisa naik turun +/- 4m (terbaca dari dive comp) hanya karena berada dekat karang...
Wow... lumayan heboh ini kondisinya hahahaha...
Kita berempat sempat berlindung di satu cave di 19m, mencari kesempatan untuk masuk ke 'bawah ombak'.
Dan ternyata memang sulit sekali untuk tembus kesana selain swelling up down yang kencang, juga ada 'arus' buang keluar dari ombak yang turun kebawah...
Sempat kita coba sekali keluar dari cave, melawan arus horizontal untuk maju ke arah Shark Cave, namun setelah mencoba kita dipaksa harus kembali ke cave,
Setelah diskusi melihat kondisi teman teman plus sisa udara di tabung, akhirnya kasih kode ke Pak Widana sang guide buat abort dive.
Pelajaran penting bahwa memang gak bisa tembus di Biaha dalam kondisi ombak tinggi :P.
Kita safety stop di blue water sambil mengayuh menjauhi Biaha supaya bisa mudah diambil oleh boat.
Memang pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan, ketika muncul di permukaan, teriakan, sumpah serapah, ketawa terbahak bahak. Betul betul pengalaman yang tidak terlupakan....
Diver yang terbiasa dengan normal fun dive dan tidak menyukai adventure mungkin akan kurang suka dengan pengalaman barusan, namun yang menyukai 'adrenalin rush' dijamin bisa puasss huhuhuhuhuhuhu...
Sempat ada satu pertanyaan bagus : Kenapa tidak di breifing dahulu tentang situasi yang akan dihadapi ?
Jawabannya, tidak semua situasi bisa dicakup dalam pre dive briefing.
Normal condition, kita tentu akan memberikan briefing standard yang akan dihadapi di site tersebut, namun dalam kondisi 'adventure' rasanya prinsip yang harus selalu dipegang adalah : "Don't Panic" dan "Stop, Think, Act !".
Diver harus tetap tenang, membaca situasi dan menentukan langkah selanjutnya (tergantung situasi yang dihadapi...), jadi briefing menjadi almost imposible karena keputusan yang diambil sifatnya sangat situasional. Hanya dengan jam terbang dan pengalaman kita bisa mengerti apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh... :D.
Walaupun dive ini 'berantakan' namun sebenarnya semuanya tetap under control ! :D.
Dive 2 seharusnya kita ambil Tepekong, ombak tidak seheboh Biaha tapi terlihat masih ada ombak dan deg degan dari dive sebelumnya belum sirna, akhirnya kita tidak turun di Tepekong dan balik langsung ke Padang Bai....
Dive 2, Bias Tunggal / Turtle Neck (Padang Bai).
Kita selalu start di teluk, banyak perahu yang juga dive disini menandakan lokasi ini cukup bersahabat di kala ombak tinggi sekalipun :P.
Dive hingga 7m, masih terasa swell dari atas. Sandy bottom, slope, kita turun perlahan2 ke 15m dan kemudian bergerak perlahan menyusuri wall (btw, ini satu-satunya wall di area Padang Bai).
Wall disini saya rasa cukup kaya, bisa bertemu leaf fish, frog fish, moray eel, ribbon eel, dart fish dan beberapa schooling fish. So.. ini lokasi yang juga mantap dari sisi biota lautnya.
Wall nya juga tidak terlalu dalam, saya bisa lihat sandy bottomnya dari kedalam 17an meter, jadi kira2 bottom ada di 30m (lebih dangkal dibanding pulau Menjangan - Bali Barat misalnya yang bottom di 60 an meter).
Wall ini juga sedikit tricky, arus bisa sangat bersahabat bisa jadi deras, karena posisinya yang ada di 'tanjung' turtle neck. Namun setelah lewat wall, kita masuk ke teluk 'Blue Lagoon', arus relatif lebih manageable.
Beberapa foto yang berhasil diambil :) :
Porcelain crab, sedang mengembangkan jaring jaringnya... :D... Location : Bias Tunggal |
Shrimp on Sea urchin. Commensal Sea Urchin Shrimp (Stegopontonia commensalis) on banded Sea Urchin (Echinothrix calamaria). |
Dicky, on Bias Tunggal Wall... |
Entering Blue Lagoon bay... Mr. U. |
White / Pink / Transparent Leaf fish... found @ Bias Tunggal Wall... Mohawk Style !! :D. |
Flatworm, found beneath a small rock. |
small fish on coral :), posing nicely.. :). |
Nemo on Savana ? :D. |
Mbak Tika mencoba menikmati trial scuba di kolam... sukses tembus ke 3m ya mbak ! :D.
Dapat rejeki bisa nginap di Novotel Nusa Dua yang harganya udah bunyi 'jut' ihihihihihihi...
Day 3, Dive 1
Dapat anggota lagi, Pak Santoso yang baru gabung. Harusnya ada si Agus yang katanya mau nyari foto buat IUWPC ehehehe... sibuk ya Gus... otre lah...
So we dive di spot favorit : Blue Lagoon.
A lot of people dive Blue Lagoon today... keruntelan :). Mungkin ada 3-4 group tumplek blek disini.
Kita dibawa oleh Tangkas, karena Pak Widana sedang meng-OW satu Diver, eh tapi akhirnya ketemuan juga dibawah ngublek barrel sponge yang sama ya pak :).
Spot ini tambah lama tambah cakep saja gile gile... hewan2 makronya tambah kaya dan banyak !
Cekidot...
Satu spot koral yang menjadi highlight di Blue Lagoon ternyata sedang dipenuhi jutaan ikan kecil ini... agak menyulitkan pandangan kalau kita ingin mencari hewan2 di sini.
Bahkan Frog fish sebesar ini tidak akan kelihatan kalau kita tidak menyibak gerombolan ikan dan mencari di celah celah koral :).
Black, gigantic one... Berusaha memakan ikan2 kecil yang lewat di depannya. |
Lauriea Siagiani - Hairy squat lobster... 2 ekor ! di barrell sponge di Blue Lagoon. |
Temuan baru, Saron marmoratus - Saron / Marbled Shrimp (sepasang) ngumpet di koral... |
Baby scorpion fish, juga nyanggong di sini hehehehe... a close up photo.... |
Ketemu Leaf fish spesies yang sama seperti yang kita temui di wall Bias Tunggal. |
Hinge Beak shrimp... lovely.... |
Dan Giant frog fish yang lain, warna kehijau hijauan :).ugh... pola kulitnya udah bener2 kayak koral :D. |
So much for one dive spot :).
Dan sebelum safety stop masih sempat mendapatkan foto Anemone fish yang cantik ini,
plus satu kejutan dari Tangkas : Pom pom crab ! ahahaha... what a surprise, sayang saya belum mahir memfoto si Pom Pom saking exited-nya !!
Pom Pom Crab.. sorry, pertama kali memfoto, hehehe... ancur lebur... ini foto terbaik yang ada.... thanks for Tangkas ! |
Kita pindah di dive 2 ke Ferry Channel.
Kepingin ngerasain diving di bawah Ferry yang melintas diatas kepala ihihihihi....
Pak Santoso, Mr. U dan Tangkas turun ke 27m untuk memofoto si Pigmy Sea horse.
Saya dan Dicky stay di 15an sambil menikmati pemandangan ferry channel yang mantap...
Tutupan coral sangat bagus, visibility yang agak buruk, beberapa kali kena 'gelombang air gula' yang dingin itu hehehehe... memang Ferry Channel karakternya berarus dan dingin !
Kuku nya ditancepin.... |
Kemudian ketemu seekor Hermit Crab, yang gak malu malu saya close up :)...
Dan seekor Nudi yang cantik !! asik bangetttsss... :).
Pose nya, warnanya, asik bangettsss....
Dan beberapa Nudi kecil sak upil hehehehe... Nudi yang sebelah kanan saya inget pernah ketemu juga di Jetty... masih sama kecilnya hahahaha... bentol bentol kayak digigit nyamuk gitu modelnya...
Dan seekor nudi yang putih seluruhnya, juga cuman 2cm saja besarnya.... so beautifull....
Lagi cari jalan... liat kiri, liat kanan ehehehehe....
Seekor transparent shrimp di anemone...
Dan Nudi yang sangat banyak bertebaran di sekitar Padang Bai....
See you next Dive !!
Mr. U, Mbak Noor, Silver, sudah ngebet dive semua hehehehe....
.
No comments:
Post a Comment
Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..