Trip ini ditulis bersamaan dengan dilaksanakannya :P.
Setelah kenyang... kamu lanjut ke Sedona, melewati Dive Center La Rascasse (artinya Lion fish) dan Murex... bersama dengan Tasikria mereka adalah beberapa Dive Center terkenal di Manado yang cukup sering digunakan oleh Diver....
A2DC kebetulan pakai DC (yang terkenal juga ! :D) : Minahasa Diver,
Check in di Sedona, team A2DC berfoto bersama :D....
Kami kemudian bertemu Reinhart dari Minahasa Diver, DC yang kami pakai ini punya kantor berdempetan letaknya dengan Hotel Sedona. yah kalau dari kamar hotel jalan kaki 200m an lah mengingat hotel Sedona ini luas sekali halamannya.
Kami check in, tunggu di kamar dan jam 16:00 Wita petugas dari Minahasa Diver memberitahu kami bahwa boat siap untuk digunakan.
Perlengkapan kami dibawa ke DC, langsung persiapan untuk check dive di Sedona corner.
Day 1, Dive 1 : Sedona Corner.
Easy sand dive just outside of Sedona water. Depth about 10-14m, scarce coral but still a lot better than Pasir Putih :D. Visibility 7-10 m, should be good enough considering sand bottom dan no current. agak keruh karena 'diobok-obok' fin kami :D.
Nudi branch, ribbon eel, beberapa lion fish, banded pipe fish... masih terasa normal normal saja :).
Well its just a check dive. 1 jam dan kita naik dengan sisa udara saya masih 90bar... what a pity... :(, tapi memang sinar sudah sangat redup dan semakin cepat meredup... dan saya tidak persiapan membawa senter.
So... ide yang baik lah untuk ascend.
Akhirnya setelah dipenuhin kesibukan rutin (yang saya syukuri dan membuat saya bisa punya modal untuk diving :D), akhirnya bisa juga ngelanjutin nulis rekaman trip Menado ini.
Day 2, kami berencana dive disekitar Bunaken.
Wajib lah kalau ke Menado gak dive di Bunaken agak aneh rasanya hahaha...
Berikut Foto dive site di sekitar Menado dan Bunaken, property of Minahasa Dive Center.
Bisa juga anda check map dive site lain di website Tasik Ria.
So pagi2 sudah berangkat ke Bunaken, jam 10 an Dive 1 di Fukui (Bunaken).
Karakter slope campur wall, dan kata Pak Eron sang DM, ada kima (clamp shell) besar...
Anyhow memang Fukui adalah salah satu dive spot yang terkenal dan sering disebut sebut...
Tutupan coral memang rapat, dibeberapa tempat yang datar kelihatan sudah menjadi pasir, mungkin sering dibuat "mendarat" para diver :P. Ketemu seekor penyu, kelihatannya penyu cukup banyak dan lumrah bisa dijumpai disekitar Bunaken sini.
Saya, pak Satrio dan Pak Santoso yang pegang kamera ada di group sendiri dengan Eron sebagai DM, dan group lain ada Pak Hanafi, Pak Yulius dan pak Michael dengan pak Martin sebagai DM.
Tidak terlalu banyak foto bagus yang diambil karena kami ber 3 yang bawa foto mencoba untuk membuat foto wide angle. Sesuatu yang selama ini susah dilakukan di lokasi lain karena visibility dan ketidak ada an Wall / object yang bagus untuk wide angle.
Matahari juga posisinya ada di atas sehingga memudahkan untuk mengambil object wide angle dan matahari.
Beberapa foto yang saya ambil di Fukui :
Kami Surface Interval di Taman Nasional Bunaken, ada banyak penjual makanan, minuman dan souvenir disana...
Salah satu makanan khas disana adalah 'Halua', kenari yang diberi bumbu gula merah dan bumbu bumbu lain, sehingga rasanya mirip dengan kacang gula merah yang banyak ada di Jawa. Harga : 10.000 / 3 pcs.
Saya rasa wajar saja karena saya tau ngumpulin biji kenari itu gak gampang :)... inget pengalaman masa kecil duluuu sekali waktu masih nyari Kenari hehehehe...
Agak lama kita SI di sini, sambil makan kelapa muda yang juga gak murah kalau menurut saya, seingat saya 10 atau 20 ribu per biji. Harga turis hahaha...
Tentu saja sempat sempatin berfoto di sini....
Ada cukup banyak pilihan transportasi dari Manado ke TN Bunaken.
Salah satunya glass bottom boat full Music (ajep-ajep) yang seingat saya menarik biaya 60ribu per orang PP. Jadi tidak harus diving kalau cuman mau ke Bunaken mah... hehehehe.... Dermaga nya juga nyaman, tempat makan nya rindang, banyak pilihan makanan dan bisa belanja souvenir juga....
Setelah lama SI dan menikmati Bunaken dari darat,
Dive 2 kita ambil dekat dengan pintu masuk TN Bunaken : Muka Kampung.
Dilokasi ini, briefing dari bang Eron, kita akan menemui wall dan banyak sekali turtle.
Kebetulan kita cuman ketemu 1-2 turtle saja, tapi yang 1 itu guedenya minta ampunnn... the biggest turtle I've ever seen. Tingginya taksiran saya sekitar 1.5m, tidur tenang tidak merasa terganggu dengan kehadiran kita.
Selain itu kita juga berlatih Wide angle lagi... memang perlu banget latihan buat membiasakan diri hehehe....
Dive 3 kami ambil di dekat Sedona saja, kami ke Buloh 1.
Lokasi macro yang cukup nyaman untuk melakukan dekompresi :).
Nudi branches, sea snake, orang utan crab, kami temukan disini.
Sambil berangkat ke lokasi kami makan siang dulu di kapal. Salah satu menu yang spesial dan diminatin banyak orang adalah nasi kuning Manado. Dibungkus dengan daun kelapa juga... makannya disuap pakai tangan... serasa nikmattt...
cekidot :D......
Ngelempoh (lesehan di lantai), buka pincukan nasi kuning dan hlep hlep... apa saja pasti enak karena lapar... nikmatnya trip diving ! :D....
Hasil foto macro di Buloh.....
Dan beberapa shrimp di sea star (bintang laut) yang bikin tergila gila hehehe... semakin lama semakin kecilll !!! ihihihihihihi.... macem macem warnanya... biru, merah, transparent, mengikuti warna bintang laut yang menjadi inang nya...
Juga kepiting dan shrimp yang numpang di crinoid ini....
Sums up the dive of the day... berikutnya tentu saja keluar hotel... santap kulinerrr... :D.
Kita cari makan ikan bakar di sekitar Kompleks Bahu Mall Manado, disana juga ada supermarket yang cukup besar dan lengkap. Jadi lumayan juga untuk jadi 'one stop shoping and eat'.
Menu di warung2 disekitar sini beragam, mulai dari Ikan ikanan (Bobara, Oci, Mujair, Tuna, Tindarung, dll) tinggal pilih mau dimasak apa, Bakar, Woku, Kuah Asam, goreng tinggal pilih. Harga dipatok per ons, kalau tidak salah ingat sekitar 15ribu -20ribu tergantung jenis ikan.
Kemudian ada juga makanan 'tidak halal', sate babi, ragey, rusuk babi (coto, sup, kuah asam, bakar) dll.
Silahkan dipilih sendiri hahaha... harga makanan kalau menurut saya sekelas harga makanan di Jakarta (so setara harga makanan di Mall di Surabaya).
Semua 'warung' berada di pinggir pantai, kita bisa memilih tempat duduk di pinggir pantai, menikmati suara deburan ombak sambil melihat kerlap kerlip lampu kota Manado...
Setelah cukup kenyang, kami mampir di Merciful Building untuk memesan / membeli oleh oleh.
Ini kompleks yang sangat tertata rapi, sudah mirip pusat perbelanjaan saja, berbagai makanan kecil khas Manado, ada toko souvenir besar, ada toko2 pendukung lain yang berjejer disekitar situ, ada tempat parkir yang bersih, rapi dan sejuk, Toilet, TV bagi sopir, pokoknya tempat yang nyaman buat belanja buah tangan...
Dan tentu juga menjual makanan khas Manado : Klapertaart.
Ada 2 macam, Pakai Rum dan tidak pakai Rum, Tiap macam ada 3 variasi Toping, Original, Extra Chocolate dan Keju. Juga tersedia variasi ukuran, mulai dari yang 20ribu, 60ribu hingga yang terbesar 150ribu.
Bisa pesan dan bayar belakangan, ada mesin gesek buat kartu kredit.
Klapertaart ini bisa tahan 6 hari di dalam kulkas dan 2 hari kalau tidak dimasukkan kulkas, sehingga kalau mau dibawa naik pesawat lebih baik kita pesan dulu dan diambil saat kita berangkat ke Bandara.
Jangan kuatir karena Merciful Building buka 24 jam non stop... gile banget bisnisnya... ckckckckck....
Tinggal datang, bayar, dan mereka sudah siap dengan packing untuk dimasukkan ke kabin, jadi barang tinggal angkat saja hahaha....
Pulang hotel, ngorok... eits.. enggak... edit photoo... ampyun deh... hahahaha...
lumayan lah, Sedona menyediakan internet gratis...
Hari ketiga, kami berangkat pagi pagi jam 6:30 an dengan mobil ke Lembeh. Perjalanan memakan waktu 1.5 sampai 2 jam tergantung kemacetan jalan.
Kita harus lewat kota Bitung untuk bisa mencapai Lembeh.
Bitung sekarang menjadi kota yang lumayan hidup berkat aktifitas tourisme di sekitar selat Lembeh.
Setibanya di Lembeh, langsung saya dikagetkan dengan sosok yang terkenal di dunia selam Indonesia, Pak Cipto Aji Gunawan. Saya sih semula mikir ah, kebetulan aja ketemu di dive site... eh ternyata eh ternyata beliau dive di boat yang sama dengan kita !! Kesempatan bagus buat A2DC untuk kenalan dan mendapat ilmu dan informasi dari bapak yang punya hubungan dekat dengan kementrian pariwisata ini hehehe...
Mobil berhenti di pier / pelabuhan yang sebenarnya adalah pelabuhan pelelangan ikan.
Dari sini kita berangkat ke dive spot yang kita pilih.
Sepanjang selat Lembeh dipenuhi industri kapal, galangan kapal, perikanan dan tentu saja... RESORT.
Dari pelabuhan nelayan dan tempat lelang ikan, kira kira 30-45 menit kita pakai kapal untuk ke spot mungil yang satu ini :
Day 3, Dive 1 : Nudi Retreat (Lembeh Strait)
Coral reef di sekitar 5-10 m dan slope pasir yang cukup curam, kelihatannya kurang menjanjikan...
tapi setelah diselamin, ternyata memang site ini sangat kaya mahluk macro...
Sayang pigmy spot nya cuman satu. Bargibanti kuning (biasanya yang ketemu di Bali adalah Bargibanti merah).
Lembeh Dive Maps :
or from http://www.indonesiadivedirectory.com
Dive 2 kita turun di Jahir (Lembeh Strait)
Black sands, lite slope that is Jahir... menurut saya kurang recommended untuk dikunjungi... lebih banyak 'kosong' nya, tidak seramai Nudi Retreat.
Walaupun kami bisa ketemu banyak Mantis Shrimp dan menghasilkan beberapa foto berikut ini :D :
Foto diatas sangat spesial karena mata sang mantis bisa 'terbuka' coba check foto foto mantis lain, jarang sekali mantis bisa membuka matanya seperti ini....
Third and last dive @Lembeh is extraordinary, karena kami melihat satu site yang begitu banyak Mandarin fish nya.... Saking banyaknya sampai para diver yang ingin melihat bisa berjajar sepanjang 10m an dan semua orang mendapat ikan Mandarinnya sendiri sendiri hehehe..
Melihat Mandarin fish terbesar yang pernah saya lihat, dan berhasil mendapatkan foto nya saat 'mating'... although not a perfect one but managed to grab some descend photos :D.
Site ini menarik karena banyak Nudi branch, ribbon eel, pajamas cardinal fish di sea urchin, dll...
Pertama kali descend saya udah kerasa site ini bakalan 'rame', banyak sea urchin, tapi banyak ikannya juga walaupun coral jarang-jarang tapi banyak sekali ikan kecil. Tumpukan sampah dimana mana... sangat potensial buat macro dive hahahaha...
Saya ketemu banyak sekali Banggai Cardinal fish, yang biasa maupun yang 'Pajamas'.
Kemudian ketemu satu ribbon eel yang menari nari gak takut dengan kamera saya....
Moment dan anglenya saya rasa sudah pas, sayang backgroundnya pasir... kalau saja bisa ambil background hitam akan lebih wow deh :D.
Kemudian kosong sampai 15menitan dan ketemu berturut2 nudi branch yang nangkring dengan males malesan... maklum udah sore, jamnya tidur :D.
Saking saya demennya sama yang satu ini, saya tempel 2 foto nih hehehe....
Kemudian 2 Nudi lagi yang umum tapi saya berhasil dapat 'front' shoot yang saya suka....
Pak Satrio ternyata agak kurang beruntung dapet tanki yang cuman 100 bar ?? hmm... akhirnya kita berpisah dengan beliau disini dan beliau gak berhasil ketemu sama mandarin fish ini... what a pity...
End of the dive... setelah dapat berpuluh2 foto Mandarin fish... sampe puas, soalnya banyak sekali Mandarin fish yang bisa difoto, dan kelihatannya mereka sudah agak terbiasa dengan kehadiran diver disekelilingnya...
Kami makan malam di Bitung... gak sempat mandi hehehe, jadi asin asin gitu naik mobil hahahaha...
untung udah disediakan air tawar di boat, memang hanya untuk bilas saja dan ada handuk juga... servis yang ok lah dari Minahasa Divers ! Jempol...
Dalam perjalanan Bitung ke Manado, kami mampir lagi untuk beli bakpao Manado (Biapong namanya) hehehe...
Tersedia 3 rasa, ayam, babi dan kacang hijau... namanya pun khas ada bahasanya sendiri sayang saya lupa namanya hehehe... pokoknya intinya ya 3 rasa itu...
Ada bumbunya asin2 manis seger gimana gitu hehehe... pokoknya cucokk sekali deh dimakan sama Bakpao ini !! Harga sebiji seingat saya 5.000 rupiah per pcs.
Selesai makan biapong, sudah larut malam, sekitar jam 10, langsung balik ke hotel hehehe... beberapa diver udah sangat ngantuk sampai mandipun gak sempat hahaha... memang padat sekali acara kita hari ini.
Saya sendiri cuman sempet editing beberapa gambar, packing semua barang kecuali barang2 yang dibutuhkan untuk dive hari terakhir dan kantuk menyerang...
zzzzz....
Jam 6 WITA seperti biasa sudah bangun, segera sarapan dan persiapan untuk dive hari terakhir.
Rencana ke Bunaken lagi... hari ini seperti biasa selalu telat berangkat nya, mungkin ini jadi trade mark diving di Manado ? hehehe... kali ini tertunda nunggu makan siang dan ngisi air di bak cuci.
Perahu dapet yang lebih gede lebih enak dari kemarin kemarinnya. Bak cuci ada 2 buah jadi bisa untuk tempat banyak camera.
Day 4, Jam 9 an kami baru berangkat ke Bunaken, sekitar 40menit kami kali ini kami ke spot : Bunaken Timur.
Lokasinya berada di timur pulau Bunaken. Reef / wall dari mulai Muka Kampung sampai Sachiko point ini adalah Bunaken Timur, sedikit ada drift, sedikit saja, dan kegiatan yang dilakukan sekali lagi mencoba memfoto wide angle...
Saya kurang recommend untuk datang ke point ini, hari terakhir ini kelihatannya pilihan dive spot terkesan 'seadanya' saja... memang sesuatu yang selalu saya kuatirkan kalau ikut trip rombongan cukup besar spt ini.
Selalu saja dive center kadang 'memaksa' dive spot yang memudahkan mereka.
Any how... visibility splendid, saya perkirakan 30m+, kami ketambahan dua teman dari Manado yang mencari hiu di kedalaman 35-40 an meter.
some of the photos... my own trial version of Wide angle photo shot....
Selesai Dive 2, kami langsung pindah ke Dive 3 di City Extra
Diberi nama City Extra karena letak spot ini ada di sebelah rumah makan yang namanya City Extra... :D.
Shallow, gentle sand slope, kelihatannya kurang menjanjikan, dan kalau menurut saya memang kurang recomended... sebaiknya semua macro spot ambil di Lembeh saja, tidak usah dive di sekitar Manado - Malalayang....
Sempat 15-20 menit tidak ada object yang menarik... menurut DM, lokasi disekitar Manado memungkinkan ada mimic octopus, kadang dugong, walaupun saya pribadi berhasil mendapatkan beberapa shot yang saya suka, namun secara keseuluruhan dive spot ini tidak recommended. Ada area yang memang cukup potensial nudi branch nya, tapi saya rasa spesial juga.
Berikut ini termasuk salah satu photo yang paling saya gemari dari trip kali ini... ini pertama kalinya saya berhasil memfoto bayi / telur clown fish, bersama dengan induknya lagi...
Ada highlight menarik saat saya mencoba mengambil foto diatas.
Clown kecil yang bersembunyi di kegelapan itu seringkali memakan telur clown fish ketika sang induk berusaha 'berperang' melawan kamera dan flash kami.
Dan ketika sang induk mendekat untuk melindungi telur telurnya (dan karena itu saya bisa ambil foto ini) maka sang clown fish kecil segera bersembunyi lagi...
Segera saya menyadari dan sangat merasa bersalah telah membuat sang induk terganggu... dan segera saya pergi dari situ....
Semoga rekan2 semua selalu awas kalau ingin memfoto ikan yang bertelur, mohon untuk melihat adakah disana ikan ikan lain yang berpotensi memakan telur tersebut memanfaatkan momen sang induk yang 'terganggu' oleh kehadiran kita.
Sedikit memisahkan diri, saya kebetulan melihat seekor octopus kecil sedang merambat di pasir...
Terakhir saya mendapat whip coral yang sangat panjang dan ternyata kaya dengan hewan disana :D. Sempat melihat ular laut juga... sebenarnya ingin saya foto, tapi karena saya adalah diver terakhir yang belum naik, sungkan dengan teman teman walaupun udara masih bersisa 70 bar :D. So... that's the end of our dive trip !
To be continued..... !!
Baru nyampe di hotel Sedona di Manado, 15 menit dari kota Menado (Bulevard) dan 30 menit an dari Bandara Sam Ratulangi Menado.
Pesawat Surabaya - Manado :
Ada beberapa pilihan :
Yang termurah adalah Lion Air, sekitar 500-600 ribu an, ada beberapa pilihan jam, jam 6 pagi, jam 8 pagi, juga ada yang siang.
Kalau naik pesawat jam 6 pagi anda akan transit sebentar di Makasar (transit ke Menado tidak perlu turun dari pesawat) langsung lanjut ke Menado. Tiba di Menado sekitar jam 11 WITA.
Kalau naik pesawat jam 8 pagi anda langsung ke Menado, tiba sekitar 30-45 menit lebih lambat dari pesawat yang jam 6 :).
Kebetulan kami ber 7 dari Surabaya, Saya, Pak Santoso, Pak Julius naik pesawat jam 6 pagi.
Sementara Pak Satriyo, Pak Michael, Pak Hanafi dan Ditto naik pesawat jam 8.
Pak Santoso dan Pak Julius... Business class ! :p |
Untuk Lion Air, harga ticket jam 6 biasanya paling murah dibanding jam jam yang lain.
Alternatif lain adalah Garuda dan Sriwijaya Air. Gak ada Air Asia atau Citilink (sayangnya :D).
Alternatif penerbangan lain ini harga ticketnya berada di sekitar 1j rupiah. Kadang Garuda ada promo seat yang harganya bisa mendekati harga Sriwijaya.
Kembali dari Manado pun anda punya pilihan maskapai yang sama, dengan Lion Air anda punya pilihan jam 6 pagi, jam 8 pagi dan jam 12 siang (biasanya termurah).
Bandara Sam Ratulangi :
Bandara yang cukup bersih, sudah ada system garbarata (belalai gajah). Besarnya kurang lebih sama dengan Bandara Ngurah Rai di DPS (lama, sebelum renovasi 2013) dan lebih kecil dari Bandara Juanda di Surabaya ataupun Makasar.
Bila memakai Garbarata maka dari lantai 2 anda harus turun ke lantai 1 untuk ambil bagasi (via elevator).
Tidak ada taksi dengan argo, disekitar conveyor pengambilan bagasi ada banyak sekali penjual ticket taxi / mobil sewaan. Sempat ngobrol sebentar dengan salah satu dari mereka, Mobil Avanza bisa disewa seharian dengan harga 350ribu sehari include sopir, bensin kita yang tanggung. Innova harganya 450ribu sehari.
So there, lebih baik kalau bisa minta jemputan dari saudara atau resort tempat anda menginap.
Makan di Manado :
Gak bisa ngomong banyak nih :D... banyak sekali macam dan tempat kuliner di Manado :).
Hanya saja siang itu kami sempat mencoba mampir di 'warung' di jalan Bethesda.
Ber 8 kami bayar 240ribu total nya. Ya tidak mahal sekali dan tidak murah juga :D.
Coral reef monument... something like that... katanya diresmikan SBY tahun 2012 will browse later :D. |
Sate 'Kagey'.... |
Warung-warung di Jalan Bethesda... |
Konsep Cepat Saji... Paniki, dan nama nama lain yang saya belum bisa mengingat... babi, anjing, kelelawar, semuanya enakkk... |
Model rumah makannya seperti mini pub di Philippine hahahaha... (kayak yang udah pernah ke Philippine aja...) |
Pak San dan Pak Julius di meja makan.... |
What we eat for lunch.... ikan asapnya enakkkk sekaleee... Kagey (sate) nya muantapppss... |
Mother Mary statue.... |
Setelah kenyang... kamu lanjut ke Sedona, melewati Dive Center La Rascasse (artinya Lion fish) dan Murex... bersama dengan Tasikria mereka adalah beberapa Dive Center terkenal di Manado yang cukup sering digunakan oleh Diver....
A2DC kebetulan pakai DC (yang terkenal juga ! :D) : Minahasa Diver,
Check in di Sedona, team A2DC berfoto bersama :D....
Full team (dari ki ke ka) : Pak Hanafi, Pak Satriyo, Pak Mikael, Pak Julius, Me, Pak Santoso, Ditto Bukti kalau Ditto nyampe di Manado !! |
Kami kemudian bertemu Reinhart dari Minahasa Diver, DC yang kami pakai ini punya kantor berdempetan letaknya dengan Hotel Sedona. yah kalau dari kamar hotel jalan kaki 200m an lah mengingat hotel Sedona ini luas sekali halamannya.
Kami check in, tunggu di kamar dan jam 16:00 Wita petugas dari Minahasa Diver memberitahu kami bahwa boat siap untuk digunakan.
Perlengkapan kami dibawa ke DC, langsung persiapan untuk check dive di Sedona corner.
Sedona resort...... |
Back yard... nice grass facing the ocean... |
Minahasa Dive Center... |
Day 1, Dive 1 : Sedona Corner.
Easy sand dive just outside of Sedona water. Depth about 10-14m, scarce coral but still a lot better than Pasir Putih :D. Visibility 7-10 m, should be good enough considering sand bottom dan no current. agak keruh karena 'diobok-obok' fin kami :D.
One of my favorite shot in this trip.... |
I love what I'm doing ! :D.... |
Well its just a check dive. 1 jam dan kita naik dengan sisa udara saya masih 90bar... what a pity... :(, tapi memang sinar sudah sangat redup dan semakin cepat meredup... dan saya tidak persiapan membawa senter.
So... ide yang baik lah untuk ascend.
Akhirnya setelah dipenuhin kesibukan rutin (yang saya syukuri dan membuat saya bisa punya modal untuk diving :D), akhirnya bisa juga ngelanjutin nulis rekaman trip Menado ini.
Day 2, kami berencana dive disekitar Bunaken.
Wajib lah kalau ke Menado gak dive di Bunaken agak aneh rasanya hahaha...
Berikut Foto dive site di sekitar Menado dan Bunaken, property of Minahasa Dive Center.
Bisa juga anda check map dive site lain di website Tasik Ria.
On the boat to Bunaken... kami berenam dan DM pak Eron |
So pagi2 sudah berangkat ke Bunaken, jam 10 an Dive 1 di Fukui (Bunaken).
Karakter slope campur wall, dan kata Pak Eron sang DM, ada kima (clamp shell) besar...
Anyhow memang Fukui adalah salah satu dive spot yang terkenal dan sering disebut sebut...
Tutupan coral memang rapat, dibeberapa tempat yang datar kelihatan sudah menjadi pasir, mungkin sering dibuat "mendarat" para diver :P. Ketemu seekor penyu, kelihatannya penyu cukup banyak dan lumrah bisa dijumpai disekitar Bunaken sini.
Saya, pak Satrio dan Pak Santoso yang pegang kamera ada di group sendiri dengan Eron sebagai DM, dan group lain ada Pak Hanafi, Pak Yulius dan pak Michael dengan pak Martin sebagai DM.
Tidak terlalu banyak foto bagus yang diambil karena kami ber 3 yang bawa foto mencoba untuk membuat foto wide angle. Sesuatu yang selama ini susah dilakukan di lokasi lain karena visibility dan ketidak ada an Wall / object yang bagus untuk wide angle.
Matahari juga posisinya ada di atas sehingga memudahkan untuk mengambil object wide angle dan matahari.
Beberapa foto yang saya ambil di Fukui :
Martin, DM yang bersahaja namun sangat berpengalaman dengan alam... Wetsuit terpaksa dilepaskan karena wetsuit Eron gak terbawa hahaha.. Miss-communication... |
Pak Hanafi dan Pak Michael, memvideo penyu di Fukui spot... |
Safety stop.... |
Kami Surface Interval di Taman Nasional Bunaken, ada banyak penjual makanan, minuman dan souvenir disana...
Salah satu makanan khas disana adalah 'Halua', kenari yang diberi bumbu gula merah dan bumbu bumbu lain, sehingga rasanya mirip dengan kacang gula merah yang banyak ada di Jawa. Harga : 10.000 / 3 pcs.
Saya rasa wajar saja karena saya tau ngumpulin biji kenari itu gak gampang :)... inget pengalaman masa kecil duluuu sekali waktu masih nyari Kenari hehehehe...
'Halua', Kenari gula merah. Akhirnya satu toples kita borong semua Rp 480 ribu hahahaha... |
Agak lama kita SI di sini, sambil makan kelapa muda yang juga gak murah kalau menurut saya, seingat saya 10 atau 20 ribu per biji. Harga turis hahaha...
Tentu saja sempat sempatin berfoto di sini....
Visibility sangat bagus... walaupun dasarnya pasir.... Latar belakang gunung di Pulau Menado Tua... |
Pak Santoso di Dermaga Taman Nasional Bunaken... |
Ada cukup banyak pilihan transportasi dari Manado ke TN Bunaken.
Salah satunya glass bottom boat full Music (ajep-ajep) yang seingat saya menarik biaya 60ribu per orang PP. Jadi tidak harus diving kalau cuman mau ke Bunaken mah... hehehehe.... Dermaga nya juga nyaman, tempat makan nya rindang, banyak pilihan makanan dan bisa belanja souvenir juga....
Wajib difoto, Peta Pulau Bunaken... |
Saya sudah kemari... :D. |
Menado beauty... Dibelakang adalah kios kios penjualan makanan di Bunaken Banyak tempat duduk disediakan, sangat rindang... |
Setelah lama SI dan menikmati Bunaken dari darat,
Dive 2 kita ambil dekat dengan pintu masuk TN Bunaken : Muka Kampung.
Dilokasi ini, briefing dari bang Eron, kita akan menemui wall dan banyak sekali turtle.
Kebetulan kita cuman ketemu 1-2 turtle saja, tapi yang 1 itu guedenya minta ampunnn... the biggest turtle I've ever seen. Tingginya taksiran saya sekitar 1.5m, tidur tenang tidak merasa terganggu dengan kehadiran kita.
Selain itu kita juga berlatih Wide angle lagi... memang perlu banget latihan buat membiasakan diri hehehe....
Sea Turtle yang amat besar... |
Bunaken Wall.... |
Bunaken Wall... |
Dive 3 kami ambil di dekat Sedona saja, kami ke Buloh 1.
Lokasi macro yang cukup nyaman untuk melakukan dekompresi :).
Nudi branches, sea snake, orang utan crab, kami temukan disini.
Sambil berangkat ke lokasi kami makan siang dulu di kapal. Salah satu menu yang spesial dan diminatin banyak orang adalah nasi kuning Manado. Dibungkus dengan daun kelapa juga... makannya disuap pakai tangan... serasa nikmattt...
cekidot :D......
Ngelempoh (lesehan di lantai), buka pincukan nasi kuning dan hlep hlep... apa saja pasti enak karena lapar... nikmatnya trip diving ! :D....
Hasil foto macro di Buloh.....
Hellloooo....... |
Dan beberapa shrimp di sea star (bintang laut) yang bikin tergila gila hehehe... semakin lama semakin kecilll !!! ihihihihihihi.... macem macem warnanya... biru, merah, transparent, mengikuti warna bintang laut yang menjadi inang nya...
Juga kepiting dan shrimp yang numpang di crinoid ini....
Sums up the dive of the day... berikutnya tentu saja keluar hotel... santap kulinerrr... :D.
Kita cari makan ikan bakar di sekitar Kompleks Bahu Mall Manado, disana juga ada supermarket yang cukup besar dan lengkap. Jadi lumayan juga untuk jadi 'one stop shoping and eat'.
Menu di warung2 disekitar sini beragam, mulai dari Ikan ikanan (Bobara, Oci, Mujair, Tuna, Tindarung, dll) tinggal pilih mau dimasak apa, Bakar, Woku, Kuah Asam, goreng tinggal pilih. Harga dipatok per ons, kalau tidak salah ingat sekitar 15ribu -20ribu tergantung jenis ikan.
Kemudian ada juga makanan 'tidak halal', sate babi, ragey, rusuk babi (coto, sup, kuah asam, bakar) dll.
Silahkan dipilih sendiri hahaha... harga makanan kalau menurut saya sekelas harga makanan di Jakarta (so setara harga makanan di Mall di Surabaya).
Semua 'warung' berada di pinggir pantai, kita bisa memilih tempat duduk di pinggir pantai, menikmati suara deburan ombak sambil melihat kerlap kerlip lampu kota Manado...
Pemandangan dari salah satu warung di Kompleks Bahu Mall |
Setelah cukup kenyang, kami mampir di Merciful Building untuk memesan / membeli oleh oleh.
Ini kompleks yang sangat tertata rapi, sudah mirip pusat perbelanjaan saja, berbagai makanan kecil khas Manado, ada toko souvenir besar, ada toko2 pendukung lain yang berjejer disekitar situ, ada tempat parkir yang bersih, rapi dan sejuk, Toilet, TV bagi sopir, pokoknya tempat yang nyaman buat belanja buah tangan...
Dan tentu juga menjual makanan khas Manado : Klapertaart.
Ada 2 macam, Pakai Rum dan tidak pakai Rum, Tiap macam ada 3 variasi Toping, Original, Extra Chocolate dan Keju. Juga tersedia variasi ukuran, mulai dari yang 20ribu, 60ribu hingga yang terbesar 150ribu.
Bisa pesan dan bayar belakangan, ada mesin gesek buat kartu kredit.
Klapertaart ini bisa tahan 6 hari di dalam kulkas dan 2 hari kalau tidak dimasukkan kulkas, sehingga kalau mau dibawa naik pesawat lebih baik kita pesan dulu dan diambil saat kita berangkat ke Bandara.
Jangan kuatir karena Merciful Building buka 24 jam non stop... gile banget bisnisnya... ckckckckck....
Tinggal datang, bayar, dan mereka sudah siap dengan packing untuk dimasukkan ke kabin, jadi barang tinggal angkat saja hahaha....
Silahkan cicip dulu sebelum membeli, mau pilih apa ? hehehehe... Pak Satrio dan Pak Yulius... |
Pulang hotel, ngorok... eits.. enggak... edit photoo... ampyun deh... hahahaha...
lumayan lah, Sedona menyediakan internet gratis...
Hari ketiga, kami berangkat pagi pagi jam 6:30 an dengan mobil ke Lembeh. Perjalanan memakan waktu 1.5 sampai 2 jam tergantung kemacetan jalan.
Kita harus lewat kota Bitung untuk bisa mencapai Lembeh.
Bitung sekarang menjadi kota yang lumayan hidup berkat aktifitas tourisme di sekitar selat Lembeh.
Setibanya di Lembeh, langsung saya dikagetkan dengan sosok yang terkenal di dunia selam Indonesia, Pak Cipto Aji Gunawan. Saya sih semula mikir ah, kebetulan aja ketemu di dive site... eh ternyata eh ternyata beliau dive di boat yang sama dengan kita !! Kesempatan bagus buat A2DC untuk kenalan dan mendapat ilmu dan informasi dari bapak yang punya hubungan dekat dengan kementrian pariwisata ini hehehe...
pak Cipto Aji Gunawan dan A2DC :D. Dive bareng.... |
Mobil berhenti di pier / pelabuhan yang sebenarnya adalah pelabuhan pelelangan ikan.
Dari sini kita berangkat ke dive spot yang kita pilih.
Perahu yang kita pakai ternyata 'cukup terkenal' hehehe... WC sudah jadi standard u perahu disini.... |
Lembeh Strait.... |
Sepanjang selat Lembeh dipenuhi industri kapal, galangan kapal, perikanan dan tentu saja... RESORT.
Dari pelabuhan nelayan dan tempat lelang ikan, kira kira 30-45 menit kita pakai kapal untuk ke spot mungil yang satu ini :
Day 3, Dive 1 : Nudi Retreat (Lembeh Strait)
Coral reef di sekitar 5-10 m dan slope pasir yang cukup curam, kelihatannya kurang menjanjikan...
tapi setelah diselamin, ternyata memang site ini sangat kaya mahluk macro...
Sayang pigmy spot nya cuman satu. Bargibanti kuning (biasanya yang ketemu di Bali adalah Bargibanti merah).
Skeleton shrimp.... massive number of them.... |
Yellow Bargibanti |
Sea Urchin yang beracun, Fire Urchin (not false one ! :D) (Asthenosoma ijimai) |
Yihaaa....... |
Ribbon eel, Juvenile |
Shrimp on Sea Star |
Puffer fish yang banyak bisa dijumpai disekitar Manado dan Lembeh |
Blessed fishes.... |
Nudi Retreat... at the surface... |
Ketemu Kelelawar saat Surface Interval... |
Yang lain main gaple.... |
Lembeh Dive Maps :
or from http://www.indonesiadivedirectory.com
Dive 2 kita turun di Jahir (Lembeh Strait)
Black sands, lite slope that is Jahir... menurut saya kurang recommended untuk dikunjungi... lebih banyak 'kosong' nya, tidak seramai Nudi Retreat.
Walaupun kami bisa ketemu banyak Mantis Shrimp dan menghasilkan beberapa foto berikut ini :D :
Mantis Shrimp |
The Eye ! |
Foto diatas sangat spesial karena mata sang mantis bisa 'terbuka' coba check foto foto mantis lain, jarang sekali mantis bisa membuka matanya seperti ini....
Coconut Octopus (Amphioctopus marginatus) |
Coconut octopus ini sedang bersembunyi didalam pecahan botol...
Berbeda dengan octopus yang lain, yang cepat sekali sembunyi dalam pasir, octopus ini bersembunyi dan menjadikan benda2 sebagai rumah / tempat persembunyiannya.
Jadi dia lebih mudah untuk difoto...
Close enough ?? |
Can you see both of us ??? can you ?? |
Spider man ! ehehehe... |
Crab on Sea Cucumber |
Third and last dive @Lembeh is extraordinary, karena kami melihat satu site yang begitu banyak Mandarin fish nya.... Saking banyaknya sampai para diver yang ingin melihat bisa berjajar sepanjang 10m an dan semua orang mendapat ikan Mandarinnya sendiri sendiri hehehe..
Melihat Mandarin fish terbesar yang pernah saya lihat, dan berhasil mendapatkan foto nya saat 'mating'... although not a perfect one but managed to grab some descend photos :D.
Site ini menarik karena banyak Nudi branch, ribbon eel, pajamas cardinal fish di sea urchin, dll...
Pertama kali descend saya udah kerasa site ini bakalan 'rame', banyak sea urchin, tapi banyak ikannya juga walaupun coral jarang-jarang tapi banyak sekali ikan kecil. Tumpukan sampah dimana mana... sangat potensial buat macro dive hahahaha...
Saya ketemu banyak sekali Banggai Cardinal fish, yang biasa maupun yang 'Pajamas'.
Kemudian ketemu satu ribbon eel yang menari nari gak takut dengan kamera saya....
Mouth close up ! aaa... hehehehe... |
Moment dan anglenya saya rasa sudah pas, sayang backgroundnya pasir... kalau saja bisa ambil background hitam akan lebih wow deh :D.
Dan Eel yang matanya gede ini hehehe... pertama kali berhasil memfoto... sudut mulutnya kelihatan ada lukanya... |
Kemudian kosong sampai 15menitan dan ketemu berturut2 nudi branch yang nangkring dengan males malesan... maklum udah sore, jamnya tidur :D.
Saking saya demennya sama yang satu ini, saya tempel 2 foto nih hehehe....
Kemudian 2 Nudi lagi yang umum tapi saya berhasil dapat 'front' shoot yang saya suka....
Pak Satrio ternyata agak kurang beruntung dapet tanki yang cuman 100 bar ?? hmm... akhirnya kita berpisah dengan beliau disini dan beliau gak berhasil ketemu sama mandarin fish ini... what a pity...
Pajamas Banggai Cardinal Fish... pertama kali bisa foto sedekat dan sebesar ini... |
Muuuaahhhhh.... |
Mating..... |
End of the dive... setelah dapat berpuluh2 foto Mandarin fish... sampe puas, soalnya banyak sekali Mandarin fish yang bisa difoto, dan kelihatannya mereka sudah agak terbiasa dengan kehadiran diver disekelilingnya...
Kami makan malam di Bitung... gak sempat mandi hehehe, jadi asin asin gitu naik mobil hahahaha...
untung udah disediakan air tawar di boat, memang hanya untuk bilas saja dan ada handuk juga... servis yang ok lah dari Minahasa Divers ! Jempol...
Tersedia 3 rasa, ayam, babi dan kacang hijau... namanya pun khas ada bahasanya sendiri sayang saya lupa namanya hehehe... pokoknya intinya ya 3 rasa itu...
Ada bumbunya asin2 manis seger gimana gitu hehehe... pokoknya cucokk sekali deh dimakan sama Bakpao ini !! Harga sebiji seingat saya 5.000 rupiah per pcs.
Selesai makan biapong, sudah larut malam, sekitar jam 10, langsung balik ke hotel hehehe... beberapa diver udah sangat ngantuk sampai mandipun gak sempat hahaha... memang padat sekali acara kita hari ini.
Saya sendiri cuman sempet editing beberapa gambar, packing semua barang kecuali barang2 yang dibutuhkan untuk dive hari terakhir dan kantuk menyerang...
zzzzz....
Jam 6 WITA seperti biasa sudah bangun, segera sarapan dan persiapan untuk dive hari terakhir.
Rencana ke Bunaken lagi... hari ini seperti biasa selalu telat berangkat nya, mungkin ini jadi trade mark diving di Manado ? hehehe... kali ini tertunda nunggu makan siang dan ngisi air di bak cuci.
Perahu dapet yang lebih gede lebih enak dari kemarin kemarinnya. Bak cuci ada 2 buah jadi bisa untuk tempat banyak camera.
Day 4, Jam 9 an kami baru berangkat ke Bunaken, sekitar 40menit kami kali ini kami ke spot : Bunaken Timur.
Lokasinya berada di timur pulau Bunaken. Reef / wall dari mulai Muka Kampung sampai Sachiko point ini adalah Bunaken Timur, sedikit ada drift, sedikit saja, dan kegiatan yang dilakukan sekali lagi mencoba memfoto wide angle...
Saya kurang recommend untuk datang ke point ini, hari terakhir ini kelihatannya pilihan dive spot terkesan 'seadanya' saja... memang sesuatu yang selalu saya kuatirkan kalau ikut trip rombongan cukup besar spt ini.
Selalu saja dive center kadang 'memaksa' dive spot yang memudahkan mereka.
Any how... visibility splendid, saya perkirakan 30m+, kami ketambahan dua teman dari Manado yang mencari hiu di kedalaman 35-40 an meter.
some of the photos... my own trial version of Wide angle photo shot....
Descend... |
My own interpretation of Wide angle is with those 'sprites bubble'. |
The Rays.... just love to capture it... lebih bagus lagi kalau ada bayang bayang ikan paus gitu... hahahaha.... |
Blenny, outside of its hiding place... |
Blenny diatas sempat ditunjukkan oleh Pak Eron di Lembeh kemarin, tapi menghilang kedalam pasir sebelum sempat saya photo... Hehehehe... untung Pak Martin menunjukkan Blenny ini pada saya.... sharp eyes !
Selesai Dive 2, kami langsung pindah ke Dive 3 di City Extra
Diberi nama City Extra karena letak spot ini ada di sebelah rumah makan yang namanya City Extra... :D.
Shallow, gentle sand slope, kelihatannya kurang menjanjikan, dan kalau menurut saya memang kurang recomended... sebaiknya semua macro spot ambil di Lembeh saja, tidak usah dive di sekitar Manado - Malalayang....
Sempat 15-20 menit tidak ada object yang menarik... menurut DM, lokasi disekitar Manado memungkinkan ada mimic octopus, kadang dugong, walaupun saya pribadi berhasil mendapatkan beberapa shot yang saya suka, namun secara keseuluruhan dive spot ini tidak recommended. Ada area yang memang cukup potensial nudi branch nya, tapi saya rasa spesial juga.
Di kedalaman 15m an kemi menemukan beberapa spot anemone yang berpenghuni :D. |
Berikut ini termasuk salah satu photo yang paling saya gemari dari trip kali ini... ini pertama kalinya saya berhasil memfoto bayi / telur clown fish, bersama dengan induknya lagi...
Ada highlight menarik saat saya mencoba mengambil foto diatas.
Clown kecil yang bersembunyi di kegelapan itu seringkali memakan telur clown fish ketika sang induk berusaha 'berperang' melawan kamera dan flash kami.
Dan ketika sang induk mendekat untuk melindungi telur telurnya (dan karena itu saya bisa ambil foto ini) maka sang clown fish kecil segera bersembunyi lagi...
Segera saya menyadari dan sangat merasa bersalah telah membuat sang induk terganggu... dan segera saya pergi dari situ....
Semoga rekan2 semua selalu awas kalau ingin memfoto ikan yang bertelur, mohon untuk melihat adakah disana ikan ikan lain yang berpotensi memakan telur tersebut memanfaatkan momen sang induk yang 'terganggu' oleh kehadiran kita.
Sedikit memisahkan diri, saya kebetulan melihat seekor octopus kecil sedang merambat di pasir...
Saya sangat suka dengan foto Nembrota Kurbayana ini... |
Main kejar kejaran... |
Terakhir saya mendapat whip coral yang sangat panjang dan ternyata kaya dengan hewan disana :D. Sempat melihat ular laut juga... sebenarnya ingin saya foto, tapi karena saya adalah diver terakhir yang belum naik, sungkan dengan teman teman walaupun udara masih bersisa 70 bar :D. So... that's the end of our dive trip !
To be continued..... !!
No comments:
Post a Comment
Glad if you could give me a feedback :), cheers matey..